Chereads / Tear of love / Chapter 4 - 4

Chapter 4 - 4

Merasakan Reika sudah tenang, Clark mulai menekan rudalnya masuk sedikit demi sedikit. Hingga terbenam sempurna tanpa gerakkan apapun. denyutan dan cengkeraman inti Reika yang benar-benar sempit membuat Clark semakin senang. untuk pertama kalinya, ia merasakan sensasi nikmat seperti ini. seolah rudalnya di hisap oleh cela sempit Reika dan di berikan sebuah pijitan yang memanjakan badan rudalnya.

Senyuman jahat menghiasi bibir Clark yang merasakan kenikmatan yang mengejek Reika yang benar-benar wanita murahan yang menjual keperawanan demi sebua cincin yang berharga tak seberapa.

Clark langsung menghentakkan semakin kuat dan kasar tanpa jeda maupun kelembutan.

"Tidak... tolong... keluarkan," ucap Reika dengan memohon belas kasihan Clark. Dengan menahan dada Clark yang bidang untuk tidak menyiksa celah intinya seperti pertama kali yang menyakitkan itu.

Clark menulikan telinganya sembari menikmati penderitaan Reika di atas kenikmatan yang kini ia rasakan.

"Hiks... tolong keluarkan..." pinta Reika dengan isak tangisnya.

"Kau sudah menjual ke perawanan mu padaku," balas Clark dengan senyuman bengisnya.

"Hiks," lirih Reika kesakitan.

Clark tidak perduli dengan tangisan Reika. Ia langsung mendorong rudalnya secara keluar masuk dengan kasar tanpa ada kelembutan sama sekali untuk Reika yang pertama kali melakukan hubungan intim dengan pria pertamanya.

"Sakit...." terikkan ke sakitan Reika yang merasakan ada yang semakin kuat menerobos masuk ke rahimnya. bahkan terasa kulit-kulit dalam intinya terasa di tarik paksa oleh benda tumpul yang bergerak di dalam dengan kecepatan luar biasa.

Kedua tangan Reika menancapkan semua kuku di punggung Clark hingga mencakarnya. meninggalkan berapa bekas merah cakaran di punggung Clark.

Sedangkan Clark memeluk tubuh Reika semakin mengerakan rudalnya untuk keluar masuk dengan cepat. Kuat dan kasar untuk mencapai bibir rahim, sebelum ia menembus bibir rahim tersebut.

Clark selalu ingin menghancurkan wanita yang sok polos dan serakah dengan menjual keperawanan untuk segepok uang yang tidak seberapa.

Reika terus mendesah dengan kepala pening dan air mata mengalir hingga ke ujung matanya. Dengan merasakan nyeri yang amat tersiksa di bagian intinya yang menerima rudal Clark yang masuk keluar. Dengan ukuran yang sangat padat dan besar.

"Ahhh….sakit," pekik Reika bercampur dengan desahannya.

Ini pertama kalinya untuk Reika berhubungan intim dengan pria sehingga ia tidak ada persiapan atau apapun untuk menetralkan sakit di intinya yang terus di siksa oleh Clark secara bengis.

"Nghh.. sungguh sempit," rancau Clark yang masih kuat menusuk rudalnya ke inti tubuh Reika berapa kali.

Reika yang tidak bisa melawan, hanya bisa pastrah menerima rudal Clark yang masih belum di keluarkan dalam inti tubuhnya.

Pastrah, itulah jalan terbaik untuk Reika saat ini. Karena ia tidak ingin membuat Clark semakin marah padanya dan misinya gagal demi cincin Tear Of Love.

Clark melihat tidak ada perlawanan dan tangisan dari wanita bernama Reika. ia semakin bengis menyiksa inti Reika.

Entah berapa kali Reika klimaks dengan hebat, hingga tubuhnya kelelahan.

Tapi Clark tidak perduli Reika kelelahan atau kesakitan, ia tetap memaksa kedua kaki Reika terbuka untuk menerima rudalnya dan meremas dada yang lebih besar dari genggaman tangan Clark. Dengan menjepit dan memutar puncaknya. Menambah rasa aneh pada tubuh Reika untuk pertama kalinya. selain rasa nikmat di bagaian bawah yang di hentakkan berulang-ulang kali.

Dengan bibir bergetar hebat, Reika terus mendesah kuat yang semakin menambah gairah Clark. Yang semakin mempercepat tusukkan demi tusukkan ke menembus bibir rahim yang membuat Reika menjerit keras di dalam kamar hotel.

"Urrgghh..." desah Clark

Clark yang sudah mendapatkan kepuasan dan tidak bisa menahan gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Rudalnya menembakkan isi penderitaan ke dalam inti Reika. Sebagian berceceran di atas sprai. Sewaktu ia mengeluarkan rudalnya yang bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam inti Reika. Menandakan kelembutan Reika sudah di robek oleh Clark.

Karena kelelahan, tubuh Clark langsung tergolek di samping tubuh Reika yang bermandikan keringat dan nafas terengah-engah.

Reika menatapi langit-langit kamar hotel dengan menagis terisak-isak. Berpura-pura seperti gadis lugu yang kehilangan ke perawanannya. Dalam hati, Reika berteriak penuh dendam. ia dendam terhadap Clark yang bersikpa kasar padanya di hari pertama dan dendam kepada semua orang yang menghancurkan hidupnya.

"Besok dan seterusnya, kau harus melayaniku!" perintah Clark yang sudah mulai mengisi tenaga.

Berapa menit kemudian, Clark kembali membuka kedua kaki Reika dengan memasukkan rudalnya kembali ke dalam inti Reika tanpa pemanasan seperti pertama kali.

"Sakit..." jerit Reika dengan suara parau.

"Bentar lagi tidak akan sakit dan semakin enak," balas Clark tanpa memperdulikan kesakitan Reika. karena ia menganggap kesakitan yang di rasakan oleh Reika adalah kesakitan yang di buat-buat seperti yang di lakukan wanita jalang pada umumnya.

Clark terus memompa rudalnya di dalam inti Reika yang sempit dan berdenyut hebat. Yang memberikan kepuasan yang sungguh membahagiakan untuknya hari ini. kepuasan yang tidak pernah di dapatkan oleh Clark dari wanita manapun selama ini.

Untuk ke sekian kalinya, Clark melepaskan semua penderitaan di dalam inti Reika. Yang basah oleh cairan pelepasanya.

"Kau memang jalang yang memuaskan," cibir Clark.

Puas menikmati tubuh Reika, Clark memaksa Reika untuk meminum pil anti hamil. Karena ia tidak ingin Reika hamil di usia muda di tambah lagi tidak ingin punya anak dari wanita mana pun yang membuatnya terikat dengan wanita karena kehadiran seorang anak yang tidak di harapkan.

"Huukk.. hukk." Reika terbatuk-batuk setelah menelan pil tersebut. Yang di paksa telan tanpa meminum air. untung saja pil anti hamil berukuran kecil dan tidak nyangkut di tenggorokan, walau Reika merasa tersiksa dengan kelakuan Clark yang memaksanya meminum pil dengan cara sekasar ini.

Clark mulai memakai pakaiannya, kemudian pergi dengan wajah penuh kebahagian. ia tidak perduli dengan Reika yang tergeletak tidak berdaya di atas tempat tidur. Tepatnya tidak perduli tubuh wanita itu hancur atau tidak.

Reika yang di tinggalkan sendiri di dalam kamar hotel, tidak menyesal sedikit pun. Ketika menjual keperawanannya kepada Clark Shark. karena semua ini demi misi balas dendam dan mendapatkan cincin tear of love milik ayahnya.

"Aku akan melihat akhir dari pernikahan kalian ha ha ha ha..." tawa Reika semakin nyaring. Setelah memutar video hubungan intimnya dengan Clark Shark di salah satu ponselnya yang terhubung ke kamera CCTV dari empat sudut ruangan. yang sengaja ia pasang secara diam-diam saat sampai di kamar hotel duluan.

"Tidak hanya pernikahan kalian yang akan aku hancurkan. bahkan semua akan aku hancurkan sampai tidak tersisa sedikitpun," ucap Reika yang semakin mengila. Sambil menyentuh bibirnya yang di hiasi oleh dendam membara menguasai hatinya. Dendam yang sudah membutakan mata dan hatinya.