❤️❤️❤️
Saat itu upacara adat tujuh bulanan Vani sudah selesai berlangsung.
Santi duduk Disamping Vani sambil tersenyum haru, melihat itu Reza yang sedang berada disampingnya mulai jahil.
"Senyum- senyum kenapa mbak? "
Santi mengalihkan pandangannya ke arah Reza .
"Gue terharu lihat kebahagian mereka, kapan ya, gue bisa kayak mereka? "harap Santi.
Reza tersenyum jahil dan mulai merapatkan duduknya dengan Santi, kemudian berbisik lembut.
"Kalau kamu mau, kita bisa buat kayak mereka.. Tinggal nikah dan buat baby! "cetus Reza.
"Hah! "
Santi terkejut mendengar ucapan Reza.
Benar benar gila....
Batinnya.
Sementara Santi yang sedang sibuk menetralkan jantungnya karena sedari tadi berdegup kencang oleh rayuan Reza.
Asri malah memilih duduk menyendiri didekat meja yang banyak terdapat Juice.
Sambil memainkan ponselnya, lalu seseorang datang dan duduk disampingnya.
"Hai sri, sendiri aja? "
Asri segera menoleh kearah sumber suara yang sedang menyapanya.
Betapa terkejutnya dia melihat cowok yang saat ini duduk dengan tenang disampingnya sambil tersenyum manis.
Seketika ada rasa marah dan kecewa dihatinya.
Mau apa dia kesini!, gak puas apa udah ngancurin hidup gue dimasa lalu!.
Kesal Asri.
***
Riky POV
Gue disuruh datang keacara pesta tujuh bulanan, ya ampun gak salah apa mama gue nyuruh datang kepesta beginian.
Kalau bukan karena mama maksa, gak bakalan gue mau datang.
Setiba ditempat pesta gue menghela napas lega,karena acara adat adatnya udah selesai, tinggal acara nyantai aja.
Saat gue natap para tamu undangan yang udah kayak semut reunian, pandangan gue jatuh pada sosok bidadari manis yang dulu pernah berada dihati gue.
Gue gak salah, dia pasti Asri.
Gue segera nyamperin asri ditempat duduknya.
"Hai sri, sendiri aja? "
Dia terlihat kaget dan melirik tajam kearah Gue, ya.. Gue melihat tatapan kebencian dari sorot matanya yang tajam.
Gue cuma bisa tersenyum dengan perasaan yang berkecamuk.
***
Asri masih menatap tajam kearah Riky, Ia pun terlihat canggung dan kembali membuka suara.
"Loe masih sendiri sri, sekian lama putus dari gue? "
"Perduli apaan loe sama gue... Terserah gue lah, mau sendiri , mau apa kek. emang loe siapa?! "bentak Asri dengan nada kesal.
"Kan gue cuma tanya".
Asri memutar bola matanya malas, apalagi ini, setelah susah payah Ia move on, kenapa harus bertemu lagi dengan si brengsek ini.
"Udah deh, loh gak usah sok akrab sama gue. Males banget tau gak jumpa lagi sama loe, gak penting! "
Ucapan Asri benar benar menusuk hati Riky, tapi Ia juga tidak bisa menyalahkan emosi Asri. Karena semua ini memang salahnya.
Dan apapun makian Asri, Ia harus menerimanya.
"Ia gue tau kok.. Kalau gue udah gak penting dihidup loe, tapi Sri, gue cuma mau loe maafin gue.. Dan gue harap.. Gak ada lagi kebencian diantara kita dua! "harap Riky.
Asri cuma geleng geleng dan tersenyum sinis .
"Tenang aja gue udah maafin loe kok.. Lagian loe udah tinggal tuh dimasa lalu gue, jadi gue gak bakalan benci loe lagi.. Dan gue berharap gue GAK pernah jumpa sama loe lagi!!"bentak Asri pada penghujung kata terakhirnya.
Riky hanya tersenyum getir dan menatap nanar Asri, wanita didepannya ini benar benar terusik oleh kehadirannya kembali.
"Sri.. Bisa gak kita seperti... "
"Hai sayang, kamu kemana aja sih.. Saya nyariin kamu tau! "ucap seorang pemuda sambil berdiri dihadapan Asri dengan senyuman manisnya.
Riky menghentikan bicaranya dan menatap intens pemuda yang tadi memanggil mantannya dengan sebutan sayang.
Apa ini ,alasan loe move on secepat itu dari gue Sri?
Batin Riky.
Asri kaget dengan ucapan Dewa, terakhir kali Ia bertemu dengan nya saat makan malam yang berakhir dengan air mata kecewa.
Lalu, kenapa pemuda ini hadir dihadapannya lagi, dan memanggilnya sayang didepan Riky.
"Kok Bengong sih sayang? "tanya Dewa lagi sambil menggenggam tangan Asri erat,dan memasangkan sesuatu kejari manis kiri Asri tanpa sepengetahuan Riky.
Asri hanya terdiam dengan tingkah Dewa dan membiarkan Dewa memasangkan cincin kejari manisnya.
"Maaf kamu siapa ya? "Tanya Riky bingung.
Dewa menatap Riky sinis kemudian mengulurkan tangan kanannya pada Riky.
"Kenalin saya Dewa, saya seorang dokter.. Sekaligus.. "
"Hmm.. Dokter, kenalin Gue Riky. MANTAN nya Asri! "Riky membalas jabatan tangan Dewa semangat seakan bangga dengan ucapannya barusan.
"Oh ya, mantan Asri... Cuma MASA LALU kan! "
Dewa tertawa remeh, sedangkan Riky mulai merasa kesal dengan ucapan Dewa.
Dewa mengangkat tangan kiri Asri kehadapan Riky,sambil berusaha memperlihatkan cincin yang melingkar indah dijari manis Asri.
"Kenalin, Saya masa depan nya Asri, Calon SUAMI nya! "
Riky mulai terdiam dan tersenyum getir atas pengakuan Dewa barusan.
"Oh gitu, selamat ya.. Semoga pernikahan kalian nanti lancar. Dan gue harap loe jangan pernah sakitin Asri ! "
Dewa menepuk pundak Riky sambil tersenyum sinis.
"Saya gak akan pernah sakitin dia.. Karena saya mencintai dia setulus hati, dan bukan untuk dimaini! "
Kata kata Dewa benar benar menyinggung perasaan Riky, Ia pun hanya tersenyum getir dan berusaha menahan rasa kekecawaannya.
"Bagus deh,yaudah Gue pergi dulu ya!, ada urusan lain. Sampai jumpa sri! "Riky tersenyum sekilas kearah Asri yang hanya diam kaku, kemudian berlalu pergi.
Sementara Dewa tersenyum penuh kemenangan.
Karena berhasil membuat Mantan Asri terpojokkan.
❤️❤️❤️