Chereads / Arora and The Moon Book North / Chapter 21 - Respon

Chapter 21 - Respon

Sebelum aku pergi ke balai pelatihan, aku menyempatkan diri untuk singgah sejenak di BUG karena Veer harus mengurus beberapa pekerjaan Arora yang tertunda karena ketidak hadiran nya. Aku telah memerintahkan Veer untuk berhati-hati agar tidak menimbulkan isu isu tidak baik untuk Arora. Veer hanya akan berkomunikasi langsung dengan Rania Rensond tentang masalah ini. Pekerjaan Arora memang harus segera di selesaikan karena trainer baru sudah terpilih dan akan segera di lakukan persiapan untuk membawa mereka ke tempat pelatihan.

Semua pekerjaan Arora sudah ku pastikan terlaksana agar beban yang ia rasakan nanti bisa berkurang.

Setelah Veer menyelesaikan urusannya bersama Rania, kami berdua segera menuju Balai Red Moon, karena Mark dan Ace baru telah tiba di sana.

Sesampai nya di sana, Aku hanya memberikan beberapa perkenalan untuk nya di hari pertama dan baru keesokan harinya ia di berikan pelatihan dasar, dan itu semua tidak boleh lepas dari perhatian ku.

Zion Lionel adalah nama dari anggota Ace yang baru, ia masih sangat muda dengan umur 21 tahun yang memiliki kekuatan langkah yaitu dapat menghapus ingatan manusia.

Saat ini Veer sedang mengantar ku menuju Mension setelah semua pekerjaan ku selesai sebelum jam 4 sore.

Veer hanya mengantar ku kembali dan ia segera pulang ke Aston institution.

Mengetahui kehadiran ku seluruh pelayanan yang ada di sana sepertinya terkejut karena memang aku tidak pernah selama ini berada di Mension.

Aku berlalu tanpa menghiraukan mereka dan segera menuju kamar di mana Arora dan Tisya berada.

Setelah aku masuk Tisya langsung berkata yang mengagetkan diriku,

" Kau melewatkan sesuatu beberapa menit saja. Ia tadi sempat sadarkan diri dan mengamati tempat nya berada sekarang, namun sebelum ia sempat berucap, ia kembali tertidur, aku memiliki firasat bahwa sebelum betul betul tidak sadarkan diri seperti nya ia sempat melihat mu kak."

" apakah kau yakin dengan itu, karena saat menemukan nya, aku sudah melihat dia tidak membuka mata nya. Apakah kondisi nya baik dengan hal, bahwa ia kembali tertidur ?." tanya ku pada Tisya.

" Itu adalah baik, ia lebih cepat untuk pulih di banding dengan perkiraan ku sebelumnya. Sepertinya kau harus mempersiapkan diri malam ini karena bisa saja ia akan sadar total."

" Ku harap aku akan mampu melihat kondisi itu, saat ia sadar nanti. Terima kasih karena sudah membantu lagi adikku sayang. Kau bisa pulang sekarang. Dan sampaikan permintaan maaf ku kepada tuan Izen karena telah membuat mu menjadi sibuk di sini."

Tanpa berkata apa pun, hanya sebuah senyuman hangat yang ia berikan padaku dan memberikan pelukan sebelum Tisya keluar dari kamar ku dan kembali ke kastil.

" Obat manapun takkan berhasil membuat diri ku tenang saat ini. Setiap detik menunggu mu untuk sadarkan diri, hanya membuat diri ku berhenti bernafas secara perlahan karena gugup yang ku alami. Hanya kau yang mampu membuat diriku segelisah ini."

Aku bergumam untuk diriku sendiri sebelum berjalan menuju lemari yang penuh dengan minum untuk membuat diri ku berhenti kehausan.

Minum Ku habis seketika dan aku melanjutkan nya dengan mandi dan berganti pakaian. Dan pada akhirnya membuat diriku duduk di samping mu seperti sekarang ini.

Terdiam membisu hanya memandang mu dengan wajah cemas ini, membuat ku tak ingin di lihat oleh orang lain, siapa pun itu.

Hanya butuh waktu 3 jam agar perkataan Tisya padaku tentang dirimu terwujud.

Kau mulai membuka kedua mata mu yang indah itu untuk meraba dalam pengelihatan tentang kondisi mu saat ini.

Aku memperhatikan setiap gerakan mu, mulai dari memutar kedua bola mata mu ke sana dan kemari, di ikuti oleh kerutan yang menghiasi kedua alis mu saat mulai menemukan sosok yang berada di samping mu. Kami saling bertatapan saat ini, hanya dengan melihat matanya aku bisa menemukan begitu banyak pertanyaan tersorot dari padangan itu kepadaku.

Tak lama kemudian keheningan terpecah dengan air mata mu yang menetes dan dari bibirmu terucap kata dengan nada rendah yang masih jelas terdengar di telinga ku,

"Tae Yu".