Chereads / Snow Swordsman (Bahasa Indonesia) / Chapter 7 - KESALAHAN FATAL

Chapter 7 - KESALAHAN FATAL

Hari demi hari, bulan demi bulan dia belajar sihir Angin. Umurnya pun sudah berusia 10 tahun.

Dia belajar sedikit demi sedikit merasakan angin di sekitar dan memadatkannya, berkali-kali dia melakukan tapi gagal dia mengingat dia bisa merasakan mana alam dan dan mengumpulkannya.

Mencoba dan mencoba, gagal dan gagal lagi tanpa menyerah, sampai malam pun tiba. Iky pulang ke rumah dengan badan yang sangat kotor dan sangat kelelahan setiap harinya akibat latihannya yang dia lakukan tanpa sepengetahuan Ibunya.

Keesokan harinya dia pergi lagi kehutan tempat dia berlatih dia mengulang dan mengulang cara memadatkan angin di sekitar dia berada dan juga merasakan mana alam.

Ketika dia membaca mantra dan sambil merasakan mana alam, akibat kecerobohannya dalam membaca mantranya angin yang di sekitarnya memadat dengan besar dan semakin besar sehingga membuat Angin itu meledeak, Di saat meledaknya Angin dia berada tepat berada di depannya yang membuatnya terlempar dan terbentur di pohon.

Akibatnya dari benturan dia mengalami luka yang serius di lengannya yang membuat lengan kirinya patah, setelah benturan keras dia tidak sadarkan diri.

Akibat ledakan hampir semua bagian hutan yang dia gunakan untuk latihan hancur. Suara ledakan yang sangat besar membuat hutan bergemuruh.

Suara ledakan yang sangat besar membuat ibunya sangat khawatir dan langsung menuju ketempat suara ledakan tersebut. Dia melihat Anaknya yang yang sedang tak sadarkan diri, Ibunya mengangkat Anaknya sambil mengeluarkan air matanya.

"bertahanlah ibu akan segera membawamu pulang kerumah ibu akan mengobatimu."

Ketika sudah di rumah Ibunya langsung membawanya ke kamar mulai menyembuhkan lukanya dengan sihir penyebuhnya sedikit demi sedikit hingga berjam-jam ibunya berusaha menyebuhkan dalam dan luka luarnya sampain mananya Hampir terkuras.

Ibunya menyembuhkan dia terus menerus dan menggunakan mana alam dengan serius hingga membuatnya tertidur di samping Anaknya.

Keesokan harinya sang Ayah pulang dari kota melihat sang istrinya yang tertidur disamping Anaknya di saat dia mau menyampiri Istrinya terbangun dan langsung memeluk Leon Suaminya.

"Anak kita terluka aku tidak tau harus berbuat apa."

Leon menenangkan Istrinya yang sedang bersedih memeluknya dengan erat. setelah istrinya agak tenang dia melepaskan pelukannya istrinya menuju ke Anaknya dan melihat kondisi Anaknya, dia memeriksa luka luar sudah tertutup tanpa bekas namun luka dalamnya masih ada membutuhkan istirahat untuk dia pulih. Lengannya yang patah pun belum sembuh sepenuhnya.

Ibunya merasa khawatir akibat Anaknya yang belum sadar sampai sekarang, ibunya yang berdiri di samping Anaknya mulai merasa pusing dan terjatuh Leon sang suaminya langsung menangkap Istrinya, "sudahlah istirahat dulu yang cukup kamu sudah merawat dia sepanjang malam". Istrinya menjawab.

"tapi dia!"

Leon langsung memotong pembicaraan,

"sudah istirahatlah dia akan baik-baik saja."

Leon langsung membawa Istrinya ke kamar dan menyuruh dia istirahat.