Chereads / Tear of love / Chapter 10 - 10

Chapter 10 - 10

Reika yang kehilangan akal sehatnya, menunduk di bawah selangkangan Clark seperti yang di lakukan para jalang umumnya. Ia meraih rudal Clark dan memasukkan ke dalam mulutnya dengan mata menutup.

Dengan bersemangat, Reika meoral milik Clark. Memaju mundurkannya, di dalam mulut mungilnya. Lidahnya menari-nari di kepala rudal Clark. Sampai Clark memejamkan mata dan mendesahkan suaranya yang di sertai dengan kenikmatan.

"Terus Honey."

Rudal Clark serasa berkedut dan semakin menegang. Ketika Reika yang bersimpuh di hadapannya tanpa busana sama sekali memegang rudalnya dengan tangan kanannya yang lembut.

Kemudian bibir menggoda mengecup rudal Clark. Membuat jakun Clark bergerak naik turun menelan salivanya. Jantungnya berdegup dengan kencang. Ketika Reika membuka mulutnya dan memasukkan rudal Clark ke mulutnya.

"Reika…." Nafas Clark tersenggal, ini terasa menyiksa untuknya.

Mata Reika terbuka, menampakkan iris mata kecokelatnya yang menatap Clark. Ketika gadis itu sedang mengulum rudal Clark secara naik turun dengan mengulumnya seperti memakan ice cream.

"Ohhh.." desis Clark yang semakin kenikmatan.

Reika menarik lembut rudal Clark dalam hisapnnya. Kemudian tangan Reika memainkan rudal itu dengan sensual.

"Cukup sayang," kata Clark meraih tubuh Reika dan menciumnya.

Clark mendorong tubuh Reika pelan kembali terlentang. Tangannya membuka kedua kaki Reika semakin lebar. Menampakkan inti tubuh Reika yang merah merekah dan siap di lahapnya sampai habis.

Reika melengkungkan kepalanya ke belakang. Saat lidah Clark mempermainkannya dengan gencar. Mata Clark mengawasi ke wajah Reika. saat lidahnya masih memanjakan lembah hangat itu.

Hatinya tertawa bahagia, melihat Reika mendesahkan suara menyebut namanya saat pelepasan datang.

"Eeeggghh Clark, masukin aku!" bisik Reika memohon.

Clark merangkak naik, mencium puncak buah kembar Reika dan menjilatinnya berulang-ulang kali. Lalu kembali mencium bibir Reika yang masih mendesah kenikmatan.

Tangan Reika mengerayangi dada bidang Clark. Ia mencoba meraih milik pria itu. tapi tangan Clark segera menepisnya dengan kasar. Karena ia tahu apa tujuan Reika.

Reika menahan nafasnya saat Clark mencoba memasukinya berapa kali. Tapi selalu gagal.

"Kau sangat ketat sayang," bisik Clark dengan mengigit telinga Reika dan berusaha memasuki celah inti tubuh Reika yang telalu kecil untuk ukurannya. Di saat rudalnya sudah menengang sempurna, dengan di lapisi dengan kondom bergerigi. Yang akan di gunakan oleh Clark untuk menyiksa Reika dengan permainan kasar.

Setelah mencoba berapa kali, Clark kembali menaikkan pinggul Reika dan menekan kedua kaki Reika untuk terbuka lebar. Sekali hentakkan kuat, rudal Clark telah lolos di liang lendir itu berceceran.

"A....." pekik Reika yang kesakitan merasa sesak dan penuh di bagian bawahnya yang di masuki benda panas dan padat.

Clark tersenyum miring, alasan dirinya selalu ingin menyentuh Reika hari ini. karena tubuh Reika sangat ketat. Bahkan sudah berkali di jamah olehnya semalam, masih saja seperti virgin. Ini lah yang membuat Clark semakin mengila untuk hari ini dan rudalnya hanya bereaksi terhadap tubuh REika.

"Apa kau ingin aku bergerak?" bisik Clark yang menyusuri bibir Reika yang bergetar dengan ibu jarinya.

"Please, keluarkan!" pinta Reika memohon.

"Sayang sekali, aku suka dengan desahan mu. jadi tidak akan aku keluarkan," balas Clark yang mulai menghentakkan miliknya ke celah lembah Reika.

Tubuh Reika mulai bergoyang, seiringi hentakan demi hentakkan yang di terimanya dari tubuh Clark.

"A..." desah Reika dengan mengigit bibir bawahnya yang merah dengan gaya seksi memandangi Clark yang menghujamnya. Tanpa ampun sama sekali. Apalagi memberikan jedah waktu untuknya beristirahat.

Merasakan pelepasan yang sebentar lagi akan di keluarkannya, Reika mengeryitkan keningnya.

Bibir Clark mencium bibir Reika. melumatnya hingga habis dan rudalnya bergerak dengan cepat dan liar. Untuk mengejar perlepasannya.

"Aaa... jalang, kau begitu nikmat!" racau Clark yang mencium bibir Reika. saat ia mendapatkan perlepasan yang begitu indah. Semua penderitaannya, ia tuangkan dalam liang lembah Reika yang sudah lecek oleh perbuatannya.

Nafas Reika terengah-engah, ia sudah tidak sanggup mengimbangi permainan Clark yang tiada lelah.

"Jangan tidur jalang, kita lanjutkan ke ronde keempat," ucap Clark yang sambil memompa rudalnya secara pelan dan belum ada niat mengeluarkan dari dalam tubuh Reika.

Reika mengernyitkan dahinya.

"Bagaimana aku bisa tidur, jika kau masih sibuk memompaku seperti ini," ucap Reika dengan nafas terengah-engah.

Clark mengecup bibir Reika lagi, kemudian ia mencabut rudalnya dari celah inti tubuh Reika. membuat Reika tanpa sadar mengeluh kecewa.

"Bersiaplah jalang. Aku akan membuatmu tidak akan bisa turun dari atas ranjang ini," ucap Clark yang berdiri dengan tubuh polos dan menuju ke arah pakaiannya yang bercecran di lantai dan mengambil dasi berwarna hitam untuk menutup mata Reika.

Kemudian mengecup punggung, tengkuk dan juga bahu Reika.

"Clark.." desah Reika, ketika kecupan Clark di sertai gigitan dan merasakan tangan kirinya di tarik ke atas. Sesuatu melingkari kedua tangan Reika dan mengaitkan ke tiang kasur.

"Ssst... tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu! Jika kau tenang," bisik Clark yang tersenyum sambil memborgol tangan kanan Reika dan mengaitkannya ke tiang kasur.

Reika merasa tubuhnya tak nyaman dan menarik-narik tangannya. Clark terdiam dan mengamati keindahan tubuh Reika yang sudah ia cicipi selama tiga ronde barusan.

"Kalau kau memberontak, kau akan melukai dirimu sendiri dan membuat tangan mu patah," ucap Clark yang mengecup bibir Reika, leher hingga ke perutnya.

Clark menurunkan tubuhnya, lalu membuka kaki Reika lebar-lebar dan kembali mengecup serta mengulum inti tubuh Reika yang menjadi candunya semalam.

Reika tersentak, melenguh nikmat.

"Nikmati saja! Kau akan baik-baik saja," ucap Clark memasukkan kedua jarinya ke liang inti tubuh Reika dan menciumnya lagi.

Reika mendesah dengan kuat, rasanya sungguh membuat Reika mengila karena perih dan kenikmatan.

"Kau akan menikmatinya, Reika. Kita main sampai malam," tubuh Reika langsung menggelinjang nikmat dan mulutnya terbuka untuk mengeluarkan desahan seksi. Seketika kedua jari Clark membelai bagian kecil yang lunak, menekannya, menjepitnya dan membelainya naik turun. Hingga Clark dapat merasakan inti tubuh sudah basah karena perbuatannya.

"Ehmm."

Reika mengigit bibir bawahnya, ketika merasakan bibir Clark menghisap bagian kecil dan lunak hingga menurun ke liang kenikmatan dengan mengaduk-aduknya.

Sungguh dalam keandaan kedua tangan yang di borgol ini. membuat Reika frutrasi dan kepalanya terasa berkunang-kunang, berkali-kali ia menarik tangannya. ketika Clark mengaduk-aduk celahnya dengan cepat. seolah hukuman yang ia terima, tak kunjung berakhir.

Ingin rasanya, Reika ingin menjambak rambut Clark dengan kuat untuk menyingkirkan kepala Clark. Yang sejak tadi mempercepat aduk-adukkanya. Di dalam celahnya yang sudah perih dan memar.

Iris mata Clark yang hazel melirik ke arah Reika. sembari kedua jemarinya terus menusuk nikmat celah inti dan lidahnya menusuk-nusuk serta menjilati bagian lunak kecil yang menonjol sempurna.