Di alun-alun, Polisi sedang menangkap seorang penjahat yang menyusup ke dalam istana dan berkedok sebagai peserta sayembara. Polisi yang sudah diberitahu ciri-ciri penjahat tersebut segera melaksanakan perintah Amira yang kini tampak sedang memonitor kejadian di alun-alun melalui kamera yang ia terbangkan dengan drone.
"Apakah kau yakin kalau dia ikut di sini, Dinda?"
Rashid dan Andika yang ikut memantau layar di hadapannya ikut mengamati kejadian di alun-alun tanpa mengedipkan matanya. Mereka sama sekali tidak percaya bahwa Amira mampu mengidentifikasi orang-orang utusan Pamularsih. Pamularsih, laki-laki yang mengaku memiliki kekuasaan separuh kesultanan mengirim mata-mata untuk mengikuti sayembara. Apabila mereka menang dan berhasil menikahi Amira, mereka akan mendapatkan hadiah apa saja yang diminta.
"Bagaimana Kakak tahu kalau ada penyusup di sana? Kalau salah bagaimana, Kak?"