Pagi hari, sang ayah yang sudah siap untuk berangkat ke kota untuk mulai pekerjaannya.
"Makan sarapan dulu jangan langsung berangkat." Bilang istrinya.
"Iya, ingat jaga rumah sebentar." Jawab Leon.
Leon langsung menuju ketempat kudanya untuk berangkat ke kota. Ditemani istrinya untuk mengambil kudanya.
"Hati-hati dijalan sayang." Bilang istrinya.
Perjalanan pun di mulai. Untuk pergi ke kota memerlukan waktu sekitar setengah hari untuk sampai ke sana.
Hari semakin gelap. Perjalanannya ke kota sudah hampir dekat.
"Nampaknya aku harus segera bergegas, disini saat malam sangat berbahaya banyak sekali monster berkeliaran."
Sesampainya di benteng kota, datang dua orang penjaga mereka langsung menghampirinya.
"Tunjukkan kartu identitas mu!" Tanya mereka.
Leon langsung menunjukkan kartu Petualang nya.
"Ah, ini?"
Mereka terkejut melihat Rank kartu petualanganya dia 'S', rank.
"Maaf tuan, silakan masuk!" Jawab penjaga itu dengan sedikit ketakutan.
Leon memasuki kerajaan dan langsung menuju Guild.
Sesampainya di Guild, dia menemui asisten Guild untuk bisa menemui pemilik Guild petualang. Asisten Guild langsung menuju ke tempat pemimpin Guild untuk memberi tahunya.
Pemimpin Guild keluar.
"Akhirnya kamu datang juga Leon?" Bilang pemimpin Guild.
"Iya, baru saja "Jacob." Jawab Leon.
Jacob adalah nama pemimpin Guild tersebut, mereka adalah teman yang sangat dekat, dulunya mereka adalah teman satu kelompok/party ketika masih berpetualang dan berburu bersama.
"Karena kamu baru datang pasti melelahkan, jauh dari sana kesini, ayo makan dulu!" Bilang Jacob.
"Tapi...."
"Sudahlah makan saja dulu kita bisa membicarakan pekerjaannya tidak akan lama kamu bisa langsung pulang setelah pembicaraan kita selesai." Bilang Jacob.
"Baiklah." Jawab Leon.
Mereka pun makan, bersama sambil menceritakan masa lalu mereka sambil tertawa.
Keesokan harinya ketua Guild mulai pembicaraan pekerjaan untuk temannya Leon.
"Ok, aku mau mulai sekarang bekerjalah di tempat ku, kamu bisa menjadi ketua penjaga di tempat mansion ku!" Bilang Jacob.
"Tidak mungkin aku harus meninggalkan keluargaku di sana!" Jawab Leon.
"Tidak-tidak, kamu bisa membawa keluargamu tinggal di Mansion, lagipula Mansion nya terlalu besar untuk kami tinggal." Jawab Jacob.
"Kamu tau kan istriku itu?" Tanya Leon.
"Tenang aku sudah menyiapkan identitas untuk istrimu, lagian aku tidak mau sahabat terbaikku tinggal di hutan." Jawab Jacob.
"Iya, tapi..."
"Ini ambil Identitas untuk istrimu teteskan darah di kartu itu supaya itu bisa aktif, kamu juga bilang ingin meninggalkan dunia petualang mu." Langsung memotong pembicaraan dan menjawabnya.
"Baiklah, tapi aku tidak merepotkan mu!" Bilang Leon.
"Tidak, seharusnya aku yang berhutang kepada mu, karena kamu dulu sudah beberapa kali menyelamatkanku tanpa berpikir panjang. Kurasa sekaranglah untuk membayar semuanya walaupun tidak bisa semuanya." Jawab Jacob.
"Baiklah, aku sebaiknya pulang secepatnya karena perjalanannya sangat jauh!" Bilang Leon.
"Ohh ya, ini hadiah kecil untukmu, ambil!" Melemparnya kepada Leon.
"Katana...?"
"Iya itu khusus di buat untukmu silahkan di coba!" Bilang Jacob.
Dia mengayunkan pedang Katananya, Pedang Katana itu langsung menebas meja di depan mereka. Jacob yang terkejut melihat meja di depannya yang terbelah dua, kecepatan tebasan pedangnya sangat cepat sehingga tidak bisa di lihat oleh mata telanjang sekalipun.
"Ahhh maaf, Katana ini sangat cepat!" Bilang Leon.
"Ahh tidak apa-apa, aku bisa mengurusnya nanti." Menjawab dengan agak sedikit ketakutan karena tiba-tiba mejanya yang tiba-tiba terbelah dua.
Leon pun langsung bergegas pulang.
Jacob masih terheran-heran kenapa mejanya tiba-tiba langsung terbelah tanpa dia sadari.
"Ahh, aku lupa siapa dia. Pengguna Katana terbaik di party dulu.