Chapter 14 - Salah Sangka

🔥🔥🔥

Jam menunjukkan pukul 12.45 wib,ini adalah saatnya bagi para karyawan untuk istirahat makan siang.

Santi dan Amel sedang duduk disalah satu kursi yang ada di kantin kantor, sambil mengunyah sepotong roti isi.

"Gimana San,bos barunya??? "Tanya Amel.

Santi berhenti mengunyah dan menatap tajam kearah Amel.

"Kan tadi loe keruangannya tuh,gimana..ganteng kan! "puji Amel.

Santi hanya geleng geleng dan meneguk jus jeruknya.

"Gak ada yang spesial dari tuh Bos.. "

Mendengar ucapan Santi seketika wajah Amel berubah datar.

"Loe jahat banget sih, buta kali ya.. Cowok seganteng dia. Loe bilang gak ada spesial nya.. !"

Amel mulai terdiam dan berkhayal tentang Bos barunya itu.

Sementara Santi meneguk habis jus nya.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke kantor.

Karena jam makan siang juga sudah berakhir, mereka kembali duduk dikursi mereka masing masing, dan mengerjakan tugas yang telah diberikan.

"San! "Panggil sekretaris kantor .

Santi menoleh kearahnya, dan bertanya lewat isyarat.

"Kamu dipanggil Bos tuh keruangan! "

Santi mengerutkan dahinya, Ia heran mengapa dirinya dipanggil keruangan.

"Iya, nanti Aku kesana! "

Santi membereskan berkas berkas yang ada dimeja kerjanya.

Setelah itu Ia berdiri dan menghela napas berat, kemudian berjalan ke arah ruangan Bos nya.

"Tok.. Tok.. Tok... "

"Masuk! "

Tanpa berfikir panjang Santi segera masuk, dan menutup kembali pintu itu rapat.

Ia berdiri didepan Bos nya itu, sambil melipat tangannya.

"Ada apa Bos manggil saya? "

"Saya,cuma mau bilang.Sebentar lagi ada rapat sama klien dari singapura, saya mau kamu siap kan semua keperluan untuk rapat! "

Santi terkejut mendengar ucapan Bos barunya itu.

"Loh, kenapa harus saya Bos.. Bukannya itu tugas Maya sebagai sekretaris?? "

"Iya, saya tau. Tapi sekarang kamu jadi asisten pribadi saya . Jadi apa pun yang saya suruh kamu harus mau mengerjakannya!"

"Dengar ya Pak!, saya disini untuk. Bekerja layaknya karyawan biasa, bukan sebagai pembantu Anda! "

Cetus Santi.

Andi bangkit dari duduknya dan berdiri disamping Santi yang sedang emosi.

"Saya tidak menyuruh kamu jadi pembantu, saya mau kamu jadi asisten saya. Dan masalah gaji, akan saya tambah 2 kali lipat! "

Santi tersenyum sinis ke arah Andi, dan berjalan mendekati Andi.

Kini mereka saling berhadapan, dengan tatapan tajam dari Santi.

"Mau bapak, bayar berapa pun.. Saya tetap tidak mau! "

Santi berniat keluar dari ruangan itu, namus Andi segera menarik tangannya.

"San, kamu kenapa sih, masih aja. Cuek.. Kamu masih benci sama aku?"

Santi menghempaskan tangan Andi yang mengenggam tangannya.

"Bukannya, kamu yang Bilang udah maafin aku,terus kamu bakalan hormat sama aku sebagai Bos. Dan sekarang aku meminta kamu sebagai seorang Bos! "

Santi terdiam sejenak dan mulai berfikir.

Benar juga yang dikatakan Andi, ini semua salahnya yang memberi kesempatan itu pada Andi.

"Tapi Aku gak mau kamu jadikan pembantu!"

"Aku gak jadiin kamu pembantu, aku mau kamu jadi asisten pribadi ku! "

Santi memutar bola matanya malas,dan mengepal kedua tangannya.

"Iya, tapi kenapa harus Aku!.. Kenapa gak yang lain aja, Aku juga karyawan baru disini! "

Andi terdiam sejenak dalam benaknya dia berkata.

"Karena Aku ingin selalu bersama mu Santi, Aku mau kamu kembali sama Aku!! "

Santi menjentikkan jarinya dihadapan Andi yang sedang melamun.

"Jawab! "Bentak Santi yang membuat Andi terkejut .

"Em... Itu... Aku... Yaudah deh San,kalau kamu gak mau, aku juga gak bakalan maksa! "

Andi kembali duduk dikursinya, dan memasang wajah kecewa.

Santi hanya menggeleng, Ia Bingung dengan sikap Bos nya, yang terkadang Bersikap seperti dulu kepadanya.

"Anehhh! "Ucap Santi pelan dan keluar dari ruangan itu.

Setelah Santi keluar dan kembali kemeja kerja nya. Andi menghela napas berat, sambil menyandarkan punggung nya ke kursi.

"Aku gagal lagi, buat kamu dekat sama Aku San!"

Ia menunduk pasrah dan menelpon Maya, Sekretarisnya untuk menyiapkan rapat yang akan segera dimulai.

***

Jam menunjukkan pukul 18.52 wib. Waktu sudah hampir magrib, seluruh karyawan sudah berpulangan, tinggal Santi yang masih menyelesaikan tugasnya .

"Huh.. Finish! "

Ia membereskan berkas berkas dimejanya, dan beranjak dari duduk nya untuk pulang .

Namun saat Ia sedang menuju pintu keluar, tiba tiba lampu padam.

"Gawat. Lampunya mati... Gimana dong nih, nih kantor kan otomatis. Kalau mati lampu semua pintu terkunci! "

Santi sibuk menggedor gedor pintu dan berteriak teriak.

Namun usahanya gagal, karena kantor ini sudah sepi.

"Gila, bisa tidur dikantor gue nih! "

Saat Ia sedang menendang nendang pintu yang terbuat dari kaca itu, ada seseorang yang memegang pundaknya.

Santi pun berbalik badan dan berteriak kencang, karena melihat seorang pria berdiri dihadapannya dengan senter mengarah pada wajahnya.

"Hwaaaaa!!!!! "

"Ssstttt... Berisik tau !! "ucap pemuda itu sambil menutup kedua telinganya.

"Setannnnn!!! "

"Sembarangan banget sih, Gue manusia kale!! "

Santi berhenti teriak dan menampar pipi cowok itu pelan, untuk meyakinkan dirinya bahwa cowok itu memang benar benar manusia.

Jahat banget sih San, kan kasian tuh anak. Udah loe teriakin loe tampar lagi... Komplit dahhh..

😂😂😂😂😂

Coba kalian tebak kira kira nih cowok siapa???

Andi atau teman kerjanya??

🔥🔥🔥