Chereads / Arora and The Moon Book North / Chapter 28 - Pulang

Chapter 28 - Pulang

Setelah sampai di salah satu restoran, kami berdua masuk dan dia memesan sebuah meja yang berada di lantai 3 restoran ini. Ia memilih meja yang dekat dengan jendela sehingga pemandangan pagi hari di kota ini bisa terlihat jelas.

Seorang pelayan menghampiri kami dan menyerahkan masing-masing sebuah Menu.

Setelah memesan makanan, pelayanan yang lain datang membawa secangkir kopi panas sebagai pembuka.

Untuk mengurangi keheningan dan ketidak nyamanan di antara kami aku pun bertanya,

" Siapa pria yang tadi sempat bersama kita di rumah mu, rasanya aku juga pernah melihat nya."

" Dia bisa di sebut sebagai seorang asisten saat bekerja dan juga seorang teman untukku."

" Apa ia juga bekerja di BUG ?"

" Tentu saja. Ia selalu mewakilkan ku saat tidak ada di sana."

Aku terkejut mendengar hal itu dan membalasnya,

" Tunggu.. jadi maksud mu, kau juga bekerja di sana tapi, aku tidak pernah melihat mu?"

" Itu karena aku baru 1 kali ke BUG."

Pernyataan nya semakin membuat ku penasaran dan menganalisa setiap katanya dan dengan beberapa ingatan tentang salah satu pengurus BUG, aku bertanya lagi

" Jadi selama ini, kau adalah pemimpin ke 2 dari BUG ?"

Ia hanya tersenyum saat Melihat ekspresi di wajah ku, lalu karena tak ingin membuat ku merasa tidak nyaman ia berkata,

" Aku harap itu tidak mengubah apa pun di antara kita saat ini. Aku masih seorang Kim Tae Yu yang pernah kau kenal."

" Itu sulit saat mengetahui bahwa kau adalah atasan ku. Maafkan aku jika aku sudah tidak sopan padamu beberapa hari yang lalu."

" Berhenti lah bersikap seperti itu. Aku tidak yakin ingin membawa mu pulang ke apartemen mu jika kau mulai bersikap seperti itu."

" Maafkan aku. hanya saja aku sedikit terkejut. Aku akan mencoba menjadi lebih santai sekarang, tapi jangan menunda untuk kepulangan ku.

"Aku yakin saat ini bahwa Ibu dan Sania pasti khawatir." kata ku dalam hati dan mengingat,

" Astaga Handphone ku ?"

" Rora tenanglah, ini handphone mu. Aku sudah memperbaiki nya karena itu rusak saat kau di culik hari itu."

Saat aku melihat handphone perkiraan ku benar, ada banyak pesan dan telfon yang tak terjawab.

Sambil mengecek hp ku, pelayan sudah datang membawa kan sarapan kami.

Tak ingin membuat Tae menunggu untuk memakan sarapannya, aku hanya bisa mengirim pesan singkat ke ibu dan Sania agar mereka berdua tak khawatir lagi, dan tentu saja sedikit kebohongan pada pesan singkat untuk ibu.

Saat aku mulai makan, barulah Tae juga ikut memakan sarapannya. Aku cukup Canggu saat ini. Tempat ini cukup ramai tapi hanya di lantai 1 dan 2 saja, sedangkan di sini hanya ada beberapa orang yang makan.

Terlihat seperti lantai VIP, dengan konsep ruangan yang elegan, dan lembut di pandang.

" Minumlah obat mu, saat selesai makan nanti!" kata nya padaku.

" Tentu, aku sudah membawa nya."

Aku sedikit penasaran dengan wanita tadi rasanya aku ingin menanyakan ia siapa kepada Tae Yu tapi aku sedikit ragu untuk melakukan nya.

Dengan mengejutkan ku ia berkata" Apa yang membuat mu melamun?"

" Oh itu..rmm.., aku hanya kepikiran soal pekerjaan di kantor."

" Kau yakin ?"

Ia seperti nya tau kalau aku berbohong tapi pertanyaannya itu membuat ku Malu, dan berfikir aku siapa baginya yang bisa bertanya seperti itu.

" Ia. Aku memiliki banyak pekerjaan menumpuk pastinya."

" Tak perlu mengkhawatirkannya, aku sudah mengurus itu. Yang perlu kau lakukan sekarang hanya beristirahat dan pulih secepatnya."

Setelah makan, aku mengambil obat dari dalam tas ku dan meminumnya.

Lalu setelah semuanya selesai kami berdua meninggal restoran dan menuju apartemen ku.

Tak lama kami berdua sampai, Tae Yu membantu untuk naik masuk dan mengantarku sampai di depan pintu apartemen.

" Terimakasih Tae, kau sudah banyak menolong ku."

" Aku bisa melakukan lebih dari ini. Masuklah dan segera beristirahat."

Aku ingin berterima kasih dengan menjamunya lalu aku berkata,

" Tentu. Tapi apa kau tak ingin masuk dulu, aku bisa membuatkan teh untuk mu."

" Kau bisa melakukan itu lain kali. Aku harus segera pergi. Tapi aku punya permintaan?"

" Apa ?"

" jangan pernah merasa sungkan untuk menghubungi ku saat kau membutuhkan bantuan."

" Baiklah".

Ia kemudian pergi dan aku masuk kedalam Apartemen lalu beristirahat.