REINHARD RUSSEL BLACK POV
Aku baru saja sampai di rumah. Aku segera naik ke lantai dua tepat nya ke kamar seorang wanita yang sangat ku sayangi dan ku hormati. Siapa lagi jika bukan Shailene Black, ibu ku.
Wanita yang begitu tulus mencurahkan kasih sayang padaku itu tengah tertidur. Dia masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi.
"Ant.. Jangan pergi.." racau ibu dalam tidurnya.
Segera ku dekati ibu ku itu. Aku duduk di sisi ranjang nya.
"Kenapa ibu masih saja menyebut nama itu bahkan di dalam mimpi sekalipun" desis ku sambil memegangi tangan ibuku yang masih lembut.
Aku tau jika ibu masih memiliki rasa terhadap lelaki itu. Lelaki yang ku sebut ayah. Anthony Alexander.
**********
Flashback on
Hari ini usia ku 8 tahun. Seperti biasa ibu akan membuatkan kue ulang tahun untuk ku. Semua nya terasa spesial saat ayahku untuk pertama kali nya datang di hari ulang tahun ku. Dia membelikan ku mainan pesawat terbang keluaran terbaru.
Aku sangat senang ayah sudah mau meluangkan waktu nya untuk ku dan ibu. Bagaimana tidak ayah ku hampir tak pernah ada di rumah. Ibu selalu bilang jika ayah harus bekerja keras demi kehidupan kami hingga dia sering ke luar negeri. Alasan itu selalu bisa menenangkan ku jika aku terkadang merasa iri dengan teman-teman ku yang selalu bertemu ayah dan ibu mereka tiap hari di rumah.
Sore itu aku merengek kepada ayah agar mengajak ku ke wahana permainan yang tak jauh dari rumah. Mula nya ayah menolak tapi aku terus saja merengek hingga akhirnya dia luluh. Saat itu pertama kalinya aku ibu dan ayah menghabiskan waktu bertiga selayaknya keluarga bahagia.
Dua bulan kemudian, saat itu aku baru saja pulang sekolah di jemput oleh paman Sergio. Saudara tertua dari ibu ku.
Saat aku mulai menginjakkan kaki di rumah terdengar lah keributan dari kamar atas. Tepatnya kamar ibu ku. Penasaran, aku pun mulai mendekati kamar itu. Dari celah pintu yang tidak tertutup sempurna dapat ku lihat jika ayah dan ibu tengah bertengkar hebat. Aku tidak mengerti apa yang menjadi penyebab pertengkaran itu.
Prankkk
Bunyi sesuatu yang pecah dan suara-suara bernada tinggi menggema. Aku terduduk lemas sambil memegangi lutut ku. Aku takut. Aku tak mau ayah dan ibu bertengkar seperti musuh. Aku tak ingin salah satu dari mereka pergi. Dan aku menangis dalam diam.
"Russel.. " seseorang menyentuh pundak ku
Russel adalah nama kecil ku yang di berikan ayah untuk ku.
"Sttt.. Ikuti aku" ucap paman Sergio membantu ku berdiri dan berjalan mengikuti nya.
Paman sergio membawa ku ke kamar nya yang ada di lantai dasar.
"Kau tau apa yang menjadi bahan pertengkaran antara ayah dan ibu mu ? "
"Tidak paman.."
"Hmm. Aku rasa sudah waktunya kau tau kebenarannya"
"Apa maksud paman ?"
Paman Sergio melemparkan beberapa Foto ke hadapan ku. Aku memandangi nya bergantian. Aku tidak mengerti.
Ada Foto ayah bersama wanita seumuran ibu. Dan foto selanjutnya ayah berfoto dengan seorang anak lelaki yang lebih kecil dari ku dengan berpakaian formal.
"Kenapa paman ingin aku melihat foto-foto ini? Russel tidak mengerti" ucap ku polos.
"Aku tau ini terlalu cepat untuk kau ketahui. Kau memang masih terlalu kecil untuk mengetahui kenyataan. Tapi ku rasa kau memiliki pola pikir yang baik untuk bisa memahami situasi ini"
Akhirnya paman sergio mulai bercerita padaku. Tentang kenyataan yang begitu sulit ku pahami. Ayah telah bercerai dari ibu ku tak lama setelah aku di lahirkan.
Ironis nya ketika ayah masih berstatus suami istri dengan ibu , ayah menikah lagi dengan wanita yang bernama Madeline yang akhirnya melahirkan seorang anak lelaki yaitu Jake.
Aku sedih. Aku kecewa. Dan aku marah. Jadi itulah sebab nya ayah jarang di rumah dan sering bepergian ke luar kota. Ternyata dia memiliki kehidupan lain yang lebih bahagia.
3 hari kemudian paman Sergio mengajak aku dan ibu pergi dari Meksiko untuk menetap lama di Rusia. Setelah nya paman ku itu telah merancang suatu rencana kecelakaan mobil yang jatuh ke jurang dan terbakar. Dia membuat seolah-olah aku dan ibu Tidak bisa selamat dari kecelakaan naas itu. Semua itu di lakukannya untuk mengecoh Ayah ku agar dia mengira aku dan ibu sudah meninggal dunia karena kecelakaan yang di rekayasa itu.
Pertengkaran yang terjadi antara ibu dan ayah tempo hari karena ayah ingin membawa ku ikut dengannya meninggalkan ibu sendiri. Karena itu lah paman sergio merancang rencana itu sebagai pelajaran berharga yang akan membuat ayah menyesal seumur hidup.
Flashback off
*********
Bulan berganti bulan. Dan tahun terus berubah. Kehidupan kami di Rusia bisa di katakan baik-baik saja. Semua berkat paman Sergio yang menjamin semua kebutuhan kami hingga aku dan ibu hidup makmur hingga saat ini.
Sejak aku remaja paman Sergio telah mengajari aku cara mengelola bisnis yang di gelutinya. Hingga kini aku yang memegang kendali atas semua usaha yang dia miliki bahkan dengan bakat dan kemampuan ku kini usaha paman ku itu telah maju pesat dan berkembang.
Semua pencapaian telah ku raih namun masih ada hal yang mengganggu ku. Dan aku harus segera membereskan nya.
Menghancurkan Jake. Yaa aku akan melakukannya.
Entah mengapa aku ingin melihat nya menderita dan merasa kan sakitnya kehilangan seperti yang ku rasa .
Aku membenci Jake dan juga ibunya yang telah merebut ayah dari ku dan ibu .
Jujur aku merasa iri dengan nya yang selalu bisa di dekat ayah dan merasakan kasih sayangnya.
Dari dulu aku telah menyelidiki Jake. Aku menempatkan orang-orang ku untuk memata-matainya dan mencari titik lemahnya.
Hingga aku mengetahui jika Jake memiliki kecendrungan memiliki ketertarikan pada seorang anak kecil berusia 7 tahun.
Adik ku itu seorang pedhofil huh ?
Yaa aku menemukan titik terlemahnya.
Aku terus mengintai keseharian nya hingga dia mulai bergerak mendekati gadis kecil yang beranjak dewasa itu. Aku pun tidak bisa tinggal diam. Aku menyiapkan sejumlah rencana yang membuat gadis itu dalam bahaya. Aku tau benar jika Jake akan sangat merasa tersiksa jika melihat gadis pujaannya itu menderita. Hahaha dasar lelaki bodoh..
Begitu lama dia memiliki perasaan terhadap gadis yang bernama Flora itu. Hingga dia mengabaikan seorang Devani salah satu sahabat perempuan nya yang begitu terobsesi pada Jake.
Mengenai Devani, aku menyukainya. Dia sangat cantik dan seksi. Tapi dia hanya mencintai Jake. Aku tau itu. Pertemuan pertama ku dengan Devani terjadi saat aku berusia 18 tahun dan dia 17 tahun. Aku bertemu dengan nya di suatu club malam dan kemudian kami berakhir di ranjang dengan pengalaman pertama yang indah .
One night stand itu menjadi awal kedekatan ku dengan Devani. Dia sangat memabukkan. Dia sudah seperti candu bagi ku. Hingga aku terus menginginkannya lagi dan lagi.
Suatu hari Devani datang kepadaku agar membantu rencana licik nya untuk menjerat Jake. Mulanya aku keberatan. Bagaimana pun aku menyukai Devani dan aku tidak suka berbagi. Tapi kemudian aku berpikir jika ini lah saat yang tepat untuk menghancurkan Jake hingga dia tak lagi bisa meraih impian nya menikahi Flora .
Akhirnya aku membantu Devani dengan melakukan hal-hal licik dan gila. Namun di luar dugaan, Devani hamil dan kemungkinan itu anak ku. Aku sangat senang mengetahui aku akan jadi ayah. Tapi ada hal yang baru ku ketahui jika Devani juga bercinta dengan Philip sahabat sekaligus assisten Jake.
Aku sempat marah. Tapi kemudian aku kembali berpikir dan mulai bisa menerima kenyataan. Akhirnya aku memanfaatkan kehamilan Devani untuk menjerat Jake selamanya dalam pernikahan yang tak pernah di ingin kan Jake. Yaa pernikahan itu akan mengubur dalam impian Jake menikahi Flora. Dia tidak akan bahagia. Dan itu lah keinginan terbesar ku.
Aku memang jahat.
Di luar scenario tepat di hari berlangsung nya pernikahan, Devani menghilang dan tidak di temukan di manapun. Sial. Rencana ku gagal. Aku murka dan terus memaki.
Berbulan-bulan aku menyuruh
orang-orang ku mencari keberadaan Devani. Hingga ku dapati kabar jika dia berada Verde Valley, suatu lembah subur dengan perkebunan anggur yang besar. Dia tinggal bagai tahanan di sana bersama Philip.
Sialan !!
Begitu ada kesempatan aku dan anak buah ku mulai bergerak dan kembali mendapatkan Devani setelah terjadi baku hantam dengan Philip. Aku melampiasakan kemarahan ku padanya . Aku memukuli nya secara membabi buta hingga dia tersungkur di tanah.
Kemudian Aku membawa Devani ke Rusia bertemu dengan ibu ku yang menyambut kedatangan kami dengan hangat.
Mengetahui kondisi Devani yang sedang hamil besar membuat ibu ku semakin perhatian dan sayang padanya.
Dua bulan kemudian Devani melahirkan seorang anak perempuan yang di beri nama Queen. Dia sangat cantik seperti Devani. Dia memiliki warna manik mata yang sama dengan ku biru terang. Sejenak aku yakin jika dia anak biologis ku tapi kemudian aku kembali teringat jika dia juga bercinta dengan Philip membuat aku ragu.
Suatu hari aku melakukan tes DNA untuk mengetahui kebenaran sesungguhnya dan hasilnya Queen memang anak ku. Aku lega dan senang. Aku sudah menjadi ayah dari bayi perempuan yang di lahirkan Devani wanita yang kini ku cintai. Yaa aku telah mencintainya.
Apakah semuanya sudah selesai ?
Jawab nya adalah belum. Aku baru saja akan memulai suatu rencana untuk menghancurkan Jake.
Yaa tepat nya pada saat resepsi pernikahan Jake dan Flora, aku mengirimkan Devani ke sana untuk mengganggu kehidupan pernikahan mereka. Aku memang jahat sudah memanfaat kan orang-orang yang ku cintai untuk merecoki hidup Jake. Tapi mau bagaimana lagi semua rencana ku kali ini harus berjalan dan berhasil sempurna.
"Nikmatilah kehidupan tenang mu adik..... Lihat dan tunggu saja kejutan dari ku"
*********************
JAKE POV
Rencananya hari ini aku akan menghabiskam waktu berdua saja dengan istri ku itu. Aku akan mengajaknya ke suatu tempat yang telah ku persiapkan sebelum nya. Bukan honeymoon. Karena aku hanya memiliki satu hari saja untuk bolos dari rutinitas ku pada pekerjaan yang tak pernah ada habisnya itu.
Aku memang sudah memikirkan rencana bulan madu kami. Tapi tidak sekarang karena banyak hal yang tak bisa ku tinggalkan dalam waktu lama.
Di luar dugaan, ternyata istri ku itu menolak ajakan ku dengan alasan dia ingin kembali masuk kuliah pasca pembullyan yang menimpa nya.
Yang benar saja dia terlihat baik-baik saja hari ini sangat berbanding terbalik saat kemarin di mana dia sangat tertekan dan ketakutan.
Aku cukup senang melihat nya sudah kembali ceria dan tersenyum untuk ku. Dia menyakinkan ku untuk tetap kuliah di tempat yang sama dan aku selalu luluh. Tapi tetap saja aku akan memperketat penjagaan nya dengan menempatkaan sepuluh orang pengawal lelaki berbadan besar beserta Mita untuk mendampingi istri ku itu kemana pun. Dia sempat menolak tapi aku tetap tak ingin ambil resiko lagi.
Percaya lah jika aku tak bisa melihat wanita yang ku cintai menderita. Aku lah yang akan merasakan hal yang lebih menyakitkan berkali lipat dari yang di rasakan Flora.
****************
Sepagi ini aku harus di buat kesal dengan keberadaan Devani di meja makan. Dia duduk di sebelah ayah ku. Bukan hanya itu dia juga membawa seorang anak kecil di gendongan babysitter.
Apa-apaan ini !!!
Aku sudah akan menarik tangan Flora agar mengikuti ku menjauh dari ruang makan ini. Kami bisa makan di luar saja. Tapi ayah sudah memanggil ku dan meminta ku untuk ikut bergabung makan pagi bersama.
Dengan enggan aku duduk di ujung sudut yang berseberangan dengan ayah. Flora duduk di samping ku dengan tenang.
Tak ingin membuang waktu aku melahap cepat makanan ku agar aku bisa segera membawa Flora menjauh dari meja makan ini. Bagaimana pun aku tak ingin kehadiran Devani dan anak nya itu menggangu pernikahan ku dan Flora yang baru saja di mulai.
Mengingat perbuatan nekad nya di malam itu yang berani memasuki kamar pengantin ku hingga aku harus menyeret nya keluar kamar. Devani itu memang gila. Mungkin saja dia akan melakukan sesuatu untuk merusak keharmonisan pernikahan ini , aku takkan tinggal diam. Aku harus tingkatkan kewaspadaan.
Dan benar perkiraan ku. Dia menggunakan anak tak berdosa itu untuk mendapat simpati ayah hingga mendesak aku mengakui jika anak itu darah daging ku.
Sumpah demi apapun aku sangat marah. Bayangkan saja aku harus melihat ekspresi keterkejutan dan kebingungan dari wajah istriku itu. Bukan aku tak tau jika dia selalu bertanya-tanya dalam hati tentang kejelasan dari semua nya. Aku pun sebenarnya ingin menceritakan kebenarannya, tapi aku tak tau harus mulai dari mana .
****************************
Setelah mengantarkan istriku kuliah, aku langsung menuju suatu tempat tempat di mana seseorang telah menunggu ku.
"Ahh Jake akhirnya kau datang " sapa Devina yang baru saja keluar dari sebuah ruang rawat inap.
"Aku membaca pesan mu dan aku langsung menuju ke mari. Jika saja istriku tak kuliah mungkin kini kami sudah have fun ke suatu tempat dan aku tidak akan berada di sini "
"Ahh.. Jake maaf kan aku tidak bisa datang di hari bahagia mu itu. Saat itu aku memang ada hal yang tak bisa ku tinggalkan.."ucap Devina terlihat menyesal.
"Ya tak masalah. Nanti aku ingin kau bertemu dengan istriku itu"
Bukan nya menjawab dia malah tersenyum.
"kenapa kau tersenyum ?" tanya ku.
" Tidak apa-apa. Hanya saja aku akan berterima kasih pada istri mu itu karena berkat dia kau mau ke sini. Suatu hal yang langka bagi Mr.Xander junior punya waktu luang" ucap Devina yang sudah menarik tangan ku mengikuti nya masuk ke dalam suatu ruangan di mana seseorang sedang berbaring dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Aku juga baru 3 hari ini mengetahui keadaan nya . Dia sudah koma setahun lebih. Hanya alat-alat penopang kehidupan itu saja yang membantu dia bertahan sampai saat ini"
Penjelasan dari Devina sungguh mengejutkan ku. Bagaimana tidak sahabat lelaki ku itu sedang terbaring koma lebih dari setahun dan aku baru saja mengetahuinya jika Devina tak menghubungi ku.
Terlepas dari amarah ku pada nya karena hubungan rumit nya dengan Catty keponakan ku , dia tetap teman terbaik ku. Dia selalu ada di dekat ku bahkan saat situasi tersulit. Tapi cinta buta nya pada Devani membuat nya melakukan hal-hal gila lainnya.
Apa yang sebenarnya terjadi selama hilangnya Devani dan Philip selama dua tahun ini ?
Mengapa tiba-tiba Devani muncul dengan anak nya dan kembali ingin merecoki kehidupan ku ?
Apa yang terjadi pada Philip hingga dia terbaring koma ?
Semua pertanyaan itu terus berkelebat di dalam pikiran ku.
Sepulang dari rumah sakit aku mendatangi suatu hotel di pesisir pantai. Rencananya malam ini aku akan mengajak Flora untuk candle light dinner di restaurant yang ada di hotel ini. Aku sudah booking tempat yang private hanya untuk kami berdua.
Menjelang sore aku terbangun dari tidur ku di kamar hotel ini.
" Aku lupa jika harus menjemput istriku itu. Mengingat jarak tempuh dari sini ke kampus Flora agak jauh dan memakan waktu yang lama, aku pun meminta Kondrad untuk menjemput istri ku itu dan membawa nya ke suatu butik milik Rosita istri si tua Joseph.
Aku kini sudah membayangkan makan malam romantis bersama istriku itu. Dan mungkin saja aku bisa beruntung untuk mendapatkan hak ku. Bagaimana pun aku lelaki normal. Seperti nya aku tak bisa jika harus bersabar dan menahan keinginan kelelakian ku itu.
Aku sangat mendamba nya. Dia istriku. Penantian panjang yang ku tunggu-tunggu harus berbuah manis. Ku pastikan itu.
Aku menjalan kan mobil ku dengan santai menuju ke mansion yang kini di tinggali sesosok perempuan pujaan hati. Istriku.
Aku melirik jam di tangan kiri ku yang sudah menunjukkan pukul 6 sore. Rencana nya jam 8 nanti aku akan mengajaknya pergi dinner romantis. Aku melangkahkan kaki ku dengan santai memasuki kamar kami.
Tapi istriku tidak ada di kamar . Di tengok ke arah pintu kaca yang menghubungkan kamar ini dengan kolam renang outdoor, aku menghela napas lega saat ku lihat dia tengah berdiri di sisi kolam renang.
Tapi ada yang aneh dari biasanya. Dia terlihat sedang tidak baik. Dia terus memegangi kepalanya.
"Princess .." panggil ku agak keras ke arah nya yang tak lagi bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
Dengan cepat Aku segera mendekati nya namun belum sempat aku meraih nya dia telah tercebur ke air kolam renang yang dingin itu.
Byurrrr
Aku langsung menceburkan diriku ke kolam renang itu tanpa melepaskan terlebih dahulu semua pakaian yang masih melekat si tubuhku.
Segera ku raih tubuh mungil Flora. Ketika aku menaiki tangga naik ke atas tepi kolam renang kulihat cairan merah bercampur dengan air kolam membuat aku semakin cemas.
"Kau berdarah sayang" desis ku amat sangat khawatir.
Segera ku gendong tubuh nya memasuki kamar. Ku rebahkan tubuh lemah nya pada sofa di kamar kami. Ku perhatikan seluruh tubuhnya yang basah dan tidak ku temukan bekas luka atau apapun yang berpotensi timbulnya pendarahan.
Aku segera memanggil dokter keluarga dan juga menyuruh Mita ke kamar kami.
Aku membantu melepaskan semua pakaian basah di tubuh istriku itu dengan pakaian baru. Aku benar-benar menahan napas ku agar hasrat ku bisa terkendali dalam melakukannya.
"Maaf tuan saya boleh masuk ?" ucap Mita yang sudah ada di depan pintu kamar.
"Ya masuk lah "
"Apa yang terjadi pada nyonya Flo ?" tanya Mita khawatir.
Aku pun menceritakan semuanya. Tapi Mita hanya senyum-senyum saja.
Sialan !!
Tak tau kah dia jika aku hampir mati karena takut sesuatu buruk terjadi pada istriku itu.
"Tuan anda tidak perlu khawatir" ucap Mita santai.
"Bagaimana aku tidak khawatir huh. Aku melihat istriku tercebur ke kolam renang dan juga berdarah tapi tidak di ketahui penyebab dia berdarah"
"Tuan itu hal wajar. Nyonya Flora baru saja mendapat masa haid nya. Anda tidak perlu khawatir. Sekarang ijinkan saya memasangkan pembalut untuknya"
Aku masih mencoba mencerna kata-kata Mita untuk bisa ku pahami. Tapi kemudian aku tersenyum seperti orang bodoh.
"Biar aku saja yang memasangkan nya " ucap ku merampas benda segitiga yang telah di pasangkan pembalut tersebut.
"Tuan yakin bisa ?" tanya Mita heran.
"Yaa aku bisa. Sekarang kau tunggu di luar. Sebentar lagi dokter akan datang memeriksa keadaan istriku"
************
AUTHOR POV
Acara dinner romantis itu gagal karena kondisi Flora yang tak memungkinkan. Akhirnya malam ini Jake menghabiskan waktu dengan menjaga istri cantiknya tersadar.
Jake Terus memandangi wajah ayu nya Flora yang selalu menenangkan pikiran nya. Akhirnya Jake bisa memiliki Flora setelah penantian panjang. Flora telah menjadi istri Jake. Satu-satunya wanita yang paling Jake cintai.
"Aku berharap kau selalu berada di sisi ku dalam keadaan sesulit apapun.
Tapi mampu kah kau bertahan dengan hubungan ini jika suatu gelombang menerjang kepercayaan mu pada ku ? "
Jake mengelus lembut wajah Flora.
" Jujur aku takut jika kau suatu saat meninggalkan ku"
"Aku mencintaimu Princess. Berjanjilah kau tak akan meninggalkan ku "
Cup
Satu kecupan singkat sebagai ucapan selamat malam diberikan Jake pada perempuan yang paling di kasihi nya.
*** ********
Sesaat setelah Jake terlelap dalam tidurnya dengan memeluk tubuh Flora, mata indah itu terbuka perlahan.
Flora tersenyum ke arah Jake yang sudah terpejam.
"Aku juga mencintaimu My Prince.. Maaf jika aku terlalu lama melupakan mu"
Cup
Satu kecupan Flora berikan pada bibir Jake. Flora bergelung manja pada ceruk leher Jake mencari-cari kehangatan di sana. Flora mengendus-endus aroma tubuh Jake yang terasa menenangkan sarafnya .
"Sekarang semua ingatanku telah kembali. Betapa bahagianya perasaan ku saat ini bisa menemukanmu Jake. Seperti menemukan rumah tempat ku kembali. Semua terasa benar saat aku berada dalam dekapan kasih mu"
" Aku mencintai mu Uncle Jake. Aku sayang kamu suami ku .."