Di luar kantor Clark. Lisa yang kembali ke tempat duduknya.
"Masa aku kalah dengan para jalang yang sudah bekas sana sini," batin Lisa yang mencibir. Setelah gagal mendapatkan perhatian Clark saat ini.
Pandangan mata Lisa ke arah dadanya yang berukuran tidak terlalu besar. Ia menghela nafas panjang yang menyesal mempunyai dada telur dadar.
Niat Lisa untuk operasi pembesaran dada masih gigih. Maka ia harus memanfaatkan para jalang yang mendekati Clark dan melaporkan pada Park Alicia . Dengan begitu, ia akan mendapatkan uang lebih. Uang untuk mengubah dirinya menjadi seorang wanita indaman para pria nafsuan.
"Lihat saja, kalian para pria akan berlutut di bawah telapak kakiku?" suara batin Lisa yang berteriak super nyaring dan membuang bokongnya di kursi.
Di dalam kantor, Clark kembali melakukan kebodohannya. Ia berjalan di tempat yang sama dan berputar berapa kali. Hingga terasa kakinya sudah pegal dan berapa kali ia melakukan pijitan pada kedua kakinya.
"Pergi tidak pergi tidak?" batin Clark yang sekuat tenang ke jalan di dalam kantornya secara bolak-balik berapa kali.
Putaran ke sepuluh, Clark memilih keluar dari dalam perusahannya. Dengan menyamar kunci mobil.
"Pergi atau tidak?" batin Clark kembali berteriak nyaring. Membuat Clark hampir menabrak orang di jalan. Jika ia tidak segera sadar atas apa yang ia lamunkan.
"Wanita terkutuk, kau hampir mencelakaiku?" pekik Clark yang langsung memukul kemudi mobil dan menyalahkan wanita yang hampir ia tabrak barusan.
Puas memaki-maki Reika. Clark memilih segera perpulang ke kantornya. Daripada melihat wanita jalang yang tiada gunanya. Selain untuk pemuas hasrahnya yang semakin sesak.
"Sial," maki Clark yang mengeluarkan rudalnya yang besar panjang dari dalam celananya. Saat mobilnya berhenti di area pakiran mobil.
Sekarang Clark butuh perlepasan, tapi ia tidak tau harus lampiaskan ke siapa. Semua jalang yang ia peliharaan sudah di usir oleh istrinya yang pencemburuan dan posesif.
"Ck.. Sial. Masa aku harus melakukannya sendirian di dalam sini!" batin Clark.
Tetiba ia punya ide jahat, ia bisa menyetubuhi tubuh seketarisnya yang mempunyai bokong berisi.
Tapi entah kenapa ia tidak berserela dengan tubuh seketarisnya.
Dalam keandaan tersiksa, Clark menuntaskan hasrahnya di dalam mobil dengan menggunakan tangan sambil berhayal Reika yang memijitnya dengan memasukkan ke dalam mulut. Mengisap sampai kepala rudalnya yang meminta pijitan. Kemudian menampilkan desahan kecil.
Semakin membayangkan, Clark semakin semangat mengocok badan rudalnya dengan kecepatan tinggi.
Setelah mendapatkan perlepasannya. Clark membersihkan cairan lengket di atas kepala rudalnya. Kemudian ia memilih kembali ke dalam kantor. Daripada datang melihat wanita jalang yang terkesan menjatuhkan harga dirinya.
***
Hari demi hari, Clark melewati penderitaan dengan hal yang sama. Bahkan ketika Reika sudah keluar dari rumah sakit. Clark masih gengsi untuk menghubungi Reika. Atau sekedar bertanya soal kabarnya.
"Sialan," umpat Clark yang mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Perasaanya sungguh tersiksa, karena ia tidak mendapatkan perlepasan selama berapa hari.
Demi menjatuhkan gengsinya, Clark sengaja mengirim pesan untuk Reika melalui sebuah pesan di aplikasi para jalang yang melepaskan keperawanan. Sayangnya, Reika sudah tidak di aplikasi tersebut lagi. saat ia sudah mendapatkan apa yang kini menjadi incarannya.
Sekian lama menunggu, Clark langsung murka hebat.
"Jalang sialan, sudah sok jual mahal."
Clark menatapi ponselnya yang tidak ada jawaban sama sekali. Bahkan hanya mendapatkan pesan yang bertulisan. Bahwa wanita dengan kode sekian sudah menutup akun dari aplikasi.
"WHATTTT…" pekik Clark mengila. Setelah melihat pesan otomatis dari aplikasi yang membalas pesannya. Yang menurut Clark sebagai suatu penghinaan terbesar untuknya.
Berapa kali, Clark mencari para jalang di aplikasi tapi tidak ada satupun yang menarik untuk di jamah. Maka ia segera meneror rekan kerjanya untuk bertukaran seketaris. Rekan Clark awalnya menolak, karena ia lebih suka dengan Reika yang masih muda dan belum ia jamah. Tapi ancaman Clark membuat pria itu ketakutan, ia segera meminta Reika mengemasin semua barang untuk pindah ke kantor perusahan Clark.
Awalnya Reika tidak terima dengan pemindahan yang seenak hati yang di lakukan oleh atasannya.
"Tolonglah, ini demi keselamatan perusahan kita. Aku tetap akan membayarmu, meskipun kau kerja di sana," pinta ceo tua dengan nada memohonnya pada Reika
Reika menaikkan senyumannya dengan tipis, karena usaha protesnya di tangkapi ceo tua yang masih rela bayar gajinya. Walau ia tidak bekerja lagi di perusahan milik ceo tua tersebut.
Untuk menyakinkan Reika, ceo tua itu mentransfer gaji selama setahun kepada Reika tanpa pemotongan sedikitpun. plus kenaikkan demi menyelamatkan perusahannya dari ancaman Clark yang tidak main-main.
Reika yang melihat bukti pembayaran gajinya beserta bonus. Ia segera mengemasin semua barang-barangnya untuk pindah ke perusahan Clark yang merupakan mantan perusahan ayah Reika.
taxi online yang sudah di oder ceo tua, sudah menunggu di depan perusahan. ceo tua itu mengantar Reika masuk ke dalam mobil dan berapa kali mengucapkan kata maaf. terkadang Reika kasihan dengan ceo tua itu yang benar-benar terdesak hingga melakukan hal seperti ini. walau dari awal, semua sudah di perhitungkan oleh Reika jauh-jauh hari. sebelum ia mengoda ceo tua yang merupakan atasannya.
"Jaga kesehatan Bapak! kapan-kapan saya main ke sini untuk meihat-lihat," ucap Reika dengan nada perpisahannya.
"Silahkan, pintu perusahan ini terbuka untukmu."
ceo tua itu menutup pintu taxi yang di tumpangi oleh Reika.
mobil taxi berjalan menuju perusahan sesuai aplikasi. sesampai di sana, reika turun dari dalam taxi online dengan perasaan campur aduk. ini pertama kali sekian lima tahun, ia menginjakkan kakinya di perusahan ini. perusahan yang dulu milik Park in Moon.
Reika menatapi perusahan yang berdiri kokoh yang sudah banyak berubah itu dengan tatapan sedih. Masa kecilnya berputar berulang-ulang kali. Ketika sang ayah masih hidup, ia selalu meminta pengasuhnya untuk mengantarnya keperusahan untuk menemui ayahnya atau sekedar menjemput ayahnya pulang kerja untuk bersama-sama dalam satu mobil.
Setetes air mata Reika berjatuhan, saat ia masih berdiri dengan satu kotak kardus di kedua tangannya. Sekuriti yang melihat Reika berdiri binggung, ia langsung menghampiri Reika untuk mencari tahu.
"Tolong hubungi atasanmu, apakah aku boleh masuk sekarang!" ucap Reika yang memperlihatkan senyuman dengan deretan gigi putihnya.
Sekuriti itu langsung meminta pihak resepsionis untuk menghubungi ceo Clark. Karena ada wanita yang hendak masuk ke dalam perusahan tapi tidak berani melangkah dengan alasan belum kabarin ceo Clark.
Clark yang sudah mendapatkan telepon dari resepsionis, segera meminta Lisa mengemasin semua barangnya dan pindah ke perusahan rekan bisnisnya tanpa memakai acara lama.
Tentu saja permintaan Clark yang mendadak membuat Lisa terlonjak kaget.