๐๐๐
Hari ini Santiย bersiap siap untuk pergi keacara tujuh bulanan Vani.
jadi selama mereka sibuk dengan urusan masing masing guys.. Vani sedang mengandung,dan hari ini tepat tujuh bulanan nya.
Saat itu Pukul 14.15 wib,Santi terlihat rapi dengan blus hijau tosca dan sepatu svansus hijau.
Ia segera keluar kamar sambil menyandang Tas samping dan memegang kunci Motor.
"Bik, mama mana?? "
Tanya Santi pada si embok pembantu nya yang sedang merapikan bunga di vas.
"Tuan sama nyonya lagi keluar Non, oh ya.. Non disuruh naik mobil sama Tuan tadi!"
"Em.. Gak usah Bik, Aku naik motor aja..! "
"Tapi non.. "
"Yaudah ya Bik, aku berangkat..assalamu'alaikum! "
"wa'alaikum salam."
Santi segera berjalan keluar rumah, dan mengeluarkan motornya digarasi rumah.
Saat Ia hendak menghidupkan mesin motornya.
Sebuah mobil masuk kehalaman rumahnya,dan beehenti didepannya.
Santi segera mengurungkan niatnya untuk menghidupkan motor,dan menatap heran kearah mobil.
"Siapa sih nih orang!! "
Saat Santi menggerutu kesal, seorang cowok keluar dari mobilย itu, sambil membuka kaca matanya.
Santi sedikit tekejut melihat cowok berjas tuxedo yang sedang berdiri dihadapannya ini, tak lain adalah Reza. Cowok yang baru Ia kenal kemarin.
Reza menghampiri Santi yang masih bengong ,dan tersenyum jahil.
"Hei..jadi kan perginya?? "
"Ha..ah.. Apa??.. Ohh.. Jadi.. Loe kok bisa tau rumah Gue sih?? "
"Hmh.. Loe aja yang gak mau ngabarin... Ya terpaksa lah.. Gue cari tau tentang loe dikantor,dan ketemu deh alamatnya! "
Santi menepuk jidatnya, dan ya dia benar benar lupa sudah buat janji dengan Reza.
"Maaf ya, Gue lupa! "
"Iya gak apa apa kok, yaudah berangkat yuk!"
Santi melirik kearah motornya dan kearah mobil Reza, melihat lirikan Santi. Reza langsung mengerti maksudnya, dan tersenyum.
"Udah, Loe bareng Gue aja naik mobil, motor loh tinggal aja.. Ayo..! "
Reza menarik tangan Santi untuk turun dari motornya dan segera masuk kedalam mobilnya.
***
Dalam beberapa menit mereka tiba dikediaman rumah Boy.
Disana sudah ramai para tamu berdatangan.
Setelah turun dari mobil, Reza menggandeng tangan Santi sambil berjalan keacara.
Ia tidak perduli dengan tatapan para tamu, Ia tetap kekeh menggandeng tangan Santi seperti istrinya.
"Loe apa apaan sih, gandeng tangan Gue! "omel Santi pelan.
"Kita kan pergi berdua,ya anggap aja kita ini pasangan yang lagi undangan!"ucap Reza percaya diri.
Deg
Gilak nih cowok, gandeng tangan Gue kayak gak punya dosa!.. Batin Santi.
Setiba dihadapan Vani yang sedang duduk disamping Boy .Santi segera melepas pegangan tangan Reza.
"Hai Van, apa kabar..."
Santi memeluk Vani erat, karena Ia merindukan sahabatnya itu.
"Gue baik,eh..ini siapa San ? "tanya Vani yang sedari tadi melirik kearah Reza.
Ditanya begitu, Santi segera menghadap kearah Reza yang sedang tersenyum ramah kearah mereka.
"Ini Reza ,Van. Teman aku! "
"Teman apa teman San?? "goda Boy.
"Iya cuma teman kok.."
Santi hanya tersenyum canggung karena ditatap curiga oleh teman temannya.
"Gue kesana dulu ya! "tunjuk Santi kearah meja yang diatasnya tersusun banyak juice.
Santi segera pergi dan tidak menghiraukan Reza yang terdiam kaku dihadapan mereka. .
"Beneran loe teman si Santi?? "Tanya boy lagi.
Reza tersenyum jahil kearah Vani dan Boy yang masih menunggu jawabannya.
"Untuk saat ini Gue jadi temannya, doain aja ya, semoga nanti Gue bisa jadi imamnya! "
Mendengar jawaban Reza yang percaya diri, Vani tersenyum manis sambil mengangguk, sementara Boy menepuk nepuk pundak Reza sambil tersenyum bangga.
"Gue yakin loe itu cowok yang baik buat jadi imam nya si Santi..semangat ya! "dukung Boy.
"Jagain sahabat Gue ya, tenang aja dia anaknya baik kok. Oh ya kalau loe udah sama dia, jangan pernah berfikir buat nyakitin dia.. Oke!! "ancam Vani.
Reza segera mengacungkan jempolnya kearah mereka berdua.
Rupanya sedari tadi Santi memperhatikan gerak gerik mereka bertiga,sambil meneguk jus apelnya.
"Mereka dari tadi bicarain apa sih?? Serius bangett... "
Saat Santi sedang berfikir bingung, seseorang menghampirinya dan menepuk pundaknya.
Hal itu membuatnya kaget dan tanpa sengaja menumpahkan juice nya ke blus nya.
"Upsss... Sorry San, gue gak tau.. Yah jorok dehh... "
"Ihh.. Asri, loe kalau mau ngagetin lihat tempat dong,baju gue jadi jorok nih.. Ah elu mah.Dah ah gue mau bersihin dulu! "
Santi pergi kearah toilet sambil menggerutu kesal.
"Yah.. Tuh anak ngambek lagi."ucap Asri sambil geleng geleng lalu berjalan kearah Vani.
***
Setiba ditoilet Santi segera masuk dan mencari alat pengering.
Sebelumnya Ia sudah membasuhnya dengan air bersih.
"Mana sih nih, alat pengeringnya.. "
Santi melihat alat pengering yang berada agak tinggi.
Ia pun merasa bingung.. Bagaimana cara meraihnya, sedangkan Ia harus segera mengeringkan blus nya.
Lalu Ia manarik sebuah kursi pendek.. Dan memanjatnya, Ia pun segera mengeringkan blusnya.
Saat sedang asik mengeringkan blusnya.
"San, loe ngapain disitu?? "
Santi terkejut dan terpleset dari kursi, Ia pun terjatuh dilantai.
"Aww.. Resek loh, ngagetin Gue aja! "Omel Santi.
ya Reza datang dan mengagetkan dirinya.
Bukannya membantu Santi berdiri, cowokย tampan itu hanya tertawa melihat Santi meringis kesakitan karena tubuhnya bersentuhan dengan lantai.
"Loe sih, ngapain juga naik naik kesitu! "
"Gue mau ngeringin baju kale.. Eh.. Loe ngapain sih kesini, ini kan toilet cewek!! "ketus Santi.
Reza melirik seluruh ruangan yang didesain ala ala cewek.
"Iya juga ya, kok gue masuk sini sih.. "
"Aneh loe!! "kesel Santi dan segera berdiri.
Reza hanya tertawa jahil, sementara Santi masih memegangi pinggang nya yang terasa sakit.
Tiba tiba terdengar suara 3 orang cewek yang masuk ketoilet.
Sontak Reza langsung menarik tangan Santi kedalam salah satu bilik toilet dan menguncinya.
"Eh.. Loe ngapain bawa gue kesini, mau macam macam loe ya, dikunci lagi.. "omel santi sambil menghempaskan genggaman tangan Reza.
"Diluar tuh ada cewek, emang loe mau gue digebukin karena masuk toilet cewek!!"
"Salah loe sendiri kenapa masuk kesini, tau ah.. Gue mau keluar! "Santi ingin membuka pintu, sementara Reza langsung menarik tangannya. Hal itu membuat tubuh Santi menabrak dada bidang milik Reza.
Santi terdiam kaku sambil menatap wajah khawatir Reza.
Setelah kondisi dirasa aman, Reza menghela napasnya, dan melirik kearah Santi yang saat ini ada didekapannya sambil menatap wajahnya tanpa kedip.
"Loe kok lihatin gue gitu sih, loe suka ya sama gue! "goda Reza.
Santi segera tersadar dan menjauhi tubuh Reza. Sambil berusaha menutupi pipinya yang kini tengah memerah.
"Geer banget sih loe, tau ah.. Udah aman kan, gue mau keluar!! "ucap Santi acuh.
Ia pun segera membuka pintu dan berjalan keluar toilet.
"Asik juga gangguin dia! "ucap Reza sambil tersenyum jahil....
๐๐๐