Sekuriti itu langsung meminta pihak resepsionis untuk menghubungi ceo Clark. Karena ada wanita yang hendak masuk ke dalam perusahan tapi tidak berani melangkah dengan alasan belum kabarin ceo Clark.
Clark yang sudah mendapatkan telepon dari resepsionis, segera meminta Lisa mengemasin semua barangnya dan pindah ke perusahan rekan bisnisnya yang merupakan ceo tua bangka yang sebentar masuk tanah.
Tentu saja permintaan Clark yang mendadak membuat Lisa terlonjak kaget.
"Pindah atau di pecat," ucap Clark dengan nada memerintahnya.
Wajah Lisa langsung membiru, setelah di bentak Clark dengan sadis.
Lisa segera mengemasin semua barangnya secara terburu. ia lebih memilih untuk pindah daripada pecat. dalam hati, Lisa bersumpah akan mengaduhkan nasibnya kepada Park Alice.
Reika yang sudah berjalan ke arah meja seketaris meletakkan kardusnya. Tatapan mata Lisa mengarah ke arah kardus dan menaik dan naik. Ia terkejut melihat Reika sangat cantik seperti putri kerajaan dengan rambut ikal yang piring dan make up yang mendukung.
"Dasar jalang," umpat Lisa yang kalah pamor.
"Setidaknya gajiku lebih tinggi dari dada papanmu," bisik Reika yang tak kalah hebat dengan sindirannya. soal sindir menyindir, Reika paling ahli dan melakukannya di sertai kalimat menusuknya.
Lisa menghela nafas panjang dengan aura kemarahan di wajah cantinya, ia berjalan mengangkut kardusnya meninggalkan tempat kerjanya dengan perasaan sumpah serapahnya kepada sekretaris pegantinya.
Tatapan para staff lain ke arah Lisa yang berjalan keluar dari lorong dan semua pada ketawa mencibir, bahkan tepuk tangan meriah. Seakan mengusir Lisa yang kena pecat.
"Rasain," pekik salah satu staff yang sering di zolimi oleh Lisa selama ini dan di teriakkin oleh staff lain dengan suara mencibirnya.
Dengan hati memanas dan sumpah serapahnya, Lisa menaiki taxi online yang ia oder sendiri ke perusahan X yang merupakan perusahan rekan kerja ceo Clark.
Tatapan semua mata menuju ke arah Lisa yang menepati posisi seketaris ceo tua di sertai dengan komentar negatif menghiasi. antara perbandingan sekretaris baru dan lama.
"Selamat datang," sapa ceo tua dengan wajah mesumnya yang membuat Lisa merinding geli.
Dalam hati, Lisa memaki-maki ceo tua yang mempunyai tampang menjijikan yang tidak tahu malu. berani menunjukkan wajah tua menjijikan di hadapannya.
"Terima kasih," balas Lisa dengan memasang senyuman palsunya karena uang.
Ceo tua itu langsung menyerahkan semua tugas yang tidak di selesaikan oleh Reika kepada Lisa. Melihat tumpukkan dokumen di atas meja. Lisa memaki-maki bekas sekretaris ceo tua yang di nilainya sungguh malas dalam menjalankan pekerjaan sebagai sekretaris seeorang ceo.
"Wanita jalang hanya tahu jual diri, maka pekerjaanya tidak ada yang beres!" cibir Lisa di dalam hatinya.
***
Clark yang melihat Reika yang menempati bagian sekretaris. Ia melirik Reika dengan tatapan tajam dan tangan bersedekap di dada sambil menahan gairahnya yang sudah berteriak untuk di salurkan.
Reika hanya membalas sebuah senyuman simpul kepada ceo barunya yang merupakan ipar yang tidak di akui oleh Reika.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Reika dengan senyuman ramah dengan niat jahat yang kian menumbuh di dalam hatinya dari hari ke hari.
"Masuk ke dalam ruanganku, ada yang mau aku bicarakan denganmu!" perintah Clark.
Reika berdiri dari tempat duduknya, ia membereskan pernampilannya dan sengaja menghias bibirnya dengan lipgloss. Kemudian ia berjalan masuk ke dalam ruangan ceo Clark.
Clark yang melihat pintu terbuka, langsung menarik Reika ke dalam pelukkannya. dengan kedua tangan meremas-remas bokong Reika yang padat dan sintal.
"Kenapa tidak kasih aku kabar, selama ini, hingga aku harus melakukan hal jahat untuk mendapatkanmu. agar bisa melihatmu setiap hari," ucap Clark yang melayangkan ciuman bertubi-tubi di leher Reika.
"Aku tidak punya ponsel, aku jual buat biaya makan sehari-hari selama di rumah sakit dan kamu sungguh jahat. Tidak kasih aku satu sen pun selama aku di rumah sakit. aku sungguh kelaparan di sana setelah melayani nafsumu yang buas, liar dan kasar itu selama dua hari. Selama itu juga aku sering kelaparan, sampai harus mengemis pada ceo tua itu."
Clark menghela nafas kasar, ia sungguh menyesal akan hal itu. lupa memberikan uang untuk Reika dan tidak memastikan biaya perawatan di sana kurang atau tidak.
"Lalu kau hutang pak tua itu berapa?" tanya Clark dengan mata memincingnya.
"Hampir 20 juta won, dari biaya makan dan biaya rumah sakit. Terus dia bayarin kontrakkan di apertemen yang standar," jelas Reika yang setengah membualnya untuk memeras Clark yang menjadi sumber keuangannya.
Reika memutuskan akan memeras Clark sedikit demi sedikit, saat ia kena depak suatu hari oleh Clark. maka ia tidak akan kelaparan dan bersusah payah mencari pekerjaan di luar atau memilih kembali ke eropa. tempat asisten pribadi ayahnya berada yang selama ini merawat dirinya seperti anak kandung sendiri.
"Baiklah, uang yang di keluarkan oleh ceo tua itu. Akan ku lunasin dan hari ini aku ingin kau pindah ke apertemen milikku," perintah Clark tetiba.
Reika menampakkan wajah takutnya.
"Aku takut, dengan istrimu. Biarlah aku tinggal sendirian di apertemen standar," balas Reika dengan kesedihan dan ketakutan di buat-buat dengan mengusap dada bidang Clark secara sensual. Untuk memancing gairah Clark untuk menyetubuhinya.
"Itu apertemen pribadiku, atas namaku. istriku tidak punya hak kesana dan aku bisa memindahkan atas namamu, jika kau mau?" ucap Clark yang masih memancing Reika untuk tinggal bersama dengannya.
"Hmmm yakin akan sangat aman? aku tidak perlu apertemen mewah, asal kau bisa melindungiku dari amukkan istrimu saja. tinggal di manapun tidak ada masalah untukku," jelas Reika dengan nada manjanya dan sempat jemarinya mengusap bagian yang mengeras seperti batu itu.
Reika sudah tahu, Clark sudah bergairah tinggi dan menahannya sedari tadi hingga keringat dingin bercucuran di dahi. tapi masih sok jual mahal untuk menunjukkannya.
"Kau mengodaku," bisik Clark dengan suara seraknya.
"Kalau iya kenapa dan kalau tidak juga kenapa?" tanya Reika yang menyentuh rahang Clark yang di tumbuhi oleh jambang tipis.
Clark menahan nafasnya sesat. ia sudah tidak bisa menahan dalam waktu yang lama.
Clark langsung menarik Reika ke arah sofa dan melayangkan ciuman panasnya dengan kedua tangan terus menyerang dada Reika yang berisi dan padat.
"Ahhh.. tuan, tolong hentikan!" pinta Reika lirih.
"Kenapa?" tanya Clark dengan wajah tidak sukanya.
"Aku malu, nanti ada yang lihat bagaimana?" balas Reika yang melirik ke arah pintu.
Clark baru sadar, ia belum menganti semua sistem di ruangannya dan orang luar bisa masuk seenaknya.
"Bagaimana jika melakukan di apertement yang akan kau huni untuk hari ini?" tanya Clark dengan nafas berburunya.