Aku berbalik, berlari ke dalam bayangan. Hatiku berteriak untuk adikku. Untuk semua kesalahan yang aku buat. Untuk pria yang telah aku berikan begitu banyak dari diri aku.
Aku mendengar suara tembakan. Merasakan ledakan api matahari melalui bahuku. Jatuh ke bumi dimana duniaku menjadi gelap.
Darah di udara meninggalkan rasa di bagian belakang mulutku. Tembaga dan akrab, seperti. Menghibur hampir. Rasa masa kecilku. Tentang Natal dan Sabtu malam. Ulang tahun.
Lala berlari melintasi halaman, seperti hantu dalam kegelapan.
Pergi, pikirku. Pergi, putri. Kata-kataku yang tak terucapkan adalah sebuah tangan di punggungnya, mendorongnya lebih cepat. Lebih jauh. Dia tidak akan pergi ke Konstantinus. Aku yakin akan hal itu. Dia bingung dengan manipulasi Tante tere.