Chereads / Move on guysss.... (Broken heart squad) / Chapter 12 - Kembali terluka ...

Chapter 12 - Kembali terluka ...

๐Ÿ–คโค๏ธ๐Ÿ–ค

Hari ini Santi libur bekerja, Ia pun memutuskan untuk main kerumah Asri.

Jam menunjukkan pukul 14.25 wib, Santi sudah tiba didepan rumah Asri dengan motor scoopy kesayangannya.

"Ehh.. Ada Non Santi! "

Sambut Bibik yang saat itu sedang membuang sampah disamping rumah.

"Asri nya dirumah Bik?? "

"Ada tuh, dikamarnya.. "

Santi hanya mengangguk dan meletakkan helm nya, dan berjalan kedalam rumah.

"Tapi non... "panggil Bibik.

Santi menghentikan langkahnya,dan berbalik badan.

"Ya Bik, kenapa?? "

"Anu... Kayaknya Non Asri lagi sedih deh Non, kayak habis diputusin gitu! "

"Diputusin, memangnya dia diputusin siapa??? "

"Bukan gitu Non, maksud Bibik.. Non Asri kayak waktu dulu putus sama pacarnya itu..,udah dua hari dia murung terus.. "

Mendengar penjelasan Bibik, Santi segera berlari kedalam menuju kamar Asri yang berada dilantai atas.

Ia segera masuk kedalam kamar Asri yang tidak dikunci.

Betapa terkejutnya Dia, mendapati kondisi kamar Asri yang berantakan.

Tapi.. Dimana Asri???

"Sri... Loe dimana?? "

Santi sibuk mencari Asri di kamar mandi dan setiap sudut kamar, yaelah.. Dia kira Asri tikus kali ya, ngumpet disudut sudut.

"Hiks.. Hiks... "

Santi mendengar suara tangisan dari arah balkon kamar Asri .

Ia yakin bahwa suara tangis itu adalah suara Asri.

Ia segera berjalan ke balkon dan mendapati Asri yang sedang memegang sebuah tali, dengan kondisi rambut acak acakan, serta mata dan wajah yang sembab.

"Ya ampunnnn!!!!... Sriii!!!! Loe mau ngapain?? "

Santi menyambar tali yang ada ditangan Asri.

Ia tau benar bahwa sahabatnya yang satu ini, orangnya nekatan.

Terakhir kali saat putus dengan bajingan itu, Dia sempat melakukan percobaan bunuh diri.

"Sri.. Loe mau bunuh diri, jangan gila dong!!!"

Asri menatap nanar kearah Santi dengan wajah sendunya.

"Siapa juga yang mau bunuh diri! "

Ia berjalan meninggalkan Santi yang masih berdiri di balkon dengan perasaan khawatir nya.

Santi menghampiri Asri yang saat ini duduk ditepi ranjangnya yang sudah tidak beraturan.

"Loe kenapa sih?? Cerita dong sama gue?? ..gue takut lihat kondisi loe

yang sekarang! "

Santi duduk disamping Asri sambil memegang tangannya.

"kenapa sih, San!!... Semua laki laki itu sama, sama sama brengekk!!!!"

Santi merasa heran dengan perkataan Asri, siapa lagi cowok yang sudah menyakitinya.

"Maksud loe?? "

"Gue benci sama dia, San!! ..Gue gak mau ketemu dia lagi.. Kenapa dia hancurin perasaan gue!!! "

"Maksudnya apa sih?? Gue gak ngerti??? ,memangnya siapa yang ngancurin perasaan loe??

Asri mulai terisak dan menyembunyikan wajahnya ditekukan lututnya.

"De.. Dew..a.. "

Suara samar Asri dapat terdengar jelas oleh Santi.

Seketika emosinya meluap, dan mengepalkan kedua tangannya.

"Kamu diapain sama dia?? "

"Di.. Dia. Udah berkeluarga San, kemarin dia ajak Aku dinner, cuma buat ngenalin istrinya aja!!!!"

"Brengsekkkkk!!!!! "maki Santi.

Asri meledakkan tangisnya, padahal air matanya sudah hampir kering, karena sejak pagi dia sudah menangis.

Santi menatap keadaan Asri nanar,Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya ini akan merasakan patah hati untuk yang ke dua kalinya.

Dunia memang tidak adil padanya๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

"Sabar ya Sri, loe gak boleh putus asa .Masih banyak kok laki laki diluar sana yang benar benar mencintai loe!! "

Asri memeluk Santi erat tanpa menghentikan tangisnya.

"Thanks ya San, loe selalu ada buat gue! "

Santi mengelus kepala Asri lembut, sambil menganggukkan kepalanya.

Perasaannya saat ini benar benar hancur, untung saja dia masih bisa mengontrol emosi nya.

Jika tidak, mungkin Ia sudah melakukan bunuh diri seperti dulu, saat Ia di khianati cowoknya.

Dan Santi tidak akan pernah terima jika sahabatnya terluka kembali.

"Udah ya Sri, sekarang loe jangan sedih lagi.Loe nangis pun, dia gak bakalan tau!! "

Asri hanya menganggukkan kepalanya dan menghapus air matanya.

"Udah sekarang kita beresin kamar loe ,udah berantakan banget tau gak!.. Kayak kandang ayam! "

"Heheh.. Bantuin ya.. "Pinta Asri.

Santi hanya tersenyum manis sambil mengangguk pelan.

Mereka pun membersihkan kamar itu bersama sama.

"Udah berapa hari loe nangis nangis begini?? "tanya Santi.

"Gue juga lupa, habisnya Gue gak sempat lihat lihat ponsel, sama jam! "

Santi hanya geleng geleng kepala sambil mengutip beberapa sampah tisu yang berserakan dilantai.

Sementara Asri memilih untuk membereskan tempat tidurnya.

Santi mengangkat sebuah tisu sambil geleng geleng kepala.

"Gue kira loe pakai tisu buat nangis doang, ternyata loe pakai buat ingus juga Sri?? "tanya Santi tidak percaya.

Asri hanya tertawa kecil sambil mengacungkan dua jari jempol nya.

"Sorry.. "

"Asriiii!!!!...loe jorok bangettt sihhh!!! "teriak Santi.

Sementara Asri hanya terkekeh melihat Santi yang berteriak sambil membersihkan tangannya ke baju.

***

Mereka turun kebawah, dan makan siang bersama.

Kebetulan juga Bibik sudah menyiapkan makanan diatas meja.

"San, loe jangan bilang ke Vani ya kalau Gue, sakit hati lagi! "

Santi menaikkan alisnya sebelah, sambil berfikir sejenak.

"Iya deh, Gue gak bakalan bilang."

"Makasih."

Mereka pun menyantap makan siangnya dengan lahap.

"Oh ya, gimana soal kerjaan loe?? "tanya Asri.

"Lancar kok, bulan depan gue juga gajian! "

"Wahh.. Cepat banget, mantap dong.

Siapa bosnya?? "

Santi hanya menaikkan bahunya, dan berusaha mengunyah makanannya sampai habis.

"Katanya sih, bakalan ada Bos baru. Keponakan nya.mereka bilang Bos. Barunya ganteng, manis, cool.. Apaan coba!! "

"lumayan kali San, buat Move on.. Beruntung banget loe.Gue doain deh, ntar loe dua jodoh..! "ucap Asri sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Enak aja loh, Gue aja belom kenal sam tuh orang! "

Santi memasang wajah cemberut sementara Asri hanya tertawa kecil,dan melupakan sakit hatinya.

๐Ÿ–คโค๏ธ๐Ÿ–ค