"Maksud dari kata lumayan bagus itu apa? Kamu pikir istanamu lebih megah dari istana ayahku, begitu?"
Khalid tersenyum lalu mengacak kepala Amira, membuat gadis di sebelahnya melototkan matanya. ia mencoba bangkit untuk meninggalkan Khalid, menghindari sentuhan tangan laki-laki yang belum sah menjadi suaminya demi menjaga dirinya agar tak ternoda oleh tangan laki-laki tak bertanggung jawab, namun Khalid segera mengulurkan tangannya.
"Aku sama sekali tidak mengijinkanmu untuk pergi apalagi mengabaikan aku sendiri di rumahmu."
Amira mencebikkan bibirnya dan dengan sedikit sewot, ia duduk di sebelah Khalid kembali. Klalid yang melihat wajah cemberut gadis yang mulai mengusik hatinya tersenyum.
"Aku tidak akan toleransi terhadap laki-laki yang mencoba untuk menodaiku seperti kamu. Awas saja kalau kau sampai berani melakukannya lagi."
"Melakukan apa? Aku sama sekali tidak menodai siapapun. Pacarku sama sekali belum pernah kusentuh kalau kamu tahu."