๐ค๐ค๐ค
Karena kesal Asri pergi kehalaman belakang rumah Boy, Ia juga tidak datang di acara lempar karangan bunga Vani.
Saat sedang menggerutu kesal, seseorang menghampirinya dari arah belakang.
Asri yang sedang duduk dikursi segera waspada dan siap siaga.
Saat orang tersebut mendekat, Ia segera berdiri berbalik badan dan menonjok wajah orang tersebut.
"Aww! "teriak pemuda itu dan memegangi sudut bibirnya yang berdarah.
Asri merasa terkejut karena yang Ia tonjok tak lain adalah Dokter tampan idamannya.
"Kok dokter sih! "
"Jadi kamu pikir saya siapa?? "
Asri hanya cengengesan dan menundukkan kepalanya.
"Maaf dok, duhh.. Jadi luka begini! "
Asri merasa panik, Ia mengajak Dewa duduk disampingnya .
"Perih ya, maaf ya.. Gue gak sengaja! "ucap Asri sambil melirik luka Dewa.
Lalu Asri menyentuh sudut bibir Dewa dan meniupnya secara perlahan.
Sementara Dewa hanya terdiam terpaku, sambil menatap wajah Asri lekat, yang saat ini sedang meniup lukanya.
***
Gila..
Baru kali ini Gue nonjok laki laki sampe segitunya,apalagi cowok idaman Gue.
Saat Dewa tersenyum, Gue baru sadar kalau dari tadi Gue megang bibir cowok...
Ya ampunnnn...
Gue gemetar karena saat ini wajah Gue cuma beberapa centi sama wajahnya.
Sadar Sri, kembali ke sifat polos lu..
Sontak, Gue langsung terdiam.
Dan gak berani ngelirik kearah tuh Dokter ganteng.
"Hahah"Dewa tertawa.
Gue melirik perlahan kearah Dewa ,dan heran mengapa Dewa tertawa tiba tiba.
"Kok dokter ketawa sih? "tanya Gue bingung .
"Lucu aja gitu, masa dokter yang seharusnya ngobatin orang, sekarang malah diobatin! "
Huh..
Gue pikir dia bakalan ngeledek Gue yang lagi salting karena habis nyentuh bibir lembutnya itu.
"Huh.. Kirainn"
"memangnya kamu, berfikir apa?? "
"Hah..."
Waduh.. Dia pakai acara nanyak segala lagi.
Gue harus jawab apa nih, pasti sekarang wajah Gue udah bersemu merah.
"Hei.. Kok bengong?"
"Hah.. Gak kok, tadi Gue kira lo bakalan ngelaporin gue ke polisi karena udah bertindak kriminal! "alasan gue muncul.
Pinter juga gue ngarang, gak garing garing amet kok.
Gue harap dia percaya, dan gak nanyak nanyak lagi .
"Cuma luka kecil, harus laporin polisi! (tertawa) lucu banget sih kamu! "
Dewa mencubit pipi Gue sekilas karena gemas.
OMG..
Gue barusan dicubit Dewa, mimpi apa Gue semalam.
Mama papa, Asri bawa menantu baru.
Lebay dahh...
Heheheh..
"Lucu, kayak bocah aja! "ketus Gue.
Dewa hanya tersenyum manis sambil natap wajah gue yang bersemu merah .
"Wajah kamu merah gitu, kamu sakit?? "
OMG..
Ketahuan deh Gue lagi baper, Dia pakai nanyak lagi.
Tau gak, Gue kayak gini karena loe .
Karena ditanya begitu, Gue langsung membuang pandangan Gue, dan tertawa gak jelas .
"mungkin ini karena, make up aja! "
"Masa sih? "tanya Dewa tidak percaya sambil menaikkan alisnya.
Percaya dong dokter, Gue bingung nih harus cari alasan apa lagi.
Otak Gue udah buntu buat ngarang lagi, gimana nih...
"udah lah lupain aja, jadi.. Luka kamu gimana??
Kita kedalam ya, biar aku obatin! "
"Udah santai aja, gak apa apa kok, nanti juga sembuh! "seru Dewa.
"Ihh.. Tuh luka mana bisa sembuh sendiri, gimana sih... Percuma juga dokter! "
Dewa tertawa lucu, kemudian mengehela napasnya.
"yaudah.. Maaf."
***
Asri beranjak dari duduknya dan menarik tangan Dewa kearah dalam.
Setiba didalam Asri mencari kotak obat, dan segera membersihkan luka Dewa di balkon rumah Dewa.
"udah diobatin, sekarang kan jadi sembuh!"seru Asri.
"Duh.. Jadi lecet deh.. Bibir imut saya!"
Asri menatap Dewa heran, kemudian tertawa lepas.
"Dokter lebay banget sihh!! "
"Gak kok. Oh ya.. Jangan panggil saya dokter! "
Asri bingung dengan perkataan Dewa barusan.
"kenapa jangan?? "
"Karena saat ini saya terluka, dan kamu lah yang jadi dokternya! "
Pipi Asri kembali bersemu merah, dan Ia mulai salah tingkah dihadapan Dewa.
"Dokter bisa aja! "
"Udah dibilang jangan panggil saya dokter, panggil aja Dewa! "
"Iya.. Dok.. Eh, maksudnya Dewa! "
Dewa tersenyum manis, kemudian mereka berdua tertawa.
Setelah selesai mereka berdua kembali bergabung dengan keramaian.
Dan berpisah karena Dewa harus pulang lebih awal.
Sementara Asri masih setia menunggu acara selesai bersamaan dengan Santi.
Kini diantara mereka bertiga sudah ada salah satu yang menyandang status menikah.
Selamat ya...
Moga cepat cepat punya momongan.
๐ค๐ค๐ค