๐ค๐ค๐ค
Seminggu setelahnya Vani pergi bersama Boy untuk meminta restu ke orang tuanya yang ada dikampung.
Sementara Santi dan Asri hanya bisa melamun dan meratapi nasib mereka berdua.
Saat itu Asri dan Santi sedang makan disebuah restoran.
"Ehh.. Makan tuh dijaga... Makan kok kayak gak makan setahun gitu loe.., ntar gemuk, gak laku loh! "omel Santi.
"Yaelahh.. Loe pikir gue, hewan peliharaan apa!!"marah Asri.
"Ya kali gue ngatain temen gue gituan, tapi bisa jadi sih! "cibir Santi.
"Kamvrett lu... Ihhhh... Bikes tau gak!! "kesal Asri dan mencubit Santi yang ada dihadapannya.
"Hai semua! "sapa seorang cowok yang sekarang berdiri disamping Asri.
***
Dewa POV.
Selesai menelpon, aku segera berjalan keluar restoran.namun langkahku terhenti saat menangkap wajah seseorang yang familiar banget.
Ya, Dia adalah cewek yang ku kenal di Bus itu..
Aku segera menghampirinya yang sedang bercanda dengan temannya.
"Hai semua! "sapaku.
Mereka berdua terpaku sambil melirik kearahku, yang sekarang berada disamping salah satu gadis itu.
"Ha.. Hai! "ucap gadis itu gugup.
"Ini siapa?? Sri??? "tanya temannya pelan.
Asri meletakkan sendok yang dari tadi Dia pegang, dan mulai meluruskan duduknya.
"Ehm... Kenalin San, ini dokter Dewa. Kepala dokter dirumah sakit tempat Vani dirawat! "
"Owhh...jadi kalian kok bisa saling kenal?? "tanya temannya lagi.
Aku heran dengan dua gadis ini, bukannya menawarkan ku duduk, tapi Mereka malah bertukar pertanyaan dan jawaban.
"Jadi kami kenal, karena waktu Di bus dulu, Gue.. Pernah muntah dibaju dia!"bisik gadis itu pelan pada temannya.
"Whattt!!! "
Aku heran mereka bicara apaan sih, sampai berteriak begitu.. Sepertinya mereka perlu periksa masalah kejiwaan.
"Oh ya.. Dokter, silahkan duduk! "Ucap gadis itu.
Aku menghel napas, huh.. Udah dari tadi aku nunggu pertanyaan kayak begini.
Jadi dengan segera Aku duduk disamping Gadis bernama Asri.
"Kalian, serius banget sih bicaranya! "ketus Dewa.
"Hah.. Gak kok! "Sahut gadis itu.
"Oh ya, tumben berdua, bukannya kalian bertiga ya?? "
Dua gadis itu saling melirik satu sama lain, pas Aku melontarkan pertanyaan itu.
"Ehm... Jadi sehari setelah keluar dari rumah sakit, Vani dilamar sama teman kami!... Ya, sekarang mereka lagi minta restu sama orang tua masing masing, dokter jangan lupa datang ya! "sahut gadis itu semangat.
Aku hanya mengagguk mendengar ucapan gadis itu.
"Oh ya, aku harus pergi.. Ada urusan, sampai jumpa lagi! " Aku beranjak dari duduk ku, dan pergi keluar restoran.
***
Setelah Dewa pergi, Asri menopang dagunya sambil tersenyum senyum sendiri.
Mengetahui hal itu, Santi segera bertanya.
"Eh.. Sri, loe kenapa??, senyum senyum gitu? "
Asri melirik kearah Santi dan menatap wajah bingung Santi, sambil kembali tersenyum.
"Owh.. Santi... Tau gak, Dia itu cowok yang Gue suka!!!!"Geram Asri.
"Hah??.. Gila lu, baru kenal juga.loe kan gak tau status dia apaan, ntar dia udah nikah.. Baru tau!! ..suka sama suami orang! "omel Santi.
Asri mengerutkan dahinya dan menatap Santi tajam.
"Apaan sih, teman lagi kasmaran juga, bukannya didukung, malah diomelin!!! "geram Asri.
"terserah lu deh, pokoknya ya.. Gue gak mau percaya lagi sama namanya cowok.."
"Gak normal dong lu!"potong Asri.
Santi mencubit lengan Asri yang ada dihadapannya.
"Enak aja lu, bilang gue gak normal, gue masih suka cowok kali.. Maksud gue, kalau gak pasti gituan, gue gak percaya!"
Asri agak berfikir sedikit, dan mencerna ucapan Santi.
Lalu Ia mengangguk paham, sementara santi hanya menghela napasnya.
"Dah ah, pulang yuk.. Bosen gue disini mulu....gak ada Vani gak seru! "
Cibir Santi.
Santi beranjak dari duduknya dan Asri mengikuti Santi kemeja kasir.
Setelah membayar makanan ,mereka pun keluar restoran dan masuk kedalam mobil Asri yang ada diparkiran.
"Huh.. Bentar lagi Vani jadi istri orang San, gak bisa main sama dia lagi dong kita! "ucap Asri tak bersemangat.
Santi duduk dikursi kemudi, dan memasang sabuk pengaman.
"Bisa aja Sri, tapi gak sesering dulu lah"Ucap Santi dan mulai melajukan mobil yang dikendarainya.
Mobil mereka pun melesat meninggalkan pelataran halaman parkir restoran.
.....
๐ค๐ค๐ค