Aku ingin kembali melakukan rutinitas keseharian ku seperti sebelumnya. Hari ini aku memutuskan untuk kembali bekerja, walaupun aku tetap takut bahwa Tae bisa saja datang dan memperingatkan ku karena tidak mendengar nya. Aku sungguh bosan jika seharian ada di apartemen.
Setelah ku bujuk pun, Sania akhirnya mau mengijinkan ku untuk bekerja.
Setelah selesai bersiap aku menunggu Sania karena ia ingin agar aku selalu di samping nya. Hari ini aku akan berangkat bersama nya ke kantor.
Aku juga tidak bisa tinggal diam karena ada rapat penting yang ku lihat tadi malam pada grup pesan singkat divisi kami.
Dalam perjalanan menuju kantor aku hanya mendengar Nasehat dari Sania agar aku tidak terlalu memaksakan diri untuk bekerja. Setelah beberapa saat kami pun sampai di BUG. Suasananya masih sama seperti biasa, sibuk dengan aktivitas mereka masing masing.
Dan itulah mengapa jika jam istirahat tiba, mereka yang bergosip memiliki ritme suara yang gaduh, karena selain dari jam itu, kami semua harus disiplin untuk melakukan pekerjaan saja.
" Ingat ya kau tidak boleh capek. Dan jika kau tidak enak badan segera hubungi aku. Kata Sania dengan tegas.
" Tentu sayang ku. Ayo segera lah berkerja."
Balasku padanya.
Setelah Sania berbalik aku pun segera menuju ruangan Ku.
Setelah sampai aku melihat ibu Rania sudah tiba di ruangannya. Aku ingin menyapa nya terlebih dahulu.
Dengan suara ketukan pintu sebelum aku masuk, Tok..Tok..Tok...,
" Masuk". jawab ibu Rania dari dalam
" Selamat pagi Bu."
" Oh pagi Arora. Aku kira kau seharusnya masih beristirahat hari ini ?, Apa kodisi mu sudah lebih baik ?.
" Tentu, saya sudah merasa lebih baik Bu, jadi saya ingin kembali bekerja secepatnya."
" Baiklah. Ku harap kau tidak terkena musibah lagi. Jagalah dirimu lebih baik lain kali."
" Terimakasih Bu. Apa kita akan rapat hari ini ?."
" Ya, 15 menit lagi kita mulai."
" Baik Bu. Saya akan siapkan kelengkapan nya."
" Tak perlu, itu sudah selesai di siapkan tadi. Kau hanya perlu membawa notula mu."
" Baik Bu."
Waktu 15 menit berlalu dan rapat segera di mulai.
Divisi kami membahas beberapa permintaan perusahaan yang ingin memakai jasa tenaga kerja dari BUG.
Waktu rapat berjalan dengan baik tapi kami harus melanjutkan nya di lain waktu karena ada beberapa revisi perjanjian kerja yang harus di ubah. Dan itu membuat kami harus bertemu ulang dengan perusahaan itu untuk membahasnya.
Rapat selesai saat 10 Menit lagi jam makan siang tiba.
Sania sudah mengirimkan pesan singkat padaku agar makan bersama nya, dan ia ingin menjemput ku ke sini.
Kami tidak berencana untuk makan di luar hari ini, walaupun aku ingin.
Yah.. hari ini pun masih seperti biasanya, suasana kantin kantor bisa lebih di sebut sebagai rumah sendiri saking ribut nya dengan berbagai macam obralan.
Setelah selesai memesan makanan aku dan Sania kembali mengobrol,
" Bagiamana kabar Aiden ?". tanya ku pada Sania.
" Ia baik baik saja. Dan ia begitu sibuk selama di sana. Yang tidak baik hanya aku, karena begitu merindukan nya."
" Oh my.. Jangan seperti itu. Bersabar lah. Rindu mu pasti akan terbalaskan nanti."
" Tentu nya, rasanya saat ia pulang nanti aku ingin segera menikah saja. Sehingga aku bisa berada terus dengan nya."
" Heiii.. kau membuat ku sedih. Aku belum siap di tinggal oleh mu."
" Kau ini. makanya kau harus segera mencari pasangan agar kau bisa mengurangi rasa khawatir ku padamu." Jawab Sania dengan nada kesal.
Saat makanan sampai kami pun segera menghabis kan nya.
Dan waktu mulai berlalu saat jam makan siang habis. Sania mengantar ku kembali ke ruangan kerja.
Walaupun sudah ku tolak tapi ia bersikeras ingin tetap menjaga ku.
Tak lama setelah kembali ke ruangan kerja. Aku melanjutkan aktivitas ku, tapi segera terhenti karena Pria yang waktu itu ku lihat ada di rumah Tae berada di hadapan ku sekarang,
Aku sungguh gugup melihat nya datang,
" Nona Arora, Tuan Yu ingin bertemu dengan anda. Bisakah anda ikut dengan saya sekarang ?."
dan seperti dugaan ku saat berada di apartemen Tae ingin bertemu. Gelisah seketika menghampiri,
" Apakah aku harus benar benar pergi, aku sedang ada perkejaan saat ini."
" Itu tak masalah, karena ibu Rania sudah mengetahui itu."
Aku bahkan tidak memiliki alasan lagi, dengan langkah yang berat aku memberanikan diri bertemu dengan nya.
" Aku akan ikut tapi bisakah aku berjalan agak jauh untuk mengikuti mu, aku tidak ingin membuat gosip terbaru di sini."
" Tentu saja, jika itu yang Nona inginkan."
Sebisa mungkin aku berjalan mengikuti nya dengan langkah kecil agar aku tidak di perhatikan oleh orang orang.
Sesampainya di luar, ia membawaku ke sebuah tempat di perusahaan ini, yang hanya petinggi nya saja yang bisa masuk ke dalam nya.
Saat sampai di dalam terdapat sebuah loby dan lift, dan ketika pria itu ingin mengakses lift nya, ia mengeluarkan sebuah Kartu berwana silver.
" Silakan masuk Nona."
Lift segera menuju lantai teratas aku bahkan tidak melihat lantai berapa yang ia tuju, Karena dengan menempelkan kartu ke dinding sebelah kanan, lift ini akan menutup dan bergerak dengan sendirinya.
Sungguh sebuah teknologi yang luar biasa.
Dekat jantung ku mulai terasa tidak normal, Tangan ku mulai dingin dan berkeringat, saking gugupnya. Entah apa yang akan di lakukan nya padaku nanti.
" Kita sudah sampai, Anda bisa masuk sekarang. Tuan sudah ada di dalam. Saya akan menunggu di luar."
Dengan Suhu tubuh yang dingin aku menarik nafas dalam-dalam, dan masuk ke dalam ruangan tadi.
Dan yang terlihat pertama kali dalam pandangan ku dan berlanjut dalam benak adalah sebuah ruangan yang sangat luas, mewah, modern, dan maskulin.
Perlahan ku langkahkan kaki ku ke dalam dan melihat Tae Yu sedang berdiri di depan sebuah jendela dan memegang gelas.
Dan saat ia berbalik dan menatap ku, Aku sungguh terkejut dan bagaikan tiang yang kaku dengan nafas tertahan,
" Seperti nya kau ingin kembali tinggal dengan ku." Kata Tae Yu sambil berjalan ke arah ku.