Chapter 18 - MALAIKAT NIE KECIL 6

"Iya, kau!" seru Jiang Cheng. "Memang siapa lagi dekat dengan Tuan Muda Lan akhir-akhir ini?"

Kipas Nie HuaiSang berkebat makin cepat seiring situasi yang mulai panas. Benda bertuliskan "Bersama Dunia" itu tampak berkilau di bawah mentari. Sebab bahannya dari besi kualitas terbaik, dan sangat langka bahkan jika dicari di daerah QingHe sendiri.

"Aku... aku... itu bukan urusanmu!" seru Wei WuXian. "Lagipula aku merahasiakan ini juga karena di perintah. Coba kalau bukan aku pasti cerita padamu."

Jiang Cheng diam mendengarnya. Dia tahu Lan Qiren dan Lan XiChen juga menginginkan kerahasiaan hal penting ini. Tapi memang, bagiamana pun Jiang Cheng ingin tahu karena Wei WuXian hampir tak pernah memiliki rahasia kecil kepadanya.

"Terserah saja!" dengus Jiang Cheng kesal. "Pokoknya mulai sekarang aku tak peduli kau mau berteman dengan siapa!" katanya. Lalu beranjak dengan langkah menghentak dan pergi membawa bukunya sendiri.

Wei WuXian juga mendengus, tapi Nie HuaiSang justru terkekeh melihat situasi itu. "Wah-wah... ini buruk, Wei-Xiong. Suami pertama marah karena diduakan dengan suami kedua, ya? Hahaha!"

Wei WuXian langsung melotot.

"Suami apa?" tanyanya kaget. "Siapa yang kau bilang pertama dan kedua? Kau pikir aku tidak lelaki?"

Nie HuaiSang menjerit. "Tentu saja lelaki!" katanya. "Yang sangat mesum tapi jadi bahan pikiran mesum lelaki lain!"

"Apa katamu?"

Nie HuaiSang langsung berlari sebelum tumbang. Wei WuXian mengejarnya sampai turun dari bebatuan sungai. Mereka bermain-main layaknya bocah, dan memutari pepohonan yang sangat rindang.

"Bercanda! Bercanda! Aw! Aku hanya asal bicara!" jerit Nie HuaiSang sepanjang jalan. Wei WuXian benar-benar memukul punggungnya dengan buku porno yang dia pinjamkan. "Tolong, Wei-Xiong! Kubilang aku hanya bercanda! Aaaaaa...."

Bersambung...

Nie HuaiSang adalah sosok yang ceria di masa lalu. Dia seenaknya, susah diatur—bahkan oleh Nie MingJue—dan hanya mengikuti kata hati kemana pun. Di balik kipasnya yang khas, dia sering memperhatikan banyak orang, sekaligus menyembunyikan emosi dan ekspresi yang paling jujur.

Mo Xiang Tong Xiu menggambarkan Nie HuaiSang telah memutuskan berkultivasi dengan kipas. Dia menemukan jati dirinya sendiri yang diturunkan dari sang Ibu yang juga berjiwa seni tinggi.

Ngomong-ngomong nama YueRen dan asal-usulnya saat khayalkan secara pribadi. Sebab di novel MDZS ada sebaris paragraf yang menjelaskan kalau persaudaraan antara Nie MingJue dan Nie HuaiSang sangat baik sekalipun dari ibu yang berbeda.

Nah, disini saya berspekulasi... kemungkinan itu karena ibu Nie HuaiSang berasal dari daerah luar QingHe. Sebab sekte Nie sendiri sangat sarat oleh darah pedang karena jalan kultivasi mereka berasal dari keturunan pandai besi.

Kata-kata pandai besi sendiri saya artikan adalah seniman pedang. Jadi keluarga Nie adalah sekelompok orang yang menghargai kesenian lebih dari yang lain, jadi akan masuk akal kalau ayah Nie HuaiSang bertemu dengan YueRen melalui cara kesenian juga (HAHAHA... sekali lagi ini Cuma pendapat saya :D)

Terus... Nie HuaiSang seingat saya memanggil Nie MingJue dengan sebutan "Da Ge..." tapi secara pribadi saya senang kalau dia memanggil "Kakak..." 😆 kedengarannya mesra gimanaaaa gitu anjir lah.. 😂

Oh, ya... satu lagi. Nama ayah dan ibu Nie MingJue tidak saya buat karena pasti akan membingungkan pembaca di masa depan kalau menemukan nama baru lain :D toh mereka juga tidak terlalu penting. Heheh... yang pasti hubungan bagus diantara mereka berdua sudah menjelaskan kalau tidak ada masalah serius dalam keluarga.

Setuju kan?