Chapter 23 - Benih Cinta

❤️❤️❤️

Pagi itu santi memulai harinya dengan senyuman yang indah,sejak menginjakkan kakinya dipelataran kantor tempat ia bekerja.

Teman teman kerjanya merasa heran dengan sikapnya hari ini,bahkan saat sedang mengerjakan tugasnya ia tak kunjung melepas senyumnya itu.

Rekan kerjanya yang merasa aneh,segera mendekatinya dan bertanya.

"Hei buk...bahagia amet pagi ini,kenapa sih?"

Santi menghentikan kegiatan mengetik dikomputernya dan menatap kearah lawan bicaranya sambil tersenyum.

"Gak apa apa kok,emang ada yang salah ya?"

Temannya itu segera menggeleng dan duduk dikursinya,didalam benaknya masih merasa aneh dengan perilaku rekannya itu hari ini.

Tak lama Andi selaku bos kantor mereka  datang,seluruh karyawan kantor berdiri dan memberi salam termasuk Santi yang masih tersenyum.

Melihat Santi yang menyambutnya dengan senyuman pagi ini,Andi merasa aneh dan berdiri didepan meja kerja Santi.

Sementara para karyawan lainnya kembali fokus kepekerjaan masing masing.

"Kamu sehat san?,saya lihat kamu bahagia sekali pagi ini?"tanya Andi.

Seketika senyum Santi memudar dan melirik tajam kearah Andi,orang yang malas ia temui.

"Saya sehat pak ,buktinya saya kerja hari ini!"tekan Santi.

Merasa sikap Santi mulai kembali dingin kepadanya seperti  biasanya,Andi pun menyudahi sapaannya dan segera berjalan memasuki kantornya dengan perasaan kesal dan bingung.

"kenapa kamu cuek denganku santi ,apa karena cowok brengsek itu?jika memang benar aku tidak akan memaafkannya"

Batin ANDI...

Ya ,andi mengetahui bahwa akhir akhir ini Santi dekat dengan seorang pemuda yang sering mengirimi nya bunga dan coklat.

Andi sudah menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari tau siapa pemuda itu yang berani nya mendekati Santi dengan mudahnya,walaupun santi bukanlah lagi kekasihnya dan santi sangat membencinya.

Namun dilubuk hatinya ia berjanji akan membuat santi bersatu dengannya lagi,dan tidak ada orang lain yang boleh menghalanginya.

***

Saat itu jam istirahat makan siang,Santi duduk  dikantin kantor nya yang berada dilantai bawah.

Saat itu suasana kantin tidak cukup ramai karena banyak para karyawan yang memilih makan diluar kantor.

"Hai..."sapa seorang pemuda yang sedang berjalan kearah nya.

Seketika senyumnya mengembang dan ia menjadi salah tingkah.

"Ha...i.."jawab santi gugup.

"sendiri aja nih,gue..boleh duduk  disini gak?"tanya reza .

"Ya silahkan,santai aja za!"

Reza tersenyum dan duduk dihadapan Santi.

Dalam hatinya sudah tidak karuan duduk berhadapan dengan reza,padahal dulu ia selalu merasa kesal saat berada didekat reza.

"Loe,gak mesan makanan?..diet..atau lagi bokek mbak!"ledek reza sambil tertawa.

Bukannya marah dengan ledekan reza ,ia malah menunduk dan tersenyum kecut.

"Memangnya gue gendut dan semiskin itu apa!"jawab Santi pelan.

Reza menghentikan tawanya dan melipat kedua tangannya diatas meja dan menatap santi intens.

"Menurut gue,loe itu cantik,imut ,ideal..dan masalah kekayaan..loe itu kaya hati!"puji reza.

Santi merasa ada semburat merah dikedua pipinya saat ini,dan ia malah senyum senyum kaku.

Melihat itu Reza malah tertawa ngakak.

"Loe baper ya,gue puji gituan...hahahah!"

Santi memasang wajah datar,dan mulai mencubit lengan reza ,hingga ia menghentikan tawanya dan mengaduh kesakitan.

"jahat banget sih loe!"kesal Santi.

"Yaudah maaf ya,habisnya wajah loe itu imut banget kalau lagi baper!"ledek reza sekali lagi dan kali ini berusaha menahan tawanya.

Santi semakin merasa kesal karena terus terusan diledek reza.Namun bukannya ingin marah marah lebih lama,ia malah tersenyum dan segera menunduk.

"Terkadang gue merasa kalau loe itu adalah sahabat baru gue ,Za.tapi ngelihat sifat ngeselin loe,gue jadi ragu..andai aja orang itu loe za,betapa bahagianya hati gue!"batin Santi.

Reza melambaikan tangannya didepan wajah santi yang sedari tadi senyum senyum dan menatap wajahnya.

"Helo...mbak,kenapa loe ,efek belum makan nih kayaknya..jadinya agak kurang waras!"tekan reza.

Santi segera tersadar dari khayalannya setelah  mendengar ucapan reza,seketika ia merasa amat kesal dan memukuli lengan reza.

Sementara empunya sudah mengaduh ampun karena kesakitan.

"Ampun san...sakittt..."keluh Reza.

Santi menghentikan pukulannya,dan reza beranjak dari duduknya sambil memegangi lengannya yang berasa sudah remuk.

"Yaudah deh,gue keruangan Andi dulu..bye cantik,jangan kesel kesel ya ,ntar cantiknya hilang loh"ucap reza sambil mengedipkan sebelah matanya dan segera pergi sambil melambaikan tangannya.

Setelah kepergian reza,santi kembali tersenyum.Seketika ia menyadari sikapnya hari ini.ia pun merasa bingung dan melihat wajahnya dilayar ponsel.

"Gue kenapa sih hari ini,senyum mulu deh...terus nih hati kenapa lagi,kesel tapi gak bisa marah ,dan kenapa tadi gue berharap reza itu orang yang sama!,gak mungkin deh..dia itukan orang yang paling ngeselin,walaupun dia udah nolongin gue kemaren malam.Tapi sikapnya yang ini tuh beda jauh sama yang kemaren,dasar aneh...cowok ngeselinn!!"

ketus Santi dan pergi meninggalkan kantin kantor menuju ruang kerjanya,karena waktu istirahat kantor sudah selesai.

❤️❤️❤️