Andika dan ve pulang sore hari. Mereka disambut oleh orang seisi rumah. Seorang gadis kecil bernama Ana bahkan menangis saat melihat Ve pulang.
"Sayang … jangan menangis. Kenapa kalian semua di luar?" tanya Ve sambil mengangkat Ana ke dalam gendongannya.
"Kami menunggu kalian. Semalam, pak Jay memberitahu kalau kalian akan menginap di rumah sakit. Kalian baik-baik saja 'kan?" tanya Nurlena dengan raut wajah penuh rasa cemas.
"Tidak apa-apa, Bu. Kemarin malam, Dika mencari Ve, tapi karena mengantuk, Dika menabrak pohon kecil," tutur Andika.
'Ck, dia bisa sangat tenang saat berbohong. Benar-benar pebisnis.' Ve menggerutu dalam hati. Ia tahu jelas seperti apa kejadiannya, tapi ia juga tahu kalau Andika tidak mau membuat Nurlena khawatir.
"Kamu tidak terluka, Dika? Apa ada yang terluka parah?" tanya Astari sambil memegang pergelangan tangan Andika.