Chapter 32 - I LOVE YOU

๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•

Santi duduk dikursi kerjanya dengan beribu pertanyaan dan rasa gelisah,ia ingin sekali masuk kedalam ruangan kerja reza dan meminta maaf padanya.

"San..loe kenapa sih dari tadi gelisah mulu deh,belum sarapan loe!"tekan amel.

Santi melongo kearah amel dan hanya menggeleng cepat.

Amel hanya acuh dan kembali mengerjakan tugasnya.

Santi menghela napas berat dan memberanikan diri untuk pergi keruangan reza.

"Ehh..mau kemana loe?"tanya amel yang melihat santi beranjak dari kursi kerjanya.

"Pergi bentar!"sahut santi dan berjalan kearah ruangan reza yang ada diujung lorong kantor.

Santi menghela napas gugup saat berada didepan ruangan kantor reza.

Perlahan ia mulai mengetuk pintu ruangan dan mendapat jawaban dari dalam.

"Masuk!"

Santi semakin gugup namun tetap memberanikan dirinya untuk masuk,ia membuka pintu perlahan dan masuk kedalam ruangan,disana ada reza yang sedang asik memeriksa berkas kantor yang ada dimejanya tanpa melihat kearah Santi yang saat itu sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Eemm...pak saya mau bicara sesuatu sama bapak!"tekan santi dengan perasaan gugup.

Reza menghentikan kegiatan membacanya saat mengenali suara orang yang sedang berdiri didepannya yang tak lain adalah Santi.

Reza menutup berkasnya dan menatap bingung kearah santi yang saat itu terlihat gugup.

"Ya,ada hal penting apa yang ingin anda bicarakan dengan saya,apa ada masalah kantor?"tanya reza formal.

Santi menahan ucapannya yang ingin terlontar namun tertahan karena rasa gugup dan malu.

"Ini bukan masalah kantor pak,ini masalah.. antara kita!"sahut santi.

Reza tersenyum tipis mendengar kata kita untuk mereka keluar dari mulut Santi.

"Kalau emang bukan masalah kantor,panggil gue reza bukan bapak!"tekan reza dan beranjak dari duduknya dan berdiri tepat disamping santi yang saat itu memilih untuk menundukkan pandangannya.

"Loe mau ngomong apa san?"tanya reza lembut.

"Gue...gue mau minta maaf sama loe za!"tekan santi.

Reza mengernyitkan dahinya mendengar Santi ingin meminta maaf padanya.

"Gue terlalu bodoh untuk menyadari semuanya,selama ini orang yang gue cari dan gue harapkan itu ada didekat gue..tapi gue gak pernah sadar dan nganggap loe itu gak ada ... bahkan gue berani nuduh loe yang enggak enggak padahal selama ini ,loe selalu ada buat nolongin gue!...gue merasa menyesal atas semuanya za,gue minta maaf!...tapi kenapa loe gak pernah bilang sih kalau loe itu sebenarnya sahabat baru gue!"tekan santi dengan mata berkaca kaca.

Reza terdiam sejenak dan berusaha mencerna semua ucapan santi barusan.

"Loe tau dari mana san?"tanya reza.

Santi menatap sendu reza dan berusaha menahan air matanya yang ingin keluar.

"Gak penting gue tau dari mana,yang terpenting sekarang, kenapa loe diem aja pas gue benci ama loe karena insiden itu dan biarin gue gak tau semua kebenaran nya!, kenapa za,selama ini gue berharap kalau sahabat baru gue itu loe,karena loe berarti dihidup gue,dan kenyataannya memang bener,tapi loe sembunyiin semuanya dari gue...dan Biarin gue ngelakuin hal bodoh!!"kesal santi.

Reza menghela napas berat dan berusaha untuk menenangkan santi.

"Gue minta maaf san,gue kira loe bakalan sadar nantinya siapa sahabat baru loe itu,dan gue kira dengan gue menghilang setelah insiden loe bakalan lebih tenang dan gak bakalan tersiksa lagi dengan kehadiran gue!..dan maaf gue udah bohongin loe untuk kedua kalinya..pertama masalah gue anak pemilik perusahaan dan yang kedua tentang gue yang nyamar jadi pengagum rahasia loe!"jelas reza dengan perasaan menyesal.

Santi reflek memeluk reza dengan erat dan menumpahkan air matanya, tidak perduli apa yang terjadi...saat ini ia merasa takut kehilangan reza untuk yang kedua kalinya.

"Gue selama ini nyari loe za,gue berharap gue bisa ketemu ama loe,dan bagaimana bisa loe bilang gue tenang dengan rasa benci gue ke loe,kalau gue tau sahabat baru gue itu loe,rasa bahagia gue bakalan berlipat lipat za,gue gak mau kehilangan loe lagi,gue sayang ama loe za..gue..."kata kata Santi tertahan dan hal itu membuat reza bingung dan melepas pelukan santi dan menatap dalam mata Santi.

Santi hanya gugup dan berusaha menyembunyikan perasaan gugup nya saat ini.

"Kenapa gak dilanjutin san?"tanya reza.

Santi hanya diam membisu dan semakin merasa gugup ditanya begitu oleh reza.

Reza merasa gemas dan mencubit pipi Santi.

"Aw!"ringis Santi.

Reza hanya tertawa dan memegang kedua bahu Santi.

"Gue gak bakalan pernah pergi dari loe san, berfikir jauh dari loe aja gue gak sanggup apalagi pergi..."jelas reza.

"Tapi kenapa za,padahal selama ini loe sering tersakiti karena gue?"tanya Santi.

"Seperti loe yang takut kehilangan gue karena SAYANG, begitu juga gue yang gak mau jauh dari loe karena gue CINTA sama loe!"tegas reza.

Santi menjadi salah tingkah mendengar pengakuan Reza yang mencintai dirinya secara langsung.

"Gue gak perduli biar dunia nentang keberadaan gue disisi loe san,bagi gue mencintai loe itu adalah anugerah terindah yang tuhan kasih buat gue....san...gue cinta dan sayang banget sama loe!"tekan reza.

Santi masih tidak bergeming dan salah tingkah.

"Biarpun loe cuma anggap gue sebagai..."

"Gue juga cinta sama loe za!"potong santi.

Reza kaget dan tidak percaya atas apa yang barusan ia dengar .

"Aa...apa san,loe tadi bilang apaan?"tanya reza masih tidak percaya.

"Gue cinta sama loe rezaaaa!!!"teriak santi.

Reza tersenyum bahagia dan segera menarik santi dalam pelukannya.

Tidak ada hal bahagia lainnya bagi reza saat ini,ia merasa sangat bahagia pada akhirnya cintanya yang penuh perjuangan membuahkan hasil.

Begitupun dengan Santi,yang selama ini berharap reza adalah orang yang dinantikannya telah terwujud seperti keinginan nya.

๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•