Selesai ketawa, Reika kemudian mengambil foto wajahnya yang cantik jelita dengan kamera ponsel. Wajah yang telah menghabiskan waktu tiga tahun untuk mendapatkan wajah secantik ini dengan segala perawatan dan tubuh seperti gitar Spanyol untuk bisa mengait para pria. Pria itu adalah Clark Shark yang sudah lama di incar oleh Reika.
"Tidak seorang pun akan sadar. Aku adalah Reika Valentine, Anak jelek yang buruk rupa di masa itu dan tak akan aku lupakan kalian. Dendam ini akan ku balas," tawa Reika yang semakin mengila di dalam ruangan kamar.
Capek dengan tawanya. Reika memilih tidur awal dengan tubuh tanpa busana. Ia sangat yakin, Clark pasti kembali pada pagi hari untuk menikmati tubuhnya. Karena kebutuhan para pria memang hanya seks dan otak selangkangan.
"Selain itu, wanita yang sudah di nikahi oleh Clark sudah tidak perawan lagi. Seperti dirinya yang menjual malam pertama untuk Clark Shark," gumam Reika dengan perkataan percaya diri.
Di kamar rumah, Clark masih memikirkan keindahan dan kenikmatan yang di rasakan pertama kali saat merampas keperawanan Reika yang benar-benar membuat dirinya ketagihan tiada henti. Walaupun ia melakukannya dengan sangat kasar.
"Sial," Clark memaki dirinya sendiri di dalam hati. yang masih menginginkan tubuh Reika kembali.
Semakin di pikirkan, Clark semakin tidak tahan untuk menikmati tubuh Reika kembali. Bawahnya sudah sesak dan menyiksa. Kemudian, Clark memilih untuk pergi dari rumah.
"Clark... suamiku, kau mau kemana lagi! Ini sudah jam 3 dini hari?" seru Alicia yang ikut turun dari atas ranjang untuk mengejar langkah kaki Clark.
"Mau ambil berapa dokumen penting, Kau tidak perlu ikut," balas Clark datar dengan menyingkirkan kedua tangan Alicia yang memeluk pinggangnya.
"Kan bisa di selesaikan besok," balas Alicia dengan merengek.
"Jika mau makan batu untuk hari esok. Ya, silahkan saja. aku tidak keberatan kok," jawab Clark dengan nada sinis dan langsung menutup pintu kamar dengan kencang. Tepatnya, membanting pintu kamar untuk melampiaskan kemarahannya.
"Sikap Clark dari dulu sampai sekarang tidak berubah," gumam Park Alice dengan kesal yang memukulin bantal tidurnya. Padahal, ia sudah memakai baju sexy dan terawang. Serta tidak pakai dalaman untuk mengoda Clark yang berhati es. Tapi, Clark jarang menyentuhnya, setelah malam pertama. Clark merasa kecewa dan tidak puas atas layanannya.
Sepanjang perjalanan kembali ke hotel bintang lima. Clark berpikir untuk memberikan hadiah di pagi hari untuk wanita yang menjual keperawanannya hanya untuk sebuah cincin yang di jari manisnya.
Padahal menurut Clark, itu hanya cincin biasa yang di dapatkan oleh salah satu pekerja di rel kereta api. Karena ukuran dan desainnya menarik. Akhirnya ia pakai sampai sekarang ini.
"Jika tidak salah, cincin ini sudah lima tahun bersama denganku," ucap Clark sambil melihat jari manisnya di sebelah kanan.
Selama ini, dirinya tidak pernah memakai cincin pernikahan dengan Park Alice. Selain karena ukuran dan terasa tidak nyaman di jari tangan dan selera Park Alice selalu ada permata besar, sehingga di anggap Clark sebagai cincin para dukun dan tidak berseni.
Tanpa Clark sadari, dirinya mengemudikan mobil hingga kelewatan dan harus kembali memutar ke arah lain untuk bisa kembali ke hotel bintang lima.
Clark memukul stirnya berapa kali, karena kesal. Ia sudah sampai di bawah pakiran dan keluar dengan tergesah-gesah. Seperti ketakutan untuk kehilangan Reika Valentine.
Kemudian, Clark sampai di kamar yang di huni oleh Reika. Ia masuk secara perlahan-lahan. Karena memiliki kunci cadangan.
Clark menatapi Reika yang tertidur pulas di terangi cahaya lampu di samping nakas yang remang-remang.
Gairah mendadak naik dan ia langsung melepaskan semua pakaiannya untuk menjamah tubuh Reika kembali.
Clark tidak perduli, apakah Reika kesakitan atau tidak karena melepaskan keperawanan barusan. Yang ia inginkan sekarang adalah sebuah kepuasan untuk bisa menyalurkan hasrahnya.
Karena bagi Clark, Reika sama dengan wanita murahan lainnya. Seperti istrinya yang menjeratnya dengan sebuah pernikahan dan berakhir tidak bahagia.
Clark mendekati pinggiran ranjang, menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Reika yang hanya memakai dress polos menerawang dengan G-string di bawah.
"Benar-benar murahan," cibir Clark sarkas.
Clark menaiki ke atas tempat tidur. Lalu merangkak naik, hingga berada di atas tubuh Reika. Menguasai sepenuhnya tubuh Reika.
"Malam ini, aku akan membuat mu terjaga. Wanita jalang," sarkas Clark yang selalu melampiaskan penderitaanya kepada para jalang.
Reika yang tertidur pulas, mulai terusik oleh gerakan Clark yang mengecupi leher dan meremas dadanya secara keras. Seperti ingin memecahkannya.
"Nnggghhhh...." Reika mengerang, namun tidak kunjung terbangun.
Clark semakin senang yang melihat Reika sengaja memanasinya. Ia pun langsung menurunkan G-string dari bawah dan membuangnya ke lantai.
"Wake up, Baby. We are play again," Clark membuka kedua kaki Reika.
Melihat keindahan inti tubuh Reika yang berhasil ia masuki dan masih berwarna pink. Yang pasti masih basah.
Melihat Reika masih tidak kunjung bangun, Clark mengesek bibir inti tubuh Reika secara memutar. Hingga desahan keluar dari bibir Reika yang merdu.
Desahan demi desahan keluar dari bibir Reika yang menerima serangan Clark yang menyiksa bagian tertentu tubuhnya.
Clark menikmati desahan demi desahan merdu dari bibir Reika yang bergetar dan nafsu Clark semakin memuncak tinggi.
Gemas dengan desahan Reika yang sedari mempermainkannya. Clark langsung memasukkan kedua jemarinya ke dalam celah inti Reika. Lalu di gerakan dengan cepat dan kasar di dalam celah inti Reika yang menghisap kedua jemarinya. Hingga desahan Reika semakin keras dan mengerang mengikuti setiap gerakkan jemari Clark.
"Sakit," Reika terbangun dari tidurnya dan terkejut. akibat kesakitan yang ia rasakan di celah intinya yang sedari di siksa oleh Clark dengan mengunakan dua jari.
Ketika iris mata coklat ke emasan yang cantik. Menatap Clark di atas tubuhnya.
Deg
Jantung Clark sempat berdetak kencang, ketika melihat tatapan Reika yang tertuju padanya.
"Clark..." ucap Reika dengan suara serak orang baru bangun tidur.
Reika terpaku pada Clark yang tersenyum mengoda.
"Kau suka?" tanya Clark yang menunduk untuk mengecup bibir Reika. Memaksa kedua bibir Reika untuk terpisah, lidahnya menerobos dengan kecupan semakin liar.
Reika merintih saat Clark menyerangnya secara tiga arah. Bagian bawah terasa penuh terisi dengan rudal Clark yang menyerangnya secara bertubi-tubi. Kedua telapak tangan yang besar memainkan dadanya dan bibirnya juga tiada henti di kecup oleh Clark dengan brutal.
Tring.. tring.. tring...
bunyi ringtone dari ponsel Clark yang semakin nyaring. Clark sudah tau, siapa pemilik ringtone tersebut. Membuatnya semakin kesal. di saat dirinya sedang asyik bercinta dengan Reika yang penuh kenikmatan. Ada saja penghalang yang mengusik kesenangannya.