🔥🔥🔥
Reza berjalan keluar dari ruangannya untuk melihat keadaan santi setelah merasa cemburu akibat ulahnya tadi diruangan bersama adel.
Keningnya mengernyit bingung saat melihat seorang pemuda berdiri didepan meja Santi sambil sesekali tertawa renyah karena bercanda gurau dengan Santi.
"Gue pikir, Gue lagi kerja disurga, soalnya ada bidadari secantik loe yang kerja disini..."gombal pemuda itu yang membuat santi seketika tertawa renyah melihat kerecehan pemuda yang baru ia kenal beberapa jam lalu.
Melihat Santi yang sesekali tersenyum dan tertawa saat pemuda itu menggodanya,Reza menjadi kesal dan berjalan cepat kearah meja Santi.
"Ehemm!!!"Dehem Reza kuat sambil menatap tajam pemuda yang kini terdiam dan sedikit menunduk didepan Reza.
"Siang pak...."ucap pemuda itu canggung.
"Siang!"sahut Reza dingin dan masih menatap tajam pemuda itu yang kini balik menghadap santi.
"Emm...san.. gue balik kerja dulu,nnti kita sambung lagi ngobrolnya..oh ya..no loe udah gue save..ntar malam gue telpon ya.."lirih pemuda itu kepada Santi.
Santi tersenyum sambil mengangguk, sementara Reza membelalakkan matanya dan berusaha menahan emosi nya yang ingin keluar.
"Emm..saya permisi pak!"seru pemuda itu dan berlalu pergi dari meja Santi.
Santi melihat pemuda itu yang kembali kemeja kerjanya yang ada disudut ruangan,lalu ia kembali fokus menatap kelaptopnya.
Sementara Reza semakin kesal karena kehadiran nya tidak dianggap oleh santi.
Reza pun berjalan kesebelah Santi dan duduk dimeja kerja Santi.
Hal itu membuat santi menghentikan kegiatan mengetiknya.
Dan menatap datar Reza yang kini bersidekap dada didepannya.
"Maaf pak..saya mau kerja..kalau perlu sesuatu bisa kirim pesan melalui sekretaris saja..."ucap Santi berusaha lembut.
"Siapa dia!!!"tatar Reza to the poin.
Santi memutar bola mata nya malas,harusnya ia yang bertanya seperti itu pada Reza sekarang,tapi malah sekarang dirinya yang ditanyai dan ditatap tajam.
"Karyawan baru bapak..."sahut Santi berusaha sopan dan formal.
"Oh ya...terus ngapain dia dekatin kamu,apa dia gak tau kamu itu calon istri aku!!"sahut Reza non formal.
"Siapa ??calon istri bapak!!"seru Santi penuh penekanan.
Reza mengehela napas berat,kamudian memegang kursi Santi dengan kedua tangannya agar menghadapnya.
"Sayang...tadi tuh yang diruangan temen aku,aku tuh sengaja ngerjain kamu doang biar cemburu...kamu jangan jutek gitu dong..."jelas reza .
"Owh..."sahut Santi malas.
Walaupun cuma bercanda tapi bagi Santi tadi benar benar kelewatan.
Sikap Reza benar benar membuatnya sakit hati tadi.
"Iss.. seriusss..dia cuma teman aku!!!"pekik Reza berusaha meyakinkan Santi.
"Bodo amet!!"ketus Santi dan melepas tangan Reza yang memegang kursinya.
Reza berdecak kesal lalu turun dari meja kerja Santi dan berdiri dibelakang santi lalu memeluknya dari belakang.
Hal itu membuat santi hampir memekik karena kaget dengan perlakuan reza saat ini.
Yang terang terangan memeluknya diruang kerja staff.
"Kamu apa apaan sih!!"pekik Santi panik.
Reza tidak perduli dan malah menyandarkan dagunya dipuncak kepala Santi.
"Aku tuh gak suka liat kamu dideketin orang lain...kamu itu milik aku !"seru reza santai dan mengabaikan tatapan para karyawan lainnya yang menatap mereka iri dan canggung.
"Iss..lepas Reza...."lirih Santi pelan.
Reza tersenyum jahil lalu mencium puncak kepala Santi.
Hal itu membuat para karyawan memekik.
Sementara Santi terdiam kaku dengan kedua mata membelalak.
"Kok diem sayang...."goda Reza sambil mengeratkan pelukannya.
Santi segera menutup wajahnya yang mulai memerah karena malu dengan perlakuan mesra Reza didepan umum.
"Udah jangan malu..kamu harus terbiasa..kamu kan calon istri aku!!"seru reza santai.
Santi melepas pelukan Reza dan berjalan pergi dari sana sambil menutupi pipinya yang memerah.
Sementara Reza mengikutinya dari belakang sambil senyum-senyum,dan karyawan lainnya mulai bersiul dan bersorak ria melihat kebucinan bos nya didepan umum.
Ingin rasanya Santi mengacak ngacak wajah reza saat ini.
Kebucinan Reza benar benar tidak tau tempat .
🔥🔥🔥