Aku membuka mata ku secara perlahan saat merasa ada beberapa cahaya matahari yang masuk dari jendela kemar, kemudian berfikir dan mulai mencerna bahwa kamar ini bukan milik ku. Aku mencari keberadaan Tae Yu ke segala ruangan yang bisa di jangkau oleh padangan ku dari atas ranjang ini, tapi aku memang sendiri saat ini.
Aku merasa tangan ku mulai nyaman dan melihat bahwa selang infus nya telah di lepas.
" Apakah dia yang melakukan nya?" pikirku.
Lalu aku bangkit dari tempat tidur dan menggerakkan kaki ku secara perlahan dan ternyata sudah merespon dengan baik, aku bisa berdiri dan tidak terjatuh lagi.
" Sebaiknya aku segera mandi, sebelum Tae datang".
Dengan perlahan aku berjalan ke arah kamar mandi, walaupun masih terasa sulit karena aku harus berjalan perlahan tapi, ini masih lebih baik dari pada aku harus di gendong lagi olehnya.
Setelah sampai aku membuka seluruh pakaianku dan mandi dengan air hangat.
Sebenarnya aku ingin menggunakan bak mandi nya tapi aku takut jika Tae Yu kembali lebih cepat ke dalam kamar dan mencari ku. Berendam memang hal terbaik tapi tak bisa ku lakukan sekarang.
Sedikit jengkel menghampiri ku, serta rasa perih di bagian lengan ku yang masih terluka.
Seperti nya obat penghilang rasa sakit nya sudah hilang.
Setelah selesai mandi aku mengambil baju mandi yang telah tersedia di dalam sini, dan memakai nya, dan tak lupa aku mengambil baju yang tadi ku pakai dan membawa nya keluar.
Aku terkejut saat membuka pintu kamar mandi karena Tae Yu sudah ada di luar dan terlihat sangat rapih dengan setelah jas berwarna navy.
" Sangat tampan." Aku sekilas terdiam saat melihat ia begitu menawan.
lalu beberapa detik kemudian kaki ku terasa kaku karena kram, dan itu mengagetkan ku sehingga tidak berada dalam posisi berdiri yang baik.
Tae langsung merespon gerakan itu, dengan menangkap tubuh ku agar aku tidak terjatuh.
Dan berkata,
" Seperti nya aku tidak akan membawa mu pulang lebih cepat. Kau belum pulih. Kau ingat kan perkataan ku tadi malam."
Dengan nada mengancam tapi memberikan senyum licik di akhir, membuat ku terbata bata untuk membalas,
" Aah..itu..cuma..karena aku lama berdiri tadi. Aku sudah sehat. Aku ingin pulang."
Dengan mengangkat tubuh ku, ia meletakkan ku di atas ranjang, lalu mengambil baju yang tadi sempat ku pakai.
" Kau tidak akan memakai ini lagi, begitu pun dengan baju yang dulu kau gunakan saat terluka. Tunggu lah sebentar aku akan membawakan pakaian yang baru."
Dengan nada memerintah nya, ia kemudian berbalik dan berjalan ke arah sebuah lemari, dan mengambil pakaian untuk ku.
Ia kemudian memberikan nya,
" Terima kasih untuk pakaian nya, aku akan segera Selesai, biasakan kau keluar sebentar ?"
" Aku bisa membantu mu dengan itu jika kau ingin."
Dengan terkejut dan perasaan malu di hatiku aku membalasnya,
" Aku bisa sendiri sekarang."
Lalu ia meninggal kan ku dan berjalan ke arah pintu. Setelah ia keluar, aku kemudian bersiap siap dan memakai pakaian yang ia berikan dan ternyata sangat cocok dan pas di tubuh ku. Aku tak menyangka bahwa ia bisa secepat ini menyiapkan segala yang ku butuhkan.
Tak butuh waktu yang lama aku kemudian selesai dan memanggil Tae Yu. Walaupun ia berada di luar ruangan ini dengan suara kecil pun ia bahkan bisa mendengar ku.
Itu sungguh mengejutkan. Apakah ia sehebat itu.
" Kau sudah selesai ?" ( Tae Yu )
" Tentu saja. Apakah aku bisa pulang sekarang ?"balas ku
" Seperti nya kau sangat ingin pergi. Tidak kah kau ingin Tinggal lebih lama ?" Ia sedikit memberikan nada menggoda.
" Seperti nya, itu...hal yang sulit.. eemm saat ini. Aku.. banyak perkejaan."
" Ahh.. sangat di sayangkan. Padahal aku berharap lebih. Sebelum pulang, Kau harus di periksa sekali lagi. Tunggu sebentar, tak lama lagi ia akan segera tiba."
" Baik lah. Emm... ohya terimakasih untuk pakaian nya.
Dengan sebuah senyuman ia tak membalas ku dengan kata, melainkan dengan tatapan menusuk. Itu sungguh tidak nyaman bagi jantung ku saat ini, karena debaran nya sangat kuat di dalam sana.
Setelah itu ia kemudian berjalan ke arah pintu kamar dan berkata
" Tunggu lah ia sudah sampai, aku akan menunggu di luar sementara ia akan memeriksa mu."
"Tanpa melihat ia bahkan sudah tau kalau dokter sudah di sini. Apakah ia memiliki semacam Indra ke 6. Hampir semua hal bisa ia rasakan. Sungguh luar biasa." Pikirku dan berkata dalam hati.
Suara dari luar kamar ini terdengar samar, dan sepertinya Tae berbicara dengan seorang wanita. Aku mengintip sedikit dari balik pintu yang tidak di tutup rapat oleh nya tadi dan melihat sosok wanita muda dan sangat cantik.
Ia juga berwajah wanita Asia, seperti diriku tapi sedikit berbeda dariku karena aku memiliki darah dari keturunan Swedia, yang turunan dari ayah, serta kakek ku yang asli orang Swedia.
Ia sangat anggun, dengan wajah wanita Asia asli. Tapi ia terlihat sedikit mirip dengan Tae Yu. Begitu lama mereka berbincang di luar sana, lalu setelah itu aku melihat Tae Yu memeluk wanita itu dan di balas olehnya. Mereka tak terlihat seperti teman karena pelukan mereka terlihat nyaman.
Sedikit lesu menghampiri tubuh ku, melihat ia berpelukan dengan orang lain. Aku sempat berpikir apakah itu kerabat nya tapi, yang aku tau Tae Yu yatim piatu dan aku juga tidak pernah melihat ia memiliki keluarga lain.
Apakah itu pacarnya, atau kah sudah lebih dari itu. Aku terus berfikir dan menatap ke arah lain, karena pemandangan tadi sungguh membuat hati ku tak nyaman, dan detik kemudian aku terkejut karana wanita itu masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.