๐ถ๐ถ๐ถ
Hari itu Santi dan asri mendapat kabar dari boy bahwa vani sudah melahirkan.
Santi dan asri segera bergegas menuju rumah sakit tempat vani bersalin,setiba disana semua orang tampak histeris bahagia melihat bayi mungil yang ada diranjang samping vani.
Wajah polosnya membuat asri tidak henti hentinya tersenyum sambil menarik narik baju santi.
"Ihhhh ...apaan sih loe sri,narik narik baju gue....kalau koyak ntar gimana!"omel santi.
Asri hanya cengar cengir dan mendekati bayi mungil itu.
"Ehh ..mau loe apain anak gue..awas aja loe ngasih aura jahat!"tekan vani yang masih terbaring lemas diranjangnya.
Asri mencebikkan bibirnya dan mengurungkan niatnya untuk mendekati bayi vani.
"Buat dong sri.. percuma loe udah nikah..hahah!"ledek boy yang setia duduk disamping vani.
"Ihh..kalian jahattt...liat aja ntar gue buat anak kembar!!"tekan asri ngambek.
"Dokter mah beda resepnya...ya gak van..wkwkwkwwk!"ledek boy lagi.
Asri semakin kesal dan mengambek, sementara mereka tertawa dengan tingkah konyol asri.
"Anak loh siapa namanya van?"tanya santi.
"Rencananya sih felisa agniya san...!"sahut Vani antusias.
Santi hanya mengangguk pasti,Lalu dewa masuk kedalam ruangan sambil membawa sekantong plastik buah segar.
"Sorry telat...tadi masih banyak pasien di RS...oh ya van,gimana keadaan kamu?udah mendingan belum?"tanya dewa sambil meletakkan buah tersebut diatas nakas samping boy.
"Vani mah baik baik aja wa,tuh...istri loe yang sakit....sakit menahan iri gue punya baby..kayaknya dia pengen deh tuh..wkwkwkwkw..buruan buat gih!!"ledek boy lagi.
Asri berjalan kearah boy hendak menghajarnya, namun dewa langsung menarik asri kedalam pelukannya.
"Udah sayang...jangan marah...kenapa?kamu mau baby juga ya?mau berapa?"tanya dewa posesif.
Asri merasa malu dan canggung,ia segera membenamkan wajahnya didada bidang dewa.
"Hadeh...ini nih yang gak gue suka....woi..jangan pada mesra mesraan rumah tangga dong...gak lihat apa disini ada jomblo!!"tekan santi.
Mereka langsung mengalihkan perhatian kesanti.
"Makanya cari jodoh dong san!"seru vani.
Santi menatap malas teman temannya yang hanya bisa meledeknya.
Pintu ruangan terbuka dan menampilkan reza yang baru datang dengan balutan jas kantornya.
"Hai semua...hai van apa kabar,wah..anak loe imut bangetttt!"seru reza sambil berjalan mendekati ranjang baby vani.
"Iya dong imut..siapa juga bapaknya..wkwkwkw!"seru boy kepedean.
"Ehh..loe apa kabar,udah lama gue gak lihat loe..dengar dengar...loe itu anak pemilik perusahaan sekaligus CEO di perusahaan santi kerja ya!"seru vani.
Reza hanya mengangguk dan menatap Santi yang masih kesal dengan teman temannya.
"Ehh...santi kenapa?kok merengut aja?"tanya reza sambil berjalan mendekati santi.
"Galau dia belum dapat pasangan!"cetus boy.
Santi melototkan matanya kearah boy, sementara reza hanya tertawa kecil.
"Siapa bilang dia belum ada pasangan!"tekan reza.
Semua orang tampak serius mendengar ucapan reza barusan, mereka bertanya tanya siapa kah pacar Santi sekarang?
"Siapa za?"tanya asri.
"Kebetulan banget kalian semua kumpul...gue sekalian mau bilang....bulan depan kami nikah!"jelas reza.
"Hah!!"kaget semua nya.
Santi mulai cengar cengir melihat ekspresi kaget teman temannya,reza tersenyum simpul dan menarik Santi dalam rangkulannya.
"Jangan lupa datang ya guys ...doain semoga pernikahan kita lancar!"pinta reza.
Dewa berjalan mendekati Reza dan menjabat tangannya.
"Sukses bro!"seru dewa.
"Hwaaa....kenapa lagi ini.... dulu waktu hamil gue gak tau asri ama dewa dekat.. pas lahiran gue gak tau Santi mau nikah ama reza..kalian jahat banget sih rahasiain ini semua dari gue!!!"histeris Vani.
Boy langsung berdiri dan berusaha menenangkan vani yang terlihat kesal dengan kedua sahabat nya .
"Sorry van,gue gak maksud... semuanya mendadak!"jelas reza.
"Yaudah deh...gue doa yang terbaik aja buat kalian.. semoga pernikahan kalian nnti lancar..."mood Vani berubah normal Kembali.
Santi hanya tersenyum dan menyembunyikan pipi merahnya kedada bidang reza.
"Gue bahagia banget ...akhirnya kita semua dapatin orang yang terbaik....ya gak guys..
"Sahut asri.
Vani dan santi hanya mengangguk pasti sambil menatap pasangan masing masing.
***
Setelah semua orang pulang,boy pergi kelantai bawah untuk membelikan vani makanan,karena ia mengeluh tidak ingin makan makanan yang dihidangkan oleh pihak rumah sakit.
Vani yang masih dalam pengaruh obat tertidur nyenyak diranjangnya begitupun dengan bayinya.
Pintu ruangan kembali terbuka,sesosok pria berjubah hitam masuk kedalam ruangan dan berjalan mendekati ranjang baby felisa dengan hati hati.
Sesekali ia melirik kearah Vani yang tertidur pulas akibat pengaruh obat bius.
"Kamu harus jadi milikku vani.. harus!!"tekan pria itu dan segera mengambil baby felisa dari ranjangnya dan menggendongnya.
Ia bergegas keluar ruangan sambil membawa baby felisa dibalik jubahnya.
***
Boy masuk kedalam ruangan dan meletakkan makanan diatas nakas ,ia mengambil piring dan sendok kemudian menyiapkan makan malam untuk Vani dan dirinya.
"Vani..sayang..bangun dulu sayang..makan dulu!"seru boy.
Vani menggeliat sebentar,lalu membuka matanya perlahan.
Boy membantunya untuk bersandar dibantal dan menyiapkan makanan.
"Besok kita udah bisa pulang kan yank?"tanya vani.
"Iya udah boleh kok..."ucap boy sambil menyuapi makanan kemulut vani.
"Baby felisa bobok ya..gak ada suaranya?"tanya vani lagi.
"Udah kayaknya...coba aku cek dulu, kamu lanjut makan nih!"seru boy dan beranjak melihat keranjang baby felisa yang berada tidak jauh dari ranjang Vani.
Boy membulatkan matanya melihat keadaan ranjang yang kosong.
"Sayang tadi suster ada kesini gak ?"tanya boy panik.
Vani hanya menggeleng sambil mengunyah makan malamnya.
"Kamu tunggu disini dulu ya...aku mau panggil dokter dan tanya penjaga!"tekan boy panik.
"Emangnya kenapa sayang?"tanya vani bingung.
"Baby felisa gak ada!"tekan boy .
Vani menjatuhkan piring makanannya kelantai,ia berusaha untuk turun dari ranjang nya,namun boy langsung menghadang niat vani.
"Kamu tenang dulu ya..aku mau tanya dokter dulu!"pinta boy dan segera keluar ruangan.
Vani meringkuk diatas kasurnya,menunggu boy mencari anaknya.
Lalu ponselnya berdering dengan panggilan masuk dari nomor yang tidak diketahui siapa.
"Halo..ini siapa?"tanya vani.
"Hai sayang...apa kabar...udah lama ya kita gak jumpa,loe makin cantik aja...emmuaachh...!"seru seorang pria yang ada disebrang telpon.
"Siapa loe!"tekan vani khawatir.
"Gak penting siapa gue..yang terpenting bayi loe ada digue sekarang...imut juga ya dia....!!"
"Brengsekkkk..loe jangan bercanda!!!"geram vani.
"Terserah loe deh kalau gak percaya,udah dulu ya..gue mau nidurin bayi loe dulu..kayaknya dia bangun deh dengar suara loe.. hahha..bye sayang..."
Sambungan telpon terputus,vani merasa kesal dan membanting ponselnya kelantai,bersamaan dengan boy yang baru masuk bersama seorang suster.
"Vani..kata suster dan staf rumah sakit.. mereka gak lihat bayi kita van!"panik boy.
Vani menangis histeris dan segera memeluk boy yang berada disampingnya.
"Felisa...DICULIK !!"tekan vani dan meledakkan tangisnya, sementara boy hanya diam mematung.
๐ถ๐ถ๐ถ