Preman itu berteriak kesakitan. Ia memegang itunya yang bersimbah darah segar.
"Katakan padaku, siapa yang menyuruh kalian menculik wanita milikku?" ucap Clark dengan kemarahan dan siap menarik pelatuk pistolnya.
Kedua preman yang sudah putus asa. Memilih untuk bunuh diri sediri, karena percuma mereka hidup. Karena aset berharga mereka sudah hancur. daripada memilih mendapatkan penyiksaan yang lebih kejam lagi.
Mata Clark menatapi kedua preman yang bunuh diri dengan mengigit lidahnya sampai putus.
"Ck," decak Clark kesal. Ia gagal mendapatkan informasi.
Reika yang di dalam mobil yang sudah selesai memakai bajunya. Hanya bisa menyusutkan tubuhnya di dalam mobil. Ia ketakutan dengan apa yang di alaminya barusan. Karena selama ini, hanya Clark yang selalu menyentuhnya dan tidak ada pria lain. Tapi kini.
Clark berjalan ke arah mobil. Ia melihat Reika ketakutan sampai gemetaran. saat ia mendekati mobil para preman.
"Ayo keluar," ucap Clark yang mengulurkan salah satu tanganya.
Reika menatapi wajah Clark dengan tatapan ketakutan, ia tidak berani menyambut uluran tangan Clark.
Clark tahu semua ini salahnya, seharusnya ia tidak melampiaskan nafsu bejatnya kepada Reika di dalam mobil. Hingga memicu penculikan dan membuat Reika ketakutan seperti ini.
"Ayo keluar, kita pulang?" ucap Clark yang sedikit masuk ke dalam dan menarik tubuh Reika keluar dari dalam mobil.
Reika yang dalam gendongan Clark terus menagis histeris.
"Sudah tidak apa-apa, kita pulang bersama-sama. Mereka sudah aku kasih pelajaran," ucap Clark yang berusaha menenangkan Reika.
Tangisan Reika bukannya berhenti, tapi semakin memilukan.
"Maaf," ucap Clark menyesal. Untuk pertama kalinya bagi Clark. Ia meminta maaf pada seorang wanita.
Reika masih terisak dengan tangisan, ia menyembunyikan wajah sedihnya di celuk leher Clark.
"Aku kotor," bisik Reika dengan suara parau.
"Tidak kotor, mereka tidak memasuki tubuhmu. Jadi masih bersih," jelas Clark dengan mengerutkan dahinya.
"Hiks.. hiks hiks…" tangisan Reika semakin kencang.
Clark memasukan Reika ke dalam mobil di bagian penumpang. Ia melepaskan jasnya dan memakaikan ke tubuh Reika yang sudah menyedihkan.
Reika tidak bergerak, ia menundukan kepalanya dengan air mata menetes. Hal ini sungguh membuat Clark pusing dan semakin bersalah.
Clark masuk ke dalam mobil, lalu memeluk Reika dengan lembut.
"Apakah hanya aku yang telah menyentuhmu selama ini?" tanya Clark tetiba yang ingin memastikan semua kecurigaan di dalam hatinya.
Reika menganggukan kepala dan tangisan semakin kencang kembali.
"Maaf, aku meragukan mu selama ini. Aku tidak akan melakukannya lagi tanpa seizinmu," ucap Calrk yang sungguh menyesal dengan sikap kurang ajarnya berapa bulan ini.
Reika yang sudah lelah menagis, ia tertidur di dalam pelukan Clark. Clark memilih mengemudikan ke apertemen yang lebih luas dari yang pernah ia berikan kepada Reika. Apertemen baru mempunyai system keamanan 24 jam dan pemeriksaan ketat. Sehingga tidak semua orang dapat masuk ke dalam tanpa seizin pemilik dan melewati banyak pemeriksaan ketat.
Clark yakin, selama di apertemen ini. Reika akan terlindung dengan baik. Karena jarak apertemen ke kantor tidak jauh.
Tubuh Reika di baringkan secara hati-hati oleh Clark ke dalam bak mandi. Lalu melepaskan pakaian tersisa di tubuh Reika. ia akan memandikan tubuh Reika terlebih dahulu.
Air hangat mengalir di dalam bak mandi. Clark membersikhan tubuh wanitanya dengan penuh ketelitian dan semua di lakukan secara extra hati-hati.
"Jangan takut," bisik Clark di dekat telinga Reika. Saat ia mengendong Reika keluar dari bak mandi.
Tubuh Reika di pindahkan ke atas ranjang, saat sudah di keringkan. lalu Clark mencari baju yang bisa di kenakan oleh Reika.
Dari sekian baju, Clark hanya bisa memakaikan baju piyama yang ukuran kekecilan di ke arah tubuh Reika. beruntungnya, lumayan pas di tubuh Reika.
"Semoga mimpi indah," ucap Clark yang mencium kening Reika sebagai ucapan selamat tidur.
Selesai menyelimuti tubuh Reika. Clark segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Di dalam kamar mandi, air menetes dengan kencang. Clark berpikir keras dan ia mencurigai Alicia di balik penculikan Reika. Karena tindakan seperti ini, bukan pertama kali di lakukan oleh Alicia yang gelap mata karena cemburu. untuk melenyapkan para wanita yang mendekati dirinya selama ini.
"Wanita gila," umpat Clark yang akan membuat perhitungan dengan Alicia.
Selesai mandi, Clark keluar dari dalam kamar mandi. Lalu berjalan ke arah ranjang, untuk melihat keandaan Reika yang masih tertidur.
"Aku akan memaksa wanita itu menembus semua dosa yang pernah ia lakukan padamu," gumam Clark dengan kemarahan tinggi.
Dring Dring drrrr Dring
Bunyi ponsel Clark berbunyi berapa kali. Yang merupakan panggilan dari Sehan Lin.
Clark segera mengangkatnya.
"Clark kau masih hidup? lalu bagaimana dengan Reika?" tanya Sehan Lin dengan satu pertanyaan serentak.
"Masih hidup, jika tidak bagaimana aku bisa mengangkat telepon dari mu dan Reika selamat. dia sedang tidur lelap. oh ya, aku mau minta diirmu memeriska rekaman CCTV di tempat pakiran hari ini!" ucap Clark dengan perintahnya.
"Baiklah," balas Sehan Lin yang juga penasaran. siapa yang melakukan ini kepada Reika.
Clark menatapi bagian dapur, ia tidak menemukan apapun selain minuman beralkohol. mau tidak mau, Clark memilih keluar untuk belanja di mall yang dekat dengan apertemen yang berjarak berapa meter dengan menyebrangi satu lorong gedung apertemen.
Sesampai di mall, Clark terlebih dahulu memesan makanan dan megatakan akan mengambilnya nanti. setelah membayar semua oderan makanan, Clark segera ke arah pusat penjualan bahan makanan. ia senganaja membeli berapa stock bahan makanan mentah untuk mengisi kulkas.
***
Di kediaman Clark, Alicia yang senagaja menginap di rumah mertuanya. berpura-pura melakukan tugas seorang istri yang memasak dan sebagainya.
Ella sangat senang dengan sikap menantunya yang ramah dan rajin. bahkan mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa mengeluh.
Akhirnya Ella memilih menghubungi Clark untuk meminta Clark makan malam bersama-sama. karena Alicia memasakkan begitu menu makanan.
Clark yang melihat pangilan dari ibunya, ia langsung tidak ada niat untuk mengangkat dan memasukan kembali ponsel tersenut ke dalam saku baju.
Sekian lama menghubungi Clark, Ella semakin mendidih. sikap Clark benar-benar berubah satu lingkaran bumi.
"Anak kurang ajar," umpat Ella dengan sikap Clark dan masih yakin Sehan Lin yang menghasut Clark untuk mencuekkan dirinya.
"Bagaimana?" tanya Alicia penuh harapan kepada ibu mertuanya.
"Tidak di angkat, aku coba menghubungi lagi. siapa tahu Clark sedang sibuk tadi," jelas Ella.
Wajah kecewa terlihat di wajah Alicia.
Tidak ingin berlama-lama di depan ibu mertuanya. Alicia segera masuk ke dalam dapur. kali ini ia menghidangkan semua masakan ke atas meja makan dengan bantuan seorang pelayan.