JAKE POV
Istriku itu dengan mudah nya tertidur di mobil saat kami sedang dalam perjalan menuju ke kantor pusat Xander Group yang ada di New York City.
Melihat nya tertidur dengan sangat damai dan cantik membuat Aku tak tega membangunkan nya. Akhirnya dengan pelan ku gendong saja tubuh mungil nya keluar dari mobil dan aku memasuki lobby sambil menggendong istri ku ini ala bridal style. Tatapan para karyawan di sini tak ku hiraukan.
Bagaimana mungkin seorang pimpinan tertinggi Xander Group datang ke kantor sambil menggendong seorang wanita ?
Tapi wanita itu istimewa. Dan dia istriku tercinta ... Flora.
Aku merebahkan tubuh Flora pada ranjang king size di sebuah kamar pribadiku yang pintu masuknya terletak di ruang kerja ku. Dan hanya aku yang boleh ke sana.
Seperti jadwal yang sudah di rencanakan siang ini aku akan mengikuti meeting penting bersama dewan komisaris dan juga gabungan pemegang saham yang bernanung dalam Xander Group.
Aku tau jika hal itu akan menyita waktu yang lama, akhirnya aku meminta Daisy untuk stand by menjaga istri ku hingga terbangun. Aku juga menempatkan seorang security berjaga di depan ruangan ku.
Benar adanya jika materi yang akan di bahas dalam meeting kali ini sangat rumit dan menguras waktu serta emosi. Bagaimanapun dengan kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil membuat para pemegang saham khawatir jika sewaktu-waktu terjadi krisis. Tapi bukan Xander Group namanya jika tidak bisa meredam kecemasan itu.
Setelah melalui waktu yang panjang akhirnya meeting tersebut selesai juga. Ku lirik jam di tangan ku yang sudah menunjukkan jam 5 sore.
"Tu.tuan.. " panggil Daisy takut-takut saat aku sudah di depan pintu.
Tak ku hiraukan Daisy . Aku terlalu merindukan istri ku itu dan terfokus pada nya sekarang. Aku sudah terlalu lama meninggalkan Flora di kamar. Aku bergegas memasuki ruangan ku dan ku dapati pintu kamar yang sudah terbuka lebar.
Flora ku tidak ada di ranjang. Aku pun memeriksa kamar mandi dan .. Kosong..
Aku kembali ke ruangan ku yang terhubung dengan kamar ini. Ku lihat beberapa lembar Foto yang ku kenal berserakan di atas meja kerja ku.
Aku semakin mendekati meja ku untuk memastikan penglihatan ku pada lembaran Foto itu dan aku langsung mengeram amat murka.
"Daisy.... " teriak ku marah.
"I.iyaa tu.tuan.. ?"
Daisy akhirnya menceritakan padaku tentang kedatangam Devani dan perdebatan nya dengan Flora.
Flora pasti sudah melihat semua foto bugil yang terlihat asli tapi rekayasa itu. Hingga dia pergi entah kemana.
Aku marah. Aku memaki. Aku amat murka sekarang. Segera ku hubungi Kondrad agar bergerak cepat untuk mencari keberadaan istri ku. Dan juga menyelidiki Devani.
Wanita itu. Pasti dia yang menunjukkan pada Flora semua Foto ini. Tidak bisa di percaya ternyata dia masih menyimpan nya. Setelah sekian lama ku musnah kan semua bukti palsu yang dia buat untuk menghancurkan ku.
Yaa semua bukti. Termasuk foto-foto dan juga rekaman video laknat.
Sekarang Foto bugil. Bagaimana dengan video laknat itu ? Jangan sampai Flora melihatnya dan membenci ku.
Aku tidak bisa membayangkan hal sesakit itu. Aku tak ingin dia pergi dari ku setelah sekian tahun aku mendambakan nya.
Princess.. Don't leave me ....
*************
Aku tak hanya berdiam diri dengan menunggu kabar dari Kondrad dan anak buahnya. Aku juga ikut mencari keberadaan Flora dengan menyusuri setiap ruas jalan kota New York.
Sebelum nya aku sudah menghubungi bibi Margaretha , dan ternyata istriku itu belum pulang semenjak pagi tadi aku membawanya pergi .
Dimana kau princess. Tolong jangan buat aku khawatir ..
Aku menepikan mobil ku di dekat sebuah taman yang sudah mulai sepi dan agak gelap karena ini sudah malam. Tapi belum ada kabar baik yang ku dapat.
Drtttttt
Smartphone ku bergetar dan ku lihat pada layar itu menampilkan nomor si tua Joseph yang menghubungi ku. Ada apa lagi dia menelpon ku malam-malam begini.
"Ahhh Tuan Jake .. Akhir nya kau mengangkat panggilan ku"
"Ya ada apa ?" tanya ku malas.
"Dengar aku . Bisakah sekarang kau datang ke tempat tinggal ku yang baru tepat nya di atas butik Rosita istri ku "
Yang benar saja letak tempat itu lumayan jauh dari sini. Apalagi sekarang aku benar-benar lelah dan belum makan apapun. Bagaimana pun dari tadi aku terus mencari-cari keberadaan istriku dari sore sampai sekarang dan tak membuahkan hasil .
"Maaf. Besok saja" ucap ku datar.
"Ya. Sudah kalau begitu. Berarti malam ini Flora akan menginap di salah satu kamar di sini " ucap Joseph sontak membuat ku langsung bersemangat.
"Tunggu. Aku segera ke sana . Pastikan jika istriku baik-baik saja"
Dengan kecepatan yang mengila aku mengendarai mobil ini agar cepat sampai ke tempat di mana Flora berada.
Aku tak habis pikir kenapa dia harus ke sana. Kenapa dia tidak menunggu ku saja di rumah.
Menghindari ku. Yaa aku tau itu. Dia pasti sangat kecewa dan marah karena Foto-foto sialan itu.
**************
Setelah menjemput Flora yang di ketahui pingsan di tempat Joseph dan Rosita, aku langsung membawa nya kembali ke Mansion keluarga Xander.
Aku sempat berpapasan dengan Devani di halaman depan saat aku mengggendong Flora memasuki bagian dalam Mansion.
Dia tersenyum sinis saat melihat ku. Dan tak ku hiraukan dia.
Akan ku pastikan jika dia akan menyesal telah mengusik kebahagiaan ku dan istri ku.
Ku rebahkan istriku itu di ranjang kami. Ku tatap sebentar wajah sendu nya yang membuat aku merasa bersalah. Dapat ku lihat bagian bawah mata nya yang membengkak.
Apakah dia menangis hebat karena Foto-fota sialan itu ?
Aku tidak akan memaafkan Devani karena membuat istriku mengeluarkan air mata sebanyak itu.
Ku peluk istriku itu dengan segenap perasaan yang ku punya. Lega rasanya saat ku lihat dia kembali berada di sisi ku. Di ranjang ini. Kamar ini.
"Aku mencintai mu istriku "
Cup
Satu kecupan selamat malam ku berikan pada kening nya. Ku rengkuh dia agar semakin rapat dalam pelukan ku.
Seketika segala hal yang terjadi hari ini seakan terlupakan saat aku mulai memasuki alam mimpi.
*********************
Seperti biasa aku akan bangun sebelum pagi menjelang . Subuh lebih tepat nya. Aku mulai membiasakan diri dengan sholat subuh. Itu lah hal wajib yang tidak boleh ku tinggalkan.
Sebenarnya aku ingin bisa melaksanakan setiap sholat dengan istriku. Berjamaah. Entah mengapa bagi ku hal itu sangat manis.
Kapan kah aku bisa menjadi imam yang baik bagi istri ku itu?
Sedang kan aku masih dalam tahap belajar dan belajar.
Tapi aku sudah cukup senang saat aku mendengar sendiri dari mulut istri ku itu jika dia ingin belajar sholat. Sebelum nya aku sempat heran kenapa dia yang notabene nya muslim sejak lahir malah mau belajar sholat pada seorang mualaf seperti ku . Jujur aku sangat malu karena tidak bisa mengajarkan apa-apa pada istri ku itu.
Akhinya aku meminta bantuan bibi Aisya istri nya paman Selim untuk mengajarkan Flora sholat. Bukan dia tidak bisa sholat, dia hanya mengalami kekakuan ingatan dalam mengingat gerakan sholat hingga bacaan sholat pun hanya sedikit yang dia ingat.
Aku mengerti hal itu. Mungkin itu semua adalah hasil dari kekecewaannya pada takdir. Tapi aku akan berusaha untuk terus membimbing istri ku itu kembali ke jalan lurus yang telah di gariskan Allah SWT.
****************
Setelah selesai sholat subuh biasanya aku akan masuk ke ruang gym untuk sekedar olahraga pagi sebentar. Jika untuk kegiatan olah tubuh biasa nya ku lakukan dua kali seminggu. Tapi untuk hari ini entah mengapa aku malas melakukan nya.
Alhasil setelah aku selesai dengan kewajiban sholat ku, langsung saja ku rebahkan lagi diri ku di samping Flora dan memeluk nya erat. Hingga aku kembali terlelap entah berapa lama.
Saat aku terbangun Flora tidak ada dalam pelukan ku.
Kemana lagi dia ?
Aku sempat panik .
Tapi kemudian ku dengar riak air dari kamar mandi dan itu mampu membuat ku untuk tenang.
Istri ku itu sudah bangun rupanya dan dia sedang mandi. Ahh aku sangat lega sekarang. Aku pun segera menuju kamar mandi lain di dekat mushala kecil. Aku akan mandi dengan cepat dan segera berpakaian sebelum istriku keluar dari kamar mandi. Aku tau jika Flora mandi sangat lama. Aku heran apa saja yang dia lakukan di dalam sana hingga perlu waktu lebih dari setengah jam untuk sekedar mandi.
Apa semua wanita perlu waktu yang sangat lama hanya untuk sekedar mandi ?
Entah lah
Yang benar saja ketika aku selesai mandi dia masih saja memuaskan dirinya dengan air dan busa di dalam sana. Aku pun segera masuk ke walk-in-closed milik ku yang terpisah letak nya dengan milik istriku.
Tak perlu waktu lama untuk ku berpakaian. Aku segera menelpon ke kitchen dan beruntung bibi Margaretha yang mengangkat nya.
"Pagi bibi.. Ini Jake.."
"Ya tuan muda. Tumben sekali menelpon kitchen sepagi ini"
"Iya bibi. Bisa kau tolong aku. Tolong suruh para Maid mengantarkan makanan ke lantai tiga. Letakkan saja di atas meja dekat Home teather. Aku dan Flora akan makan pagi berdua saja"
Hening sesaat.
"Bibi.. Kau dengar aku ?"
"Ya tuan. Bagaimana nanti jika tuan besar bertanya ?" tanya bibi Margaretha ragu.
" Katakan saja aku yang ingin seperti itu. Kau tau bi. Aku tidak akan berselera makan jika harus semeja dengan Devani"
"Baiklah tuan muda.." ucap bibi mengerti.
"Satu lagi bii. Mulai hari ini aku dan Flora akan selalu makan dilantai tiga selama Devani tinggal di Mansion ini"
Yaa ini lah salah satu upaya yang aku lakukan agar Flora tidak terpengaruh dengan kebohongan Devani. Aku juga tidak mau istri ku tertekan karena ayah yang seolah cuma menganggap nya istri kecil ku.
Aku kembali masuk ke dalam kamar dan ku lihat jika Flora sudah duduk di depan meja riasnya.
Aku ingin menunggu nya selesai berias diri. Tapi ternyata tidak. Dia keluar kamar dengan cepat dan ku lihat bawah matanya masih bengkak.
Sakit.
Itulah yang ku rasa Saat melihat hasil dari menangis nya Flora karena aku.
Maaf kan aku princess 😭
Dia masih mendiamkan ku tapi aku tetap sabar menghadapinya dan berhasil mengajak nya makan pagi bersama di meja dekat home teather.
Mulai hari ini kami akan makan di sini karena aku ingin menghindarkan Flora dengan Devani. Percayalah aku merasa jika dia tak pernah berhenti merencanakan hal gila untuk merecoki hidup ku.
Selesai makan, Flora langsung turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga hingga melewati kolam renang, dia berhenti di tengah taman bunga mawar beraneka warna yang dulu di tanam almarhumah ibu ku, Madeline Alexander.
Aku tau jika Flora masih marah padaku saat aku mulai mengajak nya bicara. Tapi kemudian aku berhasil menyakinkan dia. Dan lagi . ku lihat dia kembali meneteskan airmata.
Apakah dia sangat terluka ?
Segera ku usap wajah nya yang basah dengan lembut. Ku peluk dia. Dan kami berciuman dengan mesra.
Sungguh tak ada yang lebih penting di dunia ini dari pada kepercayaan orang yang ku cintai. Aku sangat lega saat Flora mau mendengar perkataan ku. Meski terselip ragu di benak nya tapi setidaknya dia mau mencoba percaya aku.
"Princess.. Berjanji lah padaku jika kau tidak akan pernah meninggalkan ku apapun yang terjadi"
Dia mengganguk patuh. Seolah dia yakin dan percaya aku.
"Good girl . Aku mencintai mu istri ku , Selalu.....
Kami pun saling memeluk erat satu sama lain dan tak menghiraukan apapun di sekitar.
Aku ingin waktu berhenti beberapa saat. Karena aku ingin saat-saat kita saling memeluk dengan segenap rasa sayang dan kepercayaan seperti ini sangat indah.
Aku mencintai mu Flora ..
"Papa.. " suara anak kecil itu terdengar begitu polos entah memanggil siapa.
Setiap lelaki yang di panggil dengan sebutan seperti itu pasti akan sangat senang. Tapi tidak dengan ku. Bukan aku membenci anak kecil. Aku hanya tidak suka dengan Devani yang tega memanfaatkan anak tak berdosa itu untuk mempermainakan semua orang di rumah ini. Bahkan Ayah ku juga sudah terpengaruh.
Sialan !!!
Aku sudah bersiap mengajak Flora untuk menjauhi Devani, tapi wanita itu dengan cepat menghentikan nya. Dia meminta Flora untuk memberikan waktu agar aku dan dia bisa bicara serius. Lagi-lagi dia menggunakan anak tak berdosa itu untuk menyudutkan ku.
Aku sempat kecewa saat Flora melepaskan genggaman tangan ku. Dia pergi meninggalkan aku dan Devani.
"See.. Istri kecil mu pengertian sekali hmm" ucap Devani membuat aku makin jengah.
Dia menyerahkan Queen kepada Nanny. Babysitter itu segera membawa anak kecil itu masuk ke dalam.
"Apa mau mu ?" ucap ku to the poin.
"Ceraikan istri kecil mu itu.." ucap Devani santai.
"Tidak akan" ucap ku mantap.
"Baiklah jika kau berkata tidak. Maka aku akan membuat Flora yang akan menggugat cerai pada mu "
Aku menatap nya dengan tatapan jengah. Perempuan di depan ku ini memang sudah gila.
"Kau menggertak ku huh "
aku menyeringai ke arah nya.
Awas saja jika dia berani melakukan hal gila lainnya.
"Ohh ayo lah Jake.. Aku bukan lah orang yang suka memaksa. Tapi jika kau tetap keras kepala , maka aku akan..
Dia menggantung kata-katanya dan itu membuat ku kesal.
Aku sudah akan meninggalkan nya. Tapi dia segera menghalangi langkah ku.
"Aku belum selesai bicara Jake"
Dia berhasil membuat aku berhenti di depan nya.
Dia mendekati ku dan membisikkan sesuatu.
"kau masih ingat video sex kita " bisik nya pelan namun mampu membuat aku tertegun mendengar nya.
Dia masih menatap ku dan tersenyum sinis.
"Aku memiliki banyak salinan video hot itu, Aku akan kirim satu pada mu. Jika kau mau aku juga akan kirimkan pada istri kecil yang kau cintai itu"
Sumpah demi apapun. Aku sangat murka sekarang.
Bagaimana mungkin wanita ini masih memiliki salinan video terkutuk itu ?
Aku tau ini tidak akan baik. Seketika alarm tanda bahaya seolah menjerit keras memperingatkan ku agar segera melakukan sesuatu dan terus waspada.
"Ku pastikan hubungan kalian berantakan jika Flora melihat rekaman video percintaan kita"
"Diam kau !! " Aku membentak nya. Aku sudah sangat marah sekarang.
"Stttt.. Jangan merusak mood ku dengan kemarahan mu honey"
Cup
Sialan dia berani mencium pipi ku ..
"Kau memiliki dua pilihan. Ceraikan dia atau jauhi dia "
Dia pergi Setelah mengucapkan kata-kata laknat itu dan semua nya tak lagi bisa ku kendalikan.
Dua pilihan sulit yang tidak mungkin bagi ku .
Aku harus bagaimana sekarang ?
Akhirnya Aku harus terpaksa menghindari Flora sementara waktu. Yaa aku seperti lelaki bodoh yang mengikuti saja perkataan Devani.
Bukan aku takut ancaman nya. Aku hanya sedang mengulur waktu saja menunggu hasil kerja Kondrad dan anak buah nya yang ku tugaskan mengikuti Devani kemanapun.
Terakhir Kondrad memberi laporan padaku jika dia tidak menemukan apapun di apartement Devani yang bisa menekan ku. Tidak di temukan sesuatu juga di kamar yang di tempati nya di Mansion ini.
Aku sudah meminta bantuan Devina untuk memeriksa kamar pribadi Devani di rumah keluarga Jackson dan tidak di temukan apapun.
Aku sudah hampir putus asa saat aku seperti tidak memiliki bukti apapun untuk menyangkal semua fitnah yang di tuduhkan Devani pada ku.
***************
Suatu hari aku menerima paket dari seseorang yang tak di kenal. Mencurigakan. Dan benar. Aku menerima kepingan dvd porno di mana dalam rekaman video tersebut pemeran nya adalah lelaki yang sangat mirip dengan ku dan wanita nya sangat mirip dengan Devani.
Apakah wanita itu memang Devani ?
Mungkin saja. Dia kan jalang .
Ternyata Devani bukan hanya sekedar menggertak ku. Aku salah telah meremehkan dia. Wanita itu bukan hanya gila tapi juga sangat berbahaya.
Sekarang aku hanya mengkhawatirkan Flora. Aku tak ingin dia salah paham pada ku jika dia melihat video itu. Aku tak lagi bisa berpikir bagaimana cara membujuk nya agar percaya aku jika sewaktu-waktu hal yang ku takutkan itu benar terjadi.
Akhirnya aku benar-benar menghindari Flora. Aku tau dia bingung dengan perubahan sikap ku. Dia pasti merasa kesepian dan jenuh. Tapi aku selalu berharap jika dia tak menyerah untuk menunggu ku melewati masa-masa sulit ini.
***********
Aku akan berangkat kerja sebelum dia bangun tidur. Selalu ku ciumi wajah nya. Dahi,pipi dan bibirnya selalu ku kecup saat itu. Begitupun ketika aku kembali lagi ke peraduan kami saat dia telah terlelap.
Entah sudah berapa lama hal itu berlangsung . Yang jelas aku sangat tersiksa dalam menjalaninya.
Aku tau jika Flora sama dengan ku yang tidak menyukai situasi seperti ini. Aku tau dari bibi Margaretha jika Flora selalu menanyakan tentang diriku. Tapi beruntung nya bibi bisa memberikan jawaban yang bisa di terima Flora dengan baik.
Selama ini aku menyibukkan diriku dengan pekerjaan di kantor yang tak pernah ada habisnya. Yaa mungkin dengan cara ini aku bisa sedikit mengalihkan kekhawatiran ku yang berlebihan.
**************
Hari ini ku dapati Flora berada di ruang kerja ku sambil menenteng rantang makanan. Dia mengajak ku makan siang bersama di ruang kerja ini
Jujur aku bingung harus bersikap seperti apa. Harus kah aku menolak nya ?
Yaa aku sempat menolaknya. Dia sempat kecewa. Tapi dia tak berhenti membujuk ku.
"Kau tau aku sudah capek-capek masak makanan kesukaan mu di bantu bibi Margaretha. Kau tidak tau saja bagaimana perjuangan ku menyelesaikan semua itu. Kau lihat jari ku sampai berdarah dan tangan kena cipratan minyak panas "
Ucapannya berhasil meruntuhkan kepura-puraan ku saat ku lihat jari kiri nya memang tergores dan tangan kanannya sedikit melepuh.
Dia memang pintar memancing kepedulian ku.
Istriku itu memang bandel huh. Padahal aku sudah melarang nya memasuki dapur. Meskipun dia bisa memasak sekalipun. Percayalah jika aku tak ingin dia mengalami kesulitan hanya karena ingin menyenangkan perut ku.
Kemudian aku berpikir Jika aku tak memakan masakan nya maka dia pasti akan sangat kecewa mengingat perjuangan nya memasak untukku.
Tapi ku rasa Devani tidak akan tau jika aku dan Flora makan siang bersama saat ini toh di sini aman. Dia tidak akan datang ke sini lagi. Karena aku sudah meningkatkan keamanan kantor ini dengan melarang keras Devani bisa masuk apapun alasan nya.
Akhirnya aku dan Flora makan siang bersama. Dia memasak makanan kesukaan ku. Rasanya sangat pas di lidah ku. Dan aku suka. Seketika aku jadi bangga karena istriku pintar masak.
I love you, my wife Flora
Setelah selesai makan aku menyuruh nya pulang tapi dia tidak mau. Dia malah memancing emosi ku dengan mengatakan jika dia sekarang sudah berani membawa mobil sendiri.
Sejak kapan dia melakukan nya huh !!
Dan kenapa tidak ada yang memberitahuku tentang itu ?
Bukan aku tak mau memberikan nya salah satu mobilku . Hanya saja aku tak mau dia membahayakan diri nya sendiri. Percayalah jika aku adalah orang yang paling tersakiti jika dia mengalami masalah.
Entah mengapa kali ini aku tidak bisa meladeni nya berdebat. Aku tau jika dia tidak suka dengan keadaan ini . Tapi mau bagaimana lagi hanya dengan seperti ini cara yang aman ku rasa.
Menghindarinya. Hanya untuk sementara waktu. Itu lah satu-satu nya cara yang ku pilih agar Flora tetap aman dalam pengawasan ku.
Tapi tidak lah mudah untuk menyakinkan Flora agar bersabar menunggu. Buktinya sekarang dia berani datang ke ruang kerja ku. Dan kini dia menjadi sangat aneh. Bagaimana tidak perilaku nya hari ini tidak seperti biasanya.
Mendadak dia jadi agresif sekali.
Apa yang terjadi pada istriku ini ?
Apakah ini epek dari aku yang terkesan menjauhi nya ?
Aku tau benar istriku bukan lah wanita yang pintar menggoda.
Mula nya ku pikir akan bisa mengendalikan diriku agar tak terpancing pada perlakuannya yang manis. Meski aku menyukai nya.
Andai saja sekarang aku tidak dalam mode pura-pura , pasti akan langsung ku terkam dia dalam kungkungan ku lebih lama.
Dia sudah pintar menggoda iman ku.
Siapa yang mengajarinya huh ?
Bagaimanapun aku lelaki normal. Sekuat apapun aku menahan gejolak birahi, tetap saja bagian di bawah sana tak lagi bisa di ajak kerja sama. Sudah sangat ketat dan menyakitkan.
Sialan !!!
"Fuck me " ucap Flora terdengar indah di telinga ku .
Apa aku tidak salah dengar ?
Dia ingin aku menyentuhnya lebih intim ?
Tapi bagaimana dengan perjanjian sebelum pernikahan kami yang menyatakan no sex dalam hubungan kami.
Bukan kah itu syarat yang di inginkan nya. Tapi sekarang lihatlah , dia sendiri yang ingin membatalkan perjanjian konyol tersebut.
Bukan aku tidak senang. Percayalah jika aku sangat bahagia sekarang. Bagaimana tidak setelah sekian lama diriku tersiksa dengan mengendalikan hasrat kelelakian ku kini aku tak lagi harus menahannya. Aku telah resmi mendapat akses untuk menjelajah ke surga dunia itu.
Tapi apakah harus percintaan pertama kami di lakukan di sini ?
Padahal dari jauh hari aku sudah mempersiapkan rencana honeymoon sekaligus making love pertama kami di suatu tempat yang ku jamin sangat di dambakan semua wanita.
Rencananya hal itu akan aku wujudkan saat semua masalah dengan Devani selesai dan juga proyek besar yang ku tangani juga berhasil dengan grand opening hotel baru ku di dubai yang ku beri nama
JF hotel, sebuah hotel bintang lima dengan Fasilitas yang eksklusif.
Memang terkesan tak pasti rencana honeymoon itu, Karena aku belum tau kapan semua ini akan selesai.
Setelah mendengar penuturan ku, terlihat jelas kekecewaan di wajah nya. Ku pikir Flora akan merajuk dan pulang. Ternyata tidak. Dia malah semakin memancing hasrat ku. Kini dia duduk di atas perut ku. Kedua tangan nya sudah melepas dasi dan membuka kancing-kancing kemeja ku.
Ini tidak bisa di percaya. Dia benar-benar serius pada perkataan nya.
Aku tak lagi bisa menahan birahi ku saat tangan nya memegang kuat kejantanan ku yang sedari tadi menegang.
Dia meremas-remasnya dan itu sungguh membuat aku frustasi.
Aku tak lagi bisa menahannya sayang .
Sontak aku langsung bangkit dan menyerang dengan balas mencumbunya.
Kami saling mencecap rasa satu sama lain hingga decapan-decapan manja menjelma menjadi ritme erotis yang indah terdengar.
************
FLORA POV
"Jake..uuhhh Jake.. Asskkhhhh .."
Aku sudah kembali orgasme entah keberapa kalinya.
Ini sungguh sangat nikmat.
"Bagaimana sayang ? Apakah masih sakit ? "
Dengan cepat aku menggeleng.
Jake tersenyum puas dan kami kembali bercumbu dengan sangat buas. Hingga aku kembali bergairah lagi dan lagi.
"Jake.. Sshhh.. Aku.. Aku.. Uhhhh... Aku akan.. Aaaahhhhh.. Kau gila Jake.. Ini sangat nikmat.. Asshshhhhh"
Aku tak berhenti meracau dan mendesah saat Jake kembali menghujam ku dengan kenikmatan yang bertubi-tubi.
"Tunggu aku sayaang..." ucap Jake yang semakin cepat menghentak-hentakkan aku dalam penyatuan itu.
"Jake...ahhhh faster.. Sshhh"
Aku dan Jake benar-benar terlarut dalam penyatuan penuh kenikmatan ini.
Aku kembali melayang saat gelombang kenikmatan penuh cinta itu datang.
"Jake.. I Love You.." aku mengerang dan berteriak saat aku telah mencapai pelepasan ku.
Dalam sepersekian detik bisa ku rasa jika tubuh Jake bergetar hebat. Sesuatu dalam diri nya meledak dan memenuhi diriku. Hangat dan nikmat.
Tubuh kokoh Jake langsung rubuh menimpa tubuh mungil ku.
"I Love You Istriku .." bisik Jake serak.
Dengan cepat dia mencabut kejantanan nya dari dalam sana. Seketika aku merasa kehilangan.
Dia berguling ke sisiku dengan selimut tebal di genggamannya. Dia segera menutupi tubuh kami yang telanjang ini dengan selimut.
Dia memeluk ku dengan posesif dan menciumi ku lembut.
"Terimakasih untuk hari ini" ucap nya dengan raut wajah bahagia.
Aku mengangguk pelan.
"Terimakasih karena kau telah menjaganya dan menjadikan aku yang pertama mengambilnya"
Cup
Jake mengecup kening ku lembut.
"Sekali pelepasan saja setelah sekian tahun menunggu mu siap sungguh tak adil. Tapi aku sangat menghormati virginitas yang baru saja kau lepaskan"
Aku tersenyum mendengar pernyataan nya yang terdengar manis.
"Lain kali aku tak mau hanya sekali. Aku ingin berkali-kali hingga kau berteriak minta ampun " canda nya sungguh membuat aku menginginkan nya lagi dan lagi.
Apa sudah gila. Sungguh ini sex pertama yang hebat dan luar biasa nikmat.
"Jake.. Aku ingin lagi.." ucap ku manja.
Jake menggeleng. Dan itu membuat ku sedikit kecewa.
"Tidurlah. Aku tau kau lelah.." ucap nya semakin merapatkan dirinya pada ku.
Seketika rasa kantuk itu pun datang.
Kami tertidur dengan sangat nyenyak sambil berpelukan mesra.
Jika ku tau bercinta dengan Jake akan senikmat ini maka adalah keputusan yang paling tepat dengan memusnahkan kesepakan konyol itu.
Bercinta setelah menikah sungguh sangat nikmat. Dan aku bahagia menyerahkan mahkota berharga ku pada lelaki yang paling ku cintai .
Jake.. Flo sayang kamu