Chapter 34 - PANIK!!!

๐Ÿ‘€๐Ÿ‘€๐Ÿ‘€

Setelah insiden hilang nya baby felisa dirumah sakit,asri dan santi segera membawa Vani pulang untuk menenangkan nya yang beberapa saat lalu mengamuk dirumah sakit karena kelalaian staf dan penjaga rumah sakit yang tidak bisa menjaga anaknya.

Sejak tadi vani masih menangis diatas kasur kamarnya,dan asri serta Santi masih setia menemaninya.

Sementara boy dan dewa pergi melapor ke kantor polisi.

Tiinnn...

Reza tiba dipelataran rumah vani,ia baru selesai meeting dikantornya.

"Kalian udah makan?"tanya reza yang masuk kedalam kamar sambil membawa plastik besar berisi makanan .

"Iya nih..vani belum makan!"seru asri khawatir.

Reza meletakkan makanan itu kemeja yang ada dikamar vani.

Sementara santi berjalan keluar kamar menuju dapur.

Ia mengambil beberapa piring dan sendok.

"Sini biar aku yang bawa!"seru reza yang juga ikut kedapur.

Santi memberikan piring dan sendok itu sambil merengut.

Reza tau bahwa saat ini Santi sangat khawatir pada keadaan vani dan anaknya.

"Sayang...kamu jangan sedih lagi ya!, nanti pasti baby felisa ketemu kok!"seru reza sambil mengelus pipi santi dengan tangan kanan nya.

***

Santi dan asri terus berusaha untuk membujuk vani makan,tapi tetap saja Vani menolak dan menangis.

Truttthhhh....

Ponsel Vani berdering,ia segera mengangkat nya,ia tau benar bahwa yang menelpon bukanlah boy ataupun dewa,melainkan penculik anaknya.

"Heh..brengsekkkk!!!..dimana anak gue!!!,cepat kembalikan dia!!,gue gak ada masalah sama loe brengsekkk!!!!"tekan vani geram.

Santi merampas handphone vani dan menspeaker kan nya.

Reza dan asri mendekat untuk mendengarkan penculik itu berbicara.

"Sayang.. jangan marah marah gitu dong,nnti cantik nya hilang loe..hahahhahaha!!!..vani..vani..loe kok ninggalin gue sih, malah nikah ama pembalap gak seberapa itu lagi!,loe itu cocoknya sama gue... hahahahah!!"

"BRENGSEKKK!!!!!...kenapa loe culik anak gue,dia gak tau apa apa !!!!!"tekan vani.

"Ssttt... jangan marah marah dong sayang...santayy...dia aman kok sama gue...ya,gue tau dia gak salah..makanya gue pengen balikin ke loe..tapi ada syaratnya sayang!!"

Vani mengepal kedua tangannya,asri mengelus pundak vani agar dirinya tenang.

"Brengsekkkk!!!!!"teriak vani.

"Terserah loe mau bilangin gue apa van,yang penting sekarang..kalau loe mau anak loe balik,loe ikutin kemauan gue!!!"

"Brengsekkk!!!,gue gak mau ngikutin kemauan loee!!!!"teriak vani.

Reza mengisyaratkan Vani untuk menerima tawaraan penculik demi keselamatan anaknya, toh mereka juga belum tau apa syarat yang diajukannya.

"Apa mau loe!"tekan vani berusaha bersabar dan tenang.

"Simple sayang...gue mau loe CERAIKAN boy, dan jadi MILIK gue!!..anak loe bakalan gue balikin kesuami sialan loe itu,dan loe jadi MILIK gue selamanya!!..bagaimana sayang?"

"Sinting loe!!..brengsekkk..gak waras!!!!balikin anak gueee!!!!!"teriak vani.

"Gue tunggu keputusan loe Van... setelah bercerai,bawa berkas tanda cerai loe ke gue, nanti gue kirim mobil buat jemput loe dan anak loe gue anter kerumah!,kalau dalam dua hari loe dan boy gak bercerai,anak loe gak akan pernah kembali ke loe..ataupun ke dunia ini!!!!paham loe!!!..."

Seketika sambungan telpon terputus bersamaan dengan tubuh vani yang melemas dan terjatuh kekasur.

Dan tanpa disangka ternyata sejak tadi boy dan dewa menguping pembicaraan mereka dipintu kamar.

"Sayang...."panggil boy sambil berjalan mendekati vani ditempat tidur.

Santi dan reza memilih mundur,dan membiarkan mereka berdua berbicara.

Boy memeluk erat vani seakan tidak ingin kehilangan Vani sedetik pun.

"Kamu jangan nangis ya..aku udah lapor polisi,baby felisa pasti bakalan ketemu,kita juga udah lacak nomor penculik itu sejak dirumah sakit..."jelas boy.

"Tapi..tapi dia tadi telpon aku lagi,dia ancam aku boy...dia ..dia..."vani tidak sanggup menjelaskan semuanya.

Boy menangkup kedua pipi vani lalu mengecup keningnya lama,setelahnya ia menghapus air mata vani sambil tersenyum.

"Sayang..aku udah dengar semuanya kok...dan aku janji baby felisa bakalan balik lagi!"seru boy.

"Tapi boy..dia bilang ...kita..kita...enggak boy..aku gak mau pisah sama kamu!"tekan vani dan memeluk boy erat.

"Sssttt....sayang..aku nikahin kamu supaya kamu bahagia,tapi kalau kamu menderita gini,aku gak tega sayang... apalagi anak kita,dia gak salah apa apa!"

Vani melepaskan pelukan boy dan memasang wajah kesal.

"Jadi kamu setuju kita bercerai !!!,...kamu sayang nya sama felisa aja..kamu rela aku diambil sama dia!!!"tekan vani.

"Gak gitu sayang..aku tuh sayang banget sama kamu..aku gak mau kamu dimilikin sama orang brengsek kayak dia,cuma sekarang kita harus selamatin baby felisa dulu..oke...!"seru boy.

Vani hanya tertunduk sedih dan kembali memeluk boy erat,dan hening beberapa saat.

"Gue tau caranya..gimana baby felisa bisa kembali tanpa kalian berdua bercerai!"seru reza yang sedari tadi nampak berfikir.

Semua orang mengarahkan pandangan padanya,termasuk Santi yang saat ini berdiri didekat nya .

"Caranya?"tanya asri.

"Gue ada kenalan pengacara handal..jadi kita buat surat palsu kalau vani dan boy itu cerai, terus dihari kedua..vani pergi dengan mobil yang dijanjikan sama penculik sambil bawa bukti berkas cerainya,tapi Vani harus bawa GPS yang kita sembunyikan..dengan begitu kita tau dia bawa vani kemana...lalu setelah Baby felisa balik,kita cari penculik itu lewat gps vani...gimana?"tanya reza tentang idenya pada semua orang.

"Saya setuju...ayo kita coba!"seru dewa semangat.

"Gue juga setuju!"seru boy.

"Setuju!"sahut asri dan santi.

"Thanks semuanya..kalian udah mau bantuin kita!"seru boy.

"Santai aja kali boy,kita kan udah jadi sahabat..masa gini aja kita gak bisa nolongin!"tekan reza.

Kini semua orang sedikit merasa lega,santi dan reza segera bergegas kerumah pengacara yang dimaksud oleh reza untuk mengurus berkas perceraian palsu vani dan boy.

๐Ÿ‘€๐Ÿ‘€๐Ÿ‘€