Chereads / The Strategist's Fate / Chapter 3 - 3. Kejatuhan

Chapter 3 - 3. Kejatuhan

Tebasannya membelah tombakku menjadi dua.

Bagaimana mungkin? Harusnya tombak Kings lah yang asli! Kenapa ini bisa-

JRAKSHH!!

"Uhhkk!!"

Sebelum aku bisa mencerna kejadian barusan, tebasan telak mengenai dadaku. Aku tidak bisa menghindar tepat waktu.

"Ketua!"

"DAZ"

STABSS!!!

"Ahhkk!!"

Oldroe menusuk dada Daz tepat saat dia jatuh ke tanah tanpa memberinya kesempatan untuk bernafas.

CROTT!!!

Ujung bilah pisau itu menembus dada bidangnya dan langsung menancap ke tanah. Darah dari pemuda itu mulai mewarnai tanah itu menjadi merah tua kecoklatan. Kesadaran pemuda itu mulai mengilang terpantul dari kedua matanya yang mulai kehilangan fokusnya.

"BERHENTI!" gadis pemanah itu tetap menembaki pria berzirah itu.

STANG! STANG!!

"Untukmu.. kau bisa menjadi mainanku" muka marahnya berubah menjadi senyum jahat.

BUAK!! DZIGG! BUAK! BUAK!!

Dia berpindah dengan cepat dan memukuli Ordella berkali-kali.

Ordella kewalahan menahan serangannya, banyak pukulan dan tendangan mengenai tubuh langsingnya. Dia tidak dapat bobot serangan fisiknya.

"Bantu Ordella!"

"Hiyahh!!"

Orang yang menyaksikan seluruh pertarungan itu mengarahkan pipa senjatanya kearah orang-orang itu.

BAM! BAM!! BAM!! BAM!!

Keempat orang sisanya tewas seketika sesudah menerima peluru dikepala mereka.

"Ayo ayo, bertarunglah untuk hidupmu! Jika kau tidak ingin kunodai!" senyum jahatnya semakin melebar.

CRAKSHH!!

"Uahk!!"

Bilah pedang tombak itu menembus bahu kanannya dengan mudah.

BUAK!!

Pukulan keras lainnya mengantam muka cantiknya itu. Dia langsung langsung kehilangan kesadarannya.

"Akhirnya aku bisa bermain dengan kalian, Daz, Ordella, hihihihi" ekspresi muka jahatnya muncul kembali dengan suara tertawa terkikiknya.

…..

Aku membuka mataku.

"Hah? Dimana ini?"

Crang..crang…

Kedua tanganku diborgol rantai besi yang menempel ke langit-langit. Kedua kakiku juga dikunci dengan borgol besi. Aku tidak bisa bergerak.

Sepertinya aku dikurung didalam sebuah tempat yang sempit. Tunggu, kenapa aku merasa dingin?

Aku telanjang?! Aku mencoba melihat sekitaranku.

"!!"

Ordella juga ada disini, dia tergeletak di tanah dan diikat kedua tangannya dengan borgol rantai sepertiku. Tak lama kemudian dia mendapatkan kembali kesadarannya.

"Da..z? Daz!!"

Aku menyadari mukanya terlihat sedikit lebam dan lecet. Pasti dia juga kewalahan. Tak bisa dimaafkan!

"Kau tidak apa-apa?"

"Wah! Harusnya kau yang kutanyai itu! Kau telanjang!" dia terlihat lebih mengkhawatirkan diriku daripada dirinya sendiri.

"Kita akan keluar dari sini!" aku memberi tatapan percaya diri, sepertinya dulu.

"Hmm!!" balasnya dengan senyum tak kalah optimis.

KLANG!!

Pintu jeruji besi terbuka dengan keras, ada empat orang memasuki ruangan ini.

"Sudah cukup dramanya ya" kata Oldroe mendekati kami.

"Hei lihat! Kenapa dia telanjang? Dia sudah gila ya?" kata orang dibelakangnya.

Tiga orang dibelakangnya memiliki fisik yang besar dan kekar, sepertinya mereka adalah pengawalnya.

"Heheh, aku adalah orang yang menyukai seni ketelanjagan, jadi bisakah kalian membiasakan diri?" kata Oldroe meladeni pertanyaan anak buahnya itu.

"Kita langsung saja mulai. KAU! BERANINYA KAU MELAWAN SANG RAJA! Kau sungguh berfikir kau adalah pahlawan? Heh! Omong kosong! Kau hanya penyebar malu untuk negeri ini!" dia meneriakku mukaku.

Mukanya dari dilihat dari dekat pun terlihat memuakkan.

"KAU JUGA! Kau si kekasihnya harusnnya memperingati dia supaya kekasihmu tidak melakukan hal macam-macam! KAU BAHKAN MELUKAI TUBUH INDAHKU! KAU SANGAT INGIN DIBUNUH YA?!" dia meneriakku Ordella sekarang.

Dia tetap mempertahankan ekspresi datarnya.

Kenapa dia bisa tahu hubunganku dengan Ordella? Siapa dia sebenarnya?

"Yahh.. semenjak kalian sudah dianggap mati… Aku bisa bermain-main dengan kalian"

Plak!

Bajingan itu menampar Ordella dan memegang mukanya.

"Hmmm.. kau cantik juga ya jika dilihat lebih dekat"

Cup!

Dia mencumbui kekasihku tanpa memperdulikanku.

"KAU!! KURANG AJAR!"

"Muah.. Lumayan, kutebak dia pasti masih suci. Terlihat dari raut dan ekspresinya, aku suka itu! HIYAHAHAHAHAH!!" dia tertawa jahat.

"Puah!! CUIH! CUIH!" gadis itu memuntahkan isi mulutnya.

"Kalian! Mulai! Aku ingin dia menikmati pertunjukkan ini!"

"Siap!"

"Siap pak!"

Ketiga orang besar itu mendekatiku dan mengeluarkan sesuatu. Cambuk, besi panjang berduri, dan pisau.

CTAK!!

"Uahk!"

"Ck, kau lemah sekali" kata pria besar satu.

BUAK!! DZIG!!

Ketiga pria besar itu memukuli Daz dan juga mulai menyiksanya menggunakan senjata-senjata yang mereka bawa.

"Hahh! Hahh!!"

"HIHIHIHI!"

"HUAHAHA!!"

"AYO BERTERIAKLAH!"

"DAZ!! DAZ!!", teriak Ordella melihat Daz yang disiksa.

"Kau bermain denganku! Biarkan dia bermain dengan mereka"

CUP!!

Tubuh gadis itu meronta-ronta setelah paksaan seksual dari pria besar itu menekan seluruh tubuhnya. Kedua tangan besar itu meraba-raba seluruh bagian kemaluannya tanpa ragu dengan kasar, mulut tebalnya menyedot bibir mungilnya itu tanpa mempedulikan si gadis itu.

"Hmmpp!! Hmmphh!!"

"UAHKK!! SIAL…AN KAU!! KU..,BUNUH!! KAU!!" teriakkan pemuda yang terasa lemah itu hanya menambah rasa senang para penyiksanya.

"Kau tenang saja, aku bisa menggunakan sihir penyembuh. Kau akan sehat lagi berapa kali pun kami menyiksamu. Aku ingin tahu kau bisa berteriak sekeras apa!"

"Jangan! Aku ingin lihat seberapa banyak darah yang dia bisa keluarkan! Kalau terlalu banyak berteriak akan menghambat peredaran darahnya nanti!"

"Aku bukan tipikal yang rusak seperti kalian, aku hanya ingin melihat ekspresi menderitanya! Hihihihi!!"

"Sudah cukup pemanasannya" kata Oldroe.

KRASHH!!

Dia menyobek pakaian Ordella tanpa sisa. Kini terlihat tubuh langsingnya dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Kulit putih susu dengan lekuk-lekuk tubuh indahnya terlihat untuk semua orang didalam ruangan itu.

"Wuahh!! Tubuh yang indah!! Aku suka ini! Kau memanglah gadis suci!! Ini membuatku terangsang sangat sangat!!!"

Brugh!!

Oldroe melepas semua zirah dan pakaian dalamnya, sekarang terlihat dia juga telanjang menghadap Ordella.

"HMMPPH!!AAHKKK!!!" Daz mencoba melepaskan diri dari kuncian borgol itu sambil menutup matanya.

Tetapi dua dari mereka memaksanya untuk tetap membuka matanya menggunakan tangan besar mereka.

"Lihatlah! Inilah saat-saat yang kutunggu!! HIHIHIHI!!", senyum pria ketiga menatap muka Daz penuh harap.

Batang kejantanan Oldroe berdiri tegak menatap kemaluan Ordella. Dia mulai menggosok-gosokkan batang itu kedepan lubang gadis yang masih suci itu.

Cup!! Hahh.. Cup!!! Hahh!!

Dengan sangat bringas Oldroe menghinggapi tubuh gadis yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya itu dengan nafsu yang semakin membesar. Kedua tangannya tak kalah ganas menjamah buah tubuh gadis itu juga bokong wanita itu.

"Kau memang sangat nikmat! Aku semakin.. semakin… hahh!!!", Oldroe mengeluarkan suara erangan yang aneh.

"HmmphhhH!!! Da!!!" dia hanya bisa meronta-ronta tak mampu melawan karena tubuh pria besar itu menunggangi seluruh tubuhnya.

"Saatnya mulai!"

"Ahh…AHHKk!!" Ordella mendesah keras.

Batang jantan yang keras dan tebal itu menembus langsung lapisan kemaluan gadis yang masih suci hingga ke ujungnya tanpa ampun.

DAK! DAK! DAK!!

Suara hantaman daging mulai terdengar keras. Suara dari tumbukkan paha dan bokong yang sedang membuat adegan panas.

"Hiyahh!!" Oldroe terlihat sangat senang.

"HMPHHH!! HMPPHH!!!"

"Buka mulutnya! Aku ingin lihat mukanya" kata pria ketiga yang ingin menikmati ekspresi menderita Daz.

"IYAH!! ITU DIA!! ITU!! AKU SUDAH LAMA TIDAK MELIHAT INI! HUAHAHA!! KEMARI KAU KUBERIKAN KAU CIUM!"

"ORDELLA!! KUBUNUHAN OLDROE!!!" teriakkan pemuda itu mengisi ruangan itu.

Cup!!

"Ahmpp!!" mulut besar pria ketiga itu mengecup bibinya tanpa peringatan.

"Muahh!! Kau lumayan juga ya bocah", pria ketiga itu berbicara seolah-olah dia mencicipi sebuah makanan.

"AKAN KUBUNUH KALIAN SEMUA!!!! HIYAH!!!"

DUAK!!

Daz menyundul kepala pria yang baru saja menciumnya secara paksa itu.

BUAK!! CTRAKK!!

"Kau sebaiknya diam dan terima saja nasib malangmu ini! Hehehehe" kata pria lainnya lagi selagi menyambuknya berkali-kali.

"Aku pasti akan membunuh kalian semua! Aku akan membuat neraka datang ke dunia ini!" pikir Daz selagi menahan rasa sakitnya.

"Jan..ja..piki..rk…an… ak… Ahk!!" Ordella terpatah-patah mengatakan itu.

"Mulutmu itu hanya berbohong! Tubuhmu benar-benar menerimaku seutuhnya! Menyatulah denganku dan terima biji kehidupanku!! HAHAHAHA!" Oldroe menggoyangnya semakin cepat dan cepat.

"AH.. AHH., TI..DAKK.. TI…DAK.. AKU.. AHH!!" Ordella tak kuasa menahan desahannya.

"HMMPPPHH!! ORDELLAA!!"

"Kali ini kau semakin berisik! Aku ingin kau diam dulu!"

BUAK!!

Tendangan tumit mengenai dagunya dan langsung membuatnya pingsan.

"Or..de..la"

CROTTT!!! Terdengar suara cairan keluar dari dalam batang kejantanan Oldroe langsung memasuki lubang intim Ordella.

Dia langsung melepaskan pegangan kasarnya dari tubuh gadis itu.

"Hahh.. Itu menyenangkan.. Hei giliran kalian! Kalian bebas melakukan apapun padanya. Hihihi" Oldroe kembali berpakaian dan meninggalkan ruangan.

.....

"Hah…Hahh?" aku kembali sadar.

"Ahh ahh ahhh!! Auuu!!" aku mendengar desahan perempuan.

Ordella?!

"Kau sudah terbiasa ya! Gerakan panggulmu semakin dahsyat!"

"Lihat ekspresimu itu! Kau seperti rubah betina sekarang! Sedotan mulutmu sangat menggairahkan!!"

"HIHIHI, batang milikku akan cepat menembakkan pelurunya kalau begini terus!"

"Ahhh ahh ahhh, aku cinta kalian!!"

"Or..Ordella?? Kau kenapa??!" suaranya benar-benar berbeda dari sebelumnya.

"Oh, mantan pacarmu sudah siuman. Kau mau melihatnya?" kata satu pria itu.

"Siapa? Aku tidak punya mantan pacar kau tahu?"

"Lihat, Daz Eloi. Mantan pacarmu yang belum pernah menyentuhmu itu!" kata pria lain dengan senyum mengejek.

"Ohhh.. Eh? Aku tidak ingat. Siapa Anda? Anda kemari untuk memuaskan diri? Ayo kemari! Akan kuberikan kenikmatan untukmu dengan lubang surgaku ini!!"

"Siapa dia? Dia bukan Ordella yang kukenal!"

Gadis baik yang kukenal tidak pernah memiliki tatapan mesum seperti itu! Dia sangat kacau sekarang! Rambut coklatnya yang panjang itu sudah tidak memiliki bentuk yang rapi, nada bicaranya sudah seperti orang mabuk! Tubuh indahnya sudah dinodai banyak cairan-cairan kental milik para bajingan-bajingan itu!

"Uhh!! Aku mau keluar!!"

"Ayo, datang pada ibu!"

CROTTT!!!

"Uhhhkk.. Panas dan terasa kental… Aku tidak akan pernah bosan dengan ini, hihihi" gadis yang kukasihi yang selalu merasa malu-malu mengenai hal ini sekarang terlihat sangat mesum.

"Hei kamu cowo disana! Kau tidak mau main denganku? Aduh, kepalaku terasa berat mendadak" gadis itu mendadak menjatuhkan kepalanya kebawah.

"Oh iya maaf-maaf, ini suntikkan ke sepuluh. Ketergantunganmu semakin gawat ya, dik Ordella. HIhihihi"

Salah satu dari mereka menyuntikkan cairan berwarna merah muda ke tangannya.

"Uhhkk!! Aku merasa baikkan dan bersemangat lagi!! Ayo genjot aku lagi!!" dia membuka kedua tangan dan selangkangannya seolah-olah menyambut seseorang diantara mereka.

"Hei lihat! Daz! Batang kejantanannya bangkit melihat mantan pacarnya merayunya!"

"Aku tidak…. !!!"

Aku tidak percaya ini. Aku bisa-bisanya bersemangat melihat gadis yang kukasihi mejadi budak seks.

"Ayo kita angkat dia dan pasangkan miliknya supaya dia tidak melawan"

Mereka melepaskan borgol besi Ordella dan membawanya kehadapan Daz.

Nyott!! Batang Daz disuapi lubang kemaluan Ordella dengan paksa.

"Hmm.. ahhh!!"

"Tidak!! Tidak!! Tidak begini!!!"

"Ayo ayo! Aku tahu kau akan segera menikmati ini! Sama sepertinya yang ketakutan dan bergetar saat kami beberapa kali bergilir mendominasi tubuhnya!"

"Ahhh.. tidakk!!" Daz pun juga mendesah dengan suara yang tidak ikhlas.

"AHh Dazz.. Sepertinya aku akan segera mengingatmu jika kau terus menghantam dindingku dengan tongkatmu itu!!" Ordella mulai mendesah lagi.

"TIDAKK!! BERHENTI BAJINGAN!! BERHENTI!!"

"Kau!"

"BERHENTI!! TIDAK!! BERHENTI KUBILANG!!" Daz berteriak semakin keras.

"Kau membosankan, angkat gadis ini. Akan kuberi dia pelajaran"

SRING!!! Pria itu menebas sesuatu yang sangat penting untuk Daz.

"?!"

"UAHKKK!!!"

"Kesalahan terletak padamu karena kau menolak nikmat dari gadis ini" kata pria yang menebas putus kemaluannya.

Crrttt… Darah mengalir langsung dari ujung batang kemaluannya.

"Uahhkk!! Kalian!! KALIANN!!!! AKU MENGUTUKI KALIAN SEMUA!!! AKAN KUHANTUI KALIAN SE..MUA!!"

"Tenang.. tenang,, kau tidak akan mati. Heal!" salah satu pria lainnya menyembuhkan lukanya.

Tetapi, tidak mengembalikan bentuk aslinya.

"HAHAHAHA!!LIHAT DIA!! PRIA TANPA BATANG HANYALAH ORANG BODOH YANG GAGAL!!"

"HAHAHAHA!!"

"DASAR ORANG BODOH!!"

Siksaan ini terus berlanjut.