Chereads / Arora and The Moon Book North / Chapter 29 - Sahabat

Chapter 29 - Sahabat

" Rora bangun lah, rora.. jelaskan pada ku apa yang terjadi pada mu ? Hei.."

Sania mengejutkan ku saat tertidur lalu terbangun dan melihat sekeliling ruangan, dan ternyata hari sudah mulai sore, seperti nya aku tertidur cukup lama.

Lalu aku membalas Sania dan berkata,

" Bisakah kau tenang, kepala ku bisa sakit jika kau seperti ini. Aku akan menjelaskan segalanya tapi tunggu sampai energi ku kembali setelah tidur."

Ia memelukku sangat erat, dan memberikan tepukan di punggung nya.

Sania menatapku dan berkata,

" Kau tau aku sungguh tidak waras saat kau hilang waktu itu. Aku mengkhawatirkan mu Rora."

" Oke, aku sudah kembali Sekarang. Kita bisa bicara di ruang tengah, karena aku cukup lapar saat ini. Bisa pesankan aku makanan, Please."

" Aku akan melakukan nya, ku tunggu kau di luar. Gantilah bajumu terlebih dahulu."

Setelah Sania keluar, aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu berganti pakaian.

Setelah keluar dari kamar aku Melihat Sania sudah mempersiapkan makanan untuk ku.

" Terimakasih Sania, aku sungguh lapar."

" Makanlah lebih dulu, setelah itu kita bicara."

Aku menghabiskan makanan ku secara perlahan dan setelah habis, tak lupa aku meminum obat yang ada di tas ku.

" Kemari lah, kau harus berbicara banyak padaku sekarang." Sania memanggil ku dan menyuruh duduk di samping nya.

" Ia tunggu. Jadi apa yang ingin kau tanyakan."

" Kau dari mana saja, mengapa kau sangat lama untuk memberikan kabar?"

" Hari itu saat aku pulang dari kantor, sepertinya aku salah menaiki taxi dan ternyata pengemudinya seorang psikopat. Aku di culik, aku sudah berusaha untuk memberontak agar bisa meloloskan diri tapi gagal. Lalu yang ku ingat ia menyemprotkan obat bius ke muka itu dan aku mulai pusing dan sakit kepala beberapa detik kemudian lalu setelah sadar aku sudah ada di sebuah bangunan tua."

" Ya Tuhan, itu sungguh menakutkan. Apa ia melukai mu?"

" Ya hanya sedikit di bagian lengan tapi sudah di obati."

" Lalu siapa yang datang menolong mu ?"

" Jika aku katakan kau pun pasti akan sama terkejut dan tidak percaya seperti diriku."

" Katakan Rora ?"

" Dia mantan kekasih ku yang pernah ku ceritakan padamu."

" Maksud mu siapa?"

" Mantan kekasih ku hanya satu Sania, Kau tau itu."

" Tunggu dulu, jadi dia d

adalah Kim Tae Yu."

" Iya. Yang menolong ku ada Tae Yu. Aku sangat terkejut saat melihat nya saat itu."

Bisa di tebak Sania juga terkejut mendengar siapa yang sudah menolong ku.

" oh my.. Apakah ini kebetulan, ataukah ini sudah menjadi takdir kalian untuk bertemu lagi. Jadi selama beberapa hari kau ada di mana ?"

" Saat itu aku di bawa ke rumah nya. Ia merawat ku di sana. Ia juga membawakan dokter untuk memeriksa keadaan ku."

" Ini sungguh kejutan luar biasa. Seperti nya ia masih menyimpan rasa padamu.!"

" Aku tak yakin soal itu Sania. Rasa pedih di hatiku belum sembuh dan di tambah lagi sepertinya dokter wanita yang ia bawa untuk merawat ku, bukan sekedar teman bagi nya."

" Jika ia tak memiliki rasa, ia takkan perhatian seperti ini padamu. Sayang.. itu memang masa lalu yang pahit, tapi kau harus mencari kebahagiaan baru dengan mengikuti perasaan terdalam mu agar luka itu terobati dengan sendirinya."

" Terimakasih aku sungguh beruntung kau ada di sisiku. Tapi, ngomong ngomong kenapa kau cepat pulang ini bahkan baru jam 3 sore."

" Aku juga tidak tau. Aku hanya mengikuti perintah. Atasan ku memberikan waktu lebih awal untuk pulang. Aku tentunya heran, tapi itu sungguh menyenangkan. Ya ku terima saja."

" Apa itu perbuatan Tae?" Aku sedikit berbisik tapi Sania mendengar kan dengan baik.

" Apa maksud mu dia ?"

" Ahh.. itu ku harap kau bisa lebih tenang dan tidak terkejut saat tau dia siapa".

" Memangnya kenapa, dia siapa ?"

" Sang pengurus ke 2 dari BUG. Direktur dari Divisi mu."

Dengan mata terbuka lebar Sania menutup mulut nya seperti seseorang yang akan di serang saking terkejutnya, lalu berteriak,

" Apa.....Kau tidak bercanda bukan ?"

" Tentu saja tidak. Reaksi mu juga sama seperti ku saat tau itu Sania."

" Kau sungguh luar biasa sayang ku". Sania sedikit memberikan nada godaan padaku karena orang yang telah menolong ku, adalah salah satu penguasa di perusahaan terkenal kota Helsinki, BUG.