Chapter 20 - Your friend!

❤️❤️❤️

Saat itu Santi sedang bekerja, Ia yang biasanya sibuk mengetik dikomputernya.

Kini malah diam sambil melamun dibalik bilik kerjanya.

Lusi yang berada didekat nya mulai bingung melihat sikap Santi yang agak aneh hari ini.

"San!!(tidak ada sahutan) santi!! "panggil lusi sambil menggoyangkan lengan Santi.

Santi terlihat terkejut dan segera menoleh kearah lusi yang sudah terlihat kesal.

"Kenapa? "tanya Santi polos.

"Loe kenapa sih, gak biasanya tau loe kayak gini, melamun melamun gak jelas! "seru lusi.

Santi hanya tersenyum kecut, dan menyandarkan punggungnya dikursi sambil menghela napas kasar.

"Gue lagi merasa bersalah nih lus! "

"loh kok gitu, emangnya ada apaan? "

Santi pun mulai menceritakan segalanya pada lusi, namun Ia tidak menyebutkan nama Reza dalam ceritanya.

"Wah.. Parah banget loe san, kata orang ya.. Biar pun kita gak suka sama orang, tapi kita jangan nyakitin hatinya...ntar balik ke loe tau! "nasehat Santi.

Santi hanya memasang wajah datarnya, sia sia sudah Ia menghabiskan waktunya bercerita, kalau hanya ditanggapi singkat oleh lusi.

Melihat lusi kembali fokus kekerjaannya, dan menganggap cerita Santi tadi hanyalah dongeng sebelum kerja.

Ia mulai merasa kesal, dan menatap langit langit kantornya.

"mbak san, ada yang ngirimin mbak bunga nih,cantik lagi bunganya.. Harumm! "

kagum seorang OG sambil memberikan buket bunga segar pada Santi yang hanya menatap bingung.

"kok malah bingung sih mbak, yaudah deh.. Surti taruh diatas meja mbak ya, surti mau lanjut kerja! "OG tersebut langsung pergi dan meninggalkan buket bunga itu diatas meja kerja Santi.

Lusi melirik kearah Santi kemudian melirik bunga cantik yang ada dimeja Santi.

"Wow... Ada yang dapat kiriman bunga nih, dari siapa San, pacar ya? "

Santi melirik tajam lusi, melihat tatapan maut Santi, Ia segera melanjutkan pekerjaan nya.

"Pacar dari mana, sejak kapan gue pacaran. Lagian nih bunga dari siapa sih, mana mawar kuning lagi! "

"Kalau di india mawar kuning berarti adanya ikatan persahabatan!, berarti tuh orang gak mau jadi teman loe aja, dia juga mau jadi sahabat dekat loe! "sahut lusi tapi masih fokus pada komputernya .

Santi mulai merasa bingung, siapa yang ingin dirinya dijadikan sahabat dekat olehnya.

Lalu Ia menemukan selembar surat dengan kertas berwarna biru disela sela bunga itu.

"Apaan nih? "Santi segera membaca surat itu.

Hai, kayaknya cuma jadi teman loe doang bakalan buat gue terus jadi orang asing. Jadi hari ini gue mutusin kalau kita bakalan bersahabat, dan loe akan kenal siapa gue sebenarnya.

Sahabat barumu..

Ia semakin merasa bingung dan penasaran.

"Siapa sih nih orang, sahabat gue cuma dua. Gak boleh ada orang lain!... Kalau pun teman siapa sih? Anak kantor apa ya?? "ucap Santi penasaran.

***

Saat itu Jam istirahat kerja, Santi duduk dikantin khusus karyawan kantor.

Ia duduk dikursi pojok kantin, agar merasa tenang.

Saat Ia sedang santai sambil menyeruput cappucinonya.

Seorang pramusaji kantin datang dan memberikan Santi sebuah coklat berukuran sedang lengkap dengan pita pink yang mengikat tengah coklat tersebut.

"Mbak santi, ini ada sesuatu buat mbak! "

Ucap pelayan sambil memberikan coklat tersebut dimeja santi.

"Dari siapa mbak? "

"Saya gak tau mbak, katanya... Dari sahabat baru mbak!, yaudah saya permisi! "pramusaji tersebut pun kembali bekerja.

Santi semakin merasa bingung, siapa sebenarnya orang tersebut kenapa Ia terus mengirim sesuatu untuk dirinya tapi tidak mau memberitahu identitasnya.

***

Santi sudah tiba dikantor, Ia duduk dikursi kerjanya sambil membolak balik coklat yang diberikan oleh sahabat barunya itu.

"Siapa sih dia sebenarnya? "

Lusi kembali kemeja kerjanya dan melihat Santi membolak balik sebatang coklat lezat.

"Wihh.... Tuh coklat dibalik balik aja mbak, emangnya ayam panggang apa? "

Santi melirik kearah lusi yang terlihat sangat menginginkan coklat yang sedang ia pegang.

"Loe mau? (lusi mengangguk) yaudah nih.. "Santi memberikan coklat itu pada Lusi.

Lusi terlihat sangat gembira dan langsung mengambil coklat itu dari tangan Santi dan mencicipinya.

"Kok loe baik banget sih, kasih gue coklat ini? ,beli dimana San? "

Santi tersenyum jahil, dan mulai menghadap lusi yang sedang menikmati coklat tersebut.

"Gak beli, dari teman gue.. Gue sengaja kasih loe, karena Gue takut coklatnya ada racunnya!"

Lusi menghentikan kegiatan mengunyahnya dan melirik tajam Santi.

"Kalau ada racunnya gimana? "

"Ya kalau ada racunnya, gue aman.. Kan yang mati loe, bukan gue! "sahut Santi santai.

Lusi mulai memanyunkan bibirnya dan terlihat kesal, sementara Santi tertawa .

❤️❤️❤️