Seketika Bai Chuxiao pun menoleh dan mendapati orang yang melihatnya itu ternyata adalah anak laki-laki yang berumur sekitar lima tahun. Anak itu sangat tampan, terutama matanya yang besar dengan pupil yang sangat gelap. Saat ini, tatapan mata anak itu penuh dengan keinginan sambil melihat keripik kentang yang ada di tangannya.
Bahkan anak itu mengeluarkan sedikit air liur yang keluar dari sudut mulutnya. Melihat ekspresi anak itu, Bai Chuxiao pun tersenyum, kemudian ia memberikan keripik kentang itu kepada anak kecil tersebut.
Anak kecil itu mengangkat tangannya dan menyeka sudut mulutnya. Kemudian dari sebuah kotak kecil yang mewah, ia mengeluarkan sebuah benda kecil dan berkata, "Terima kasih Kakak. Aku akan menukar ini denganmu."
"Tidak perlu."
"Kata Paman Ketiga, aku tidak boleh meminta barang orang lain tanpa imbalan. Dan aku sangat suka Kakak, jadi jangan menolakku, aku nanti bisa sedih." Anak kecil itu menunjukkan senyum yang cerah dan polos.
Anak kecil ini berpikir bahwa benda yang ada di tangannya ini sangat penting, dan kakak yang ada di depannya sangat cantik. Jadi, anak ini akan memberikan benda tersebut sebagai hadiah.
Bai Chuxiao melihat benda itu dengan hati-hati. Apa yang ada di tangan anak itu adalah sebuah chip kecil. Sedangkan wajah anak kecil itu menatapnya dengan tatapan penuh harapan.
Bai Chuxiao berpikir, jika chip diberikan ke anak kecil, kemungkinan itu hanya chip mainan.
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Bai Chuxiao tidak lagi menolaknya, ia pun meraih benda tersebut dan berkata, "Baiklah, terima kasih Adik manis."
Tapi, bukankah sekarang anak-anak bermain dengan mainan canggih seperti itu? Batin Bai Chuxiao.
Bai Chuxiao pun memasukkan chip itu ke dalam sakunya, kemudian ia mengeluarkan earphone dan memakainya.
Tiba-tiba ada seorang pria yang baru saja kembali dari kamar mandi. Bai Chuxiao tidak tahu apakah pria itu kerabat atau pengawal anak kecil ini. Pria itu duduk di sebelah anak kecil ini sambil membawa tas di pelukannya, tindakannya tidak terlihat mencurigakan.
Ketika pesawat tiba di kota Yangcheng, Bai Chuxiao mengambil barang bawaannya dan pergi meninggalkan bandara. Namun saat itu, ada keributan di depan bandara. Tidak hanya itu, Bai Chuxiao juga melihat ada sekelompok orang yang datang bergerombol dengan cepat dan ada orang yang sedang dikejar.
Bai Chuxiao mengerutkan keningnya dan dalam hati ia bertanya-tanya. Sebenarnya siapa anak kecil itu?
Mereka datang mendekat dan orang-orang itu berpencar dan membentuk kepungan. Bai Chuxiao merasa seperti ikan yang dikepung jaring dalam kolam.
"Tuan Muda kecil!" Pria itu ingin melindungi anak kecil itu ke dalam pelukannya, tetapi bocah itu bersembunyi di samping Bai Chuxiao.
Anak kecil itu memegang pakaian Bai Chuxiao dan berkata, "Kakak, bisakah kamu membantu kami? Paman Ketigaku akan segera datang. Sebagai gantinya, aku akan... Aku akan memberikan Paman Ketigaku padamu biar dia jadi pacarmu, terserah apa saja yang kamu lakukan padanya, semuanya boleh. Boleh ya Kakak?"
"..." Bai Chuxiao hanya diam dan tidak menjawabnya.
Apa anak-anak zaman sekarang begitu dewasa sebelum waktunya? Batinnya.
Bai Chuxiao bukan orang yang suka mengurusi masalah orang lain, tapi ia menyukai anak ini. Kemudian Bai Chuxiao menggendong anak itu dan berkata, "Simpan saja Pamanmu untukmu sendiri."
Anak kecil itu bertanya-tanya, "Kenapa? Apa Kakak sudah punya pacar? Tidak apa, buang saja pacarmu. Kakak sangat cantik, jadi hanya cocok untuk Paman Ketigaku saja!"
Bai Chuxiao terkejut mendengar anak kecil itu berkata demikian. Anak siapa ini? Kenapa perkataannya tidak seperti anak kecil pada umumnya? Selain itu, kira-kira berapa tahun hukuman seseorang yang telah mencuri anak-anak? Tanya Bai Chuxiao bertanya-tanya dalam benaknya.
Seorang pria yang bertubuh besar tiba-tiba langsung berkata setelah melihat tindakan yang dilakukan Bai Chuxiao, "Jangan ikut campur. Berikan anak itu kepada kami. Kamu bisa pergi dengan selamat!"
Para pria yang berbadan tinggi dan besar ini sangat sulit menemukan dan memanfaatkan kesempatan untuk mengambil anak kecil itu. Para pengawal pria yang berbadan besar itu segera melangkah maju, tapi ia sama sekali bukan lawan dan tidak bisa menghentikan begitu banyak orang.
Ketika melihat seorang pria mendekat, Bai Chuxiao pun langsung berbalik badan sambil menggendong anak itu. Kemudian ia menendang lutut pria itu dengan keras. Pria itu langsung berlutut karena kesakitan!
Tindakan Bai Chuxiao berhasil membuat mereka marah, "Kita serang bersama!"
Mata indah Bai Chuxiao penuh dengan tatapan yang sangat kesal. Ia baru saja menginjakkan kaki di sini, tapi malah mendapatkan masalah. Benar-benar merepotkan.
Pada saat itu juga, ada sekelompok orang yang mengenakan jas berwarna hitam tiba-tiba masuk, sekelompok orang itu mengepung para pria yang berbadan besar dan tinggi itu. Seketika situasi dan keadaan tiba-tiba berbalik.
Di sana terdapat seorang pria dengan fitur wajah sempurna dan tampan, berkulit putih pucat dengan aura yang dingin dan mulia serta aura penindasan yang kuat. Pada bagian matanya sebelah kanan terdapat tahi lalat, sehingga membuat penampilannya terlihat semakin pesonanya.
Anak kecil itu berseru dengan gembira, "Paman ketiga..."
Bai Chuxiao pernah bertemu dengan semua jenis pria tampan. Ketika ia melihat pria ini itu, matanya tampak sedikit berkedip.
Jadi dia paman ketiga anak ini. Tidak heran anak ini mengatakan Pamannya sangat baik. Ternyata Pamannya memang yang terbaik. Batin Bai Chuxiao.
Qi Moye menghentikan langkahnya di depan mereka, tatapan matanya yang dalam menatap Bai Chuxiao. Qi Moye merasa familiar dengan wanita yang ada di depannya yang sedang menggendong keponakannya ini.
Anak kecil itu meninggikan suaranya dan berkata, "Paman Ketiga, Kakak ini telah menyelamatkanmu. Jadi kamu akan menjadi orangnya mulai sekarang."
"..." Qi Moye hanya diam tanpa kata.