Ve terpaku di kursi penonton. Menatap Bella yang berdiri di hadapannya dengan perasaan tak enak hati. Kesenangan Ve menghilang saat melihat Rexy turun dari mobil.
"Aku gak bohong, Ve. Putra bilang Rexy sedang di luar kota."
"Lalu, dia siapa? Hantunya Rexy? Aku mau pulang saja kalau ada dia di sini," ketus Ve sambil mengerucutkan bibirnya.
"Yah, jangan dong, Ve. Kalau kamu pergi, siapa yang maju buat balapan? Nama kamu sudah ditulis, loh. Mau bayar denda?" tanya Putra.
Laki-laki itu bisa saja membayar denda pembatalan peserta, tapi ia ingin memberikan Rexy kesempatan berdua dengan gadis itu. Meskipun Putra tahu, kakak sepupunya tidak akan bisa mendapatkan hati Ve. Setidaknya ia sudah memenuhi janjnya untuk mengajak Ve keluar agar Rexy bisa bertemu gadis itu.
"Ya kamu bayar dendanya. Yang bikin aku badmood juga kamu, 'kan. Kenapa coba pakai bawa si Rexy?"