❤️❤️❤️
Asri dan dewa mulai sibuk dengan para tamu undangan,begitupun dengan nanda yang sibuk mengobrol dengen teman temannya.
Lain hal nya dengan Santi yang hanya duduk dipojokan sendirian,sambil menatap keramaian.
"Bosen banget gue,nasib amet sih jadi jomblo!!"ketus Santi.
Ia mulai menyandarkan kepalanya kekursi dan menatap jenuh tamu undangan.
"Gue pulang aja deh ,udah jam 10 juga!"
Ia pun segera beranjak dari tempat duduknya dan menemui Asri dan Dewa yang masih sibuk dengan para tamu undangan.
"Sri,gue pulang ya...ngantuk gue..capek juga habis kerja!"
"Oh iya San ,hati hati dijalan ya..oh ya pulang naik apa ,mau gue suruh sopir nganter gak?"
"Gak usah deh ,gue naik taksi aja yaudah gue balik ya..bye..selamat ya buat kalian!"ucap Santi sambil memeluk Asri dan menyalam Dewa.
"Thanks San ,udah datang,cepat nyusul ya.."ledek Dewa.
Santi menunjukkan wajah datarnya kearah dewa yang mulai tertawa.
"Ledek aja terus,yaudah deh..bye!"
Santi meninggalkan mereka dan berjalan kearah kamar Nanda untuk mengambil baju kantornya,dan segera keluar gedung itu.
Seorang satpam menghentikan taksi untuk dirinya.
"Makasih pak!"
"Sama sama non!"
Santi segera masuk kedalam taksi dan menyebutkan alamatnya.
Saat sedang asik bermain ponsel,baterai ponselnya malah habis dan mengakibatkan ponselnya mati.
"Yah..mati lagi ,sialan!"omel Santi.
Ia pun segera menyimpan ponselnya ke dalam tas,dan memandang nanar kearah luar jendela taksi.
Tiba tiba taksi yang dikendarainya berhenti dijalanan sepi.
"Pak kok berhenti?"
"Kayaknya mogok deh neng,coba bapak cek dulu ya!"
Sopir itu pun keluar taksi dan memutari mobil,bukannya membuka jok depan mobil.
Santi pun merasa kesal,dan keluar dari taksi.
"Jadi apa yang rusak pak bisa dibenerin gak ,saya mau cepat pulang nih!"
Sopir itu malah berjalan kearah Santi tanpa memperdulikan omelannya ,dan segera menarik tangannya.
"Ehhh..apa apaan nih ,bapak jangan macam macam ya ,saya bisa teriak nih!"
Sopir itu malah tertawa renyah dan semakin mengeratkan cengkramannya dipergelangan tangan Santi.
"Teriak saja kalau bisa,tidak akan ada yang mendengar,ini sudah malam nona..ayolah..bersenang senang sebentar!"
Mendengar ucapan sopir itu,santi merasa marah dan segera menamparnya sampai lelaki itu melepaskan pegangannya,dan beralih memegang pipinya yang merah.
Tak tinggal diam,dia pun menampar pipi Santi dengan keras,sampai santi tersungkur.
Dan menahan sudut bibirnya yang tersobek dan pipinya yang merah.
Santi pun mulai menangis,sementara itu sopir yang tadinya tertawa melihat Santi menangis,kini malah terjungkal kedepan,dan dipukuli oleh seorang pemuda.
Santi tidak bisa melihat jelas wajah pemuda itu.karena suasana sangat gelap dan sepi ,hanya ada cahaya rembulan yang menerangi.
Dia segera mengambil tasnya dari dalam mobil dan bersembunyi dibelakang mobil.
Sopir itu sudah babak belur ,Ia segera berlari kearah taksinya dan melirik sebentar ke arah Santi .kemudian Ia segera masuk dan melarikan diri.
Pemuda itu berusaha mencegahnya tapi gagal ,Ia segera menoleh kebelakang dan melihat Santi yang sedang bersimpuh sambil menangis.
Ia segera mendekatinya dan memegang pundaknya.
"Loe gak apa apa kan?"
Santi menghentikan tangisnya dan melirik kearah pemuda yang menolongnya tadi,lalu tersenyum senang dan langsung memeluknya.
"Reza!!"
Ya,itu adalah reza,sejak pulang dari kantor ia mengikuti Santi kemana pun ia pergi.
Reza mengajak Santi untuk berdiri,dan berjalan kearah mobilnya yang berada tidak jauh dari sana.
Setiba dimobil ia memberikan air minum pada Santi yang masih terlihat syok.
Santi menerima air itu dan meneguknya,lalu ia melirik kearah pipi Reza yang lebam.
"Pipi kamu luka,pasti dipukul bajingan tadi?"geram Santi.
Reza hanya tersenyum hangat dan menghadap ke arah Santi.
"Aku rela kok dipukul beribu kali sama orang lain,asal kan jangan kamu yang dipukul,tapi aku gagal San,kamu terluka!"
Mendengar ucapan Reza barusan membuat Santi menjadi blushing.
Tidak sampai disitu,Santi menjadi semakin salah tingkah saat Reza memegang sudut bibirnya yang terluka.
"Pasti sakit?"tanya Reza.
Entah perasaan aneh apa yang ada didalam diri Santi saat ini ,tapi ia benar benar berdebar berada sangat dekat dengan Reza.
Ia hanya melamun dan merintih saat Reza mengusap lukanya dengan tisu,lalu menempelkan plaster.
"Yaudah ,aku antar kamu pulang ya!"
Santi hanya mengangguk dan Reza melajukan mobilnya memecah jalan dikesunyian malam.
***
Mereka sudah tiba dirumah Santi,dan segera keluar dari dalam mobil.
"Thanks ya Za,kalau gak ada kamu mungkin ntah apa tadi yang terjadi sama aku disana!"ucap Santi lega.
Reza segera menutup mulut Santi dengan jari telunjuknya.
"Gak akan terjadi apa apa sama kamu selama masih ada aku!"
Dan akhirnya Santi kembali blushing ,padahal biasanya dia tidak mempan dengan gombalan,lalu ada apa dengannya malam ini??
"Oh ya Za,sorry ya ...waktu itu gue kasar sama loe ,ternyata loe gak seburuk itu....lagian waktu itu gue gak bermaksud ngehina loe,gua cuma bercanda kok..loe mau kan maafin gue!"
Reza tersenyum hangat dan tanpa diduga ia mengecup kening Santi dengan lembut.
"Gue udah maafin loe,yaudah..selamat malam cantik,mimpi indah ya ,gue pulang dulu!"
Reza segera masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Santi yang masih mematung didepan pagar rumahnya.
Ia merasa kaget dengan yang terjadi barusan.
Dan bukannya marah atau ketus,ia malah merasa senang ,dan masuk kedalam rumah sambil tersenyum senyum dan memegangi keningnya.
Cyie dapat kecupan sebelum tidur,kayaknya bakalan mimpi indah nih....😂😍
❤️❤️❤️