🔥🔥🔥
Setelah dua hari, mereka berhasil mencetak dokumen palsu surat perceraian vani dan boy.
Sesuai dengan rencana,dihari kedua penculik mengirim sebuah mobil hitam kerumah vani untuk menjemputnya,semua orang kecuali boy dan reza melihat vani memasuki mobil itu sambil membawa berkas dan GPS yang tersembunyi dibalik dress nya,sopir mobil mengikat kedua tangan Vani dan mengunci pintu mobil lalu masuk kedalamnya.
Santi dan asri tampak geram melihat vani diikat, tapi mereka berusaha tampak tenang agar rencana yang mereka atur tidak gagal.
Setelah mobil itu menjauh dari pelataran rumah , setelah beberapa menit ada seorang ibu ibu yang datang sambil menggendong bayi mungil berbalut selimut tebal dan nyaman.
"Maaf nak,apa benar ini rumah vani?"tanya ibu itu.
"Iya bu..wa.. itu bayi vani!!!"tekan santi senang dan langsung mengambil bayi itu dari gendongan ibu tersebut.
"Tadi ada seorang pemuda yang memberikan nya disebrang jalan sana, dan bilang kalau vani tadi titip bayinya minta diantar,yaudah saya pergi dulu ya nak.."ibu itu yang merupakan tetangga vani segera pergi dari pelataran rumah megah vani dan boy.
Santi dan asri membawa baby felisa yang tertidur kedalam rumah,sementara dewa segera menelpon reza bahwa baby felisa telah kembali sesuai rencana.
"Baby felisa diantar kerumah sesuai janji!"seru dewa.
"Bagussss...rencana kita berhasil buat nipu dia, sekarang gue dan boy bakalan ngikutin vani..mereka sekarang menuju ke puncak,loe jaga mereka disana!"seru reza dan mematikan sambungan telepon.
Dewa memasukkan ponselnya kesaku dan bergegas masuk kedalam rumah dan mengunci pintu.
***
Boy dan reza terus mengikuti arah GPSÂ Vani bersama tiga orang polisi yang menyamar menjadi preman.
Setelah mereka tiba ditempat dimana vani dibawa,keduanya turun dari mobil dan menyusup masuk kedalam sebuah villa megah yang ada ditengah perkebunan .
Sementara dua polisi menyamar sebagai salah satu anak buah penculik yang sedang berjaga.
Sementara polisi satunya menangkap sopir mobil yang membawa vani ketempat itu dan segera mengamankannya didalam mobil mereka .
Boy dan reza tiba diruangan utama,dimana ada tangga yang mengarah keruangan atas tepatnya ruangan tidur.
Boy berjalan perlahan kearah atas, sementara reza menjaga jaga jika ada yang datang.
Setelah tiba didepan kamar,boy mendengar vani memberontak dari dalam kamar.
"Lepasin gue,brengsekk!!!..jangan sentuh gue!!!!"tekan vani.
"Hahahah..kenapa sayang...kenapa...loe udah cerai kan sama brengsek itu, sekarang loe bakalan jadi milik gue sayang...!!"tekan nya.
"Jangan mimpi loe..cuiihhh!!"tekan vani sambil meludahi wajah penculik itu.
"Brengsekkk!!!.."
Plakkk!!!
Penculik itu menampar keras pipi kanan vani hingga sudut bibirnya berdarah,ia lalu menjambak rambut vani dan mendekat kan wajahnya kewajah vani.
Ya ,saat ini vani sedang terbaring dikasur dengan keadaan tangan terikat.
"Bitch...jangan buat emosi ku meledak sayang!!!,dulu loe cinta banget sama gue kan!..sekarang gue cinta sama loe,dan loe harus jadi milik gue!!"tekan nya.
"Gila loe CHANDRA!!!, gue gak bakalan pernah jadi milik loe brengsekk!!!"tekan vani.
Penculik itu yang tak lain bernama chandra mulai emosi dan menekan kedua pipi vani dan ingin mencium bibir nya.
Tapi sebelum itu terjadi,boy sudah lebih dulu menarik tubuh chandra dari atas tubuh vani dan menghajarnya membabi buta tanpa ampun.
Chandra yang terkejut tidak sempat melawan dan akhirnya menerima banyak pukulan dan tunjangan dari boy.
Kini dirinya meringkuk dideket sudut lemari sambil memegangi perutnya yang dipukul berulang kali oleh boy.
"Brengsekkk!!!..berani nya loe kesini!!!!,mau apa loe,loe gak ada berhak ganggu gue, Vani MILIK gue!!!"tekan chandra.
Boy membogem rahang kanan chandra hingga dia tersungkur dan bibirnya tersobek.
"DIA ISTRI GUE,DAN DIA AKAN SELAMANYA JADI MILIK GUE!!!!!!!!"tekan boy.
Chandra mengernyit bingung dan menatap tajam kearah vani yang kini tersenyum sinis kearah nya.
Chandra tersenyum sinis dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celana nya.
"Berani nya kalian nipu gue,vani..vani..loe pikir loe bakalan bisa nipu gue gitu aja,hahaha...!!"tawa chandra menggelegar.
Vani memasang wajah panik melihat chandra mengeluarkan pistol dan mengarahkannya pada nya.
Boy segera berdiri didepan Vani untuk menghalangi arah pistol chandra pada vani.
"Oohhh..cocuitt...loe mau mati luan boy,oke deh... loe gue kirim ke neraka duluan,terus gue kirim vani kesurga sama gue..gimana..setuju gak!!"tekan chandra sambil meletakkan jarinya dipelatuk pistol yang ia pegang.
"Boy.. Pergi...pergi boy!!!"teriak vani.
Namun boy tetap kekeuh dan tidak memperdulikan teriakan vani.
"Boy pergiii!!!!!"teriak vani.
"1...2....ti..."
"BOYYY!!!!!!!!"teriak vani.
Doorrr....
Suara tembakan pistol mengisi ruangan kamar, Vani memejamkan matanya sambil menangis.lalu terdengar dua orang berjalan sambil menyeret seseorang keluar kamar .
Sebuah tangan melepaskan ikatan vani dengan lembut dan memanggil nya.
"Sayang..."
Vani tersentak dan melihat boy,yang saat ini duduk didepannya sambil melepaskan ikatan tangannya.
Lalu ia melirik kearah pintu dimana chandra dibawa oleh dua orang polisi keluar.
Vani tidak sanggup berkata lagi,langsung saja ia menghambur kepelukan boy dan menangis sejadi jadinya.
Ternyata sejak tadi reza dan dua orang polisi yang menyamar menjadi preman berhasil menumpas seluruh anak buah chandra yang sedang berjaga.lalu mereka meminta bantuan polisi lain untuk datang.
Sebelum chandra melepaskan pelatuk nya,polisi sudah lebih dulu menembak lengan chandra dan segera membawanya keluar ruangan.
🔥🔥🔥