Chapter 14 - BANDIT

Para yang dari bersembunyi dari persembunyiannya keluar, bandit yang pura-pura terbaring itu kembali ke kawanan Bandit nya.

Leon mundur ke gerobaknya memberi tau Istrinya dan Anaknya.

"Kalian berdua tunggulah sebentar, aku akan mengurusnya sebentar!" Bilang Leon

"Apa yang terjadi?" tanya Istrinya.

"Tidak bukan apa-apa, cuman para bandit jalanan biar aku mengurusnya." Sambil tersenyum.

Leon pun menghampiri para bandit tersebut kembali.

Bos bandit menggunakan pedang yang besar maju menghampiri Leon.

"Tinggalkan harta kalian semuanya atau mati."

Leon yang tidak mau ada korban memberikan sekantong emas yang dia bawa kepada para bandit itu.

"Ini tuan biarkan kami lewat kami cuman orang biasa, uangnya sudah kami berikan semuanya." Bilang Leon.

"Hey, siapa kau mau memerintahku?" Jawab 'Bos' bandit.

"Tidak tuan." Jawab Leon.

.....

Sementara itu di dalam gerobak Nami istrinya mau keluar dari gerobak.

"Ibu apa yang terjadi?" Tanya Iky

"Tidak apa-apa kamu tunggulah sebentar di dalam jangan keluar." Dia keluar sambil mengangkat 'Busur'.

Nami istrinya keluar dari gerobak sambil mengangkat busurnya. Perhatian para bandit langsung menuju kepadanya.

"Hei heii, kamu ternyata membawa barang bagus, tinggalkan gadis Elf itu dan Hartanya maka kamu boleh lewat." Bilang Bos bandit sambil melihat Mina dengan wajah bejatnya.

"Aku sudah menahan supaya tidak ada korban tapi kalian yang memulainya." Jawab Leon dengan wajah kesal.

Bos bandit yang menyampiri Leon dan mengarahkan pedangnya kepada Leon, ketikan pedang bos bandit tepat di depan mukanya.

"Hahh, apa mau mati kau sialan." Bos bandit sambil mengangkat pedang kepadanya.

Leon langsung menarik Katana yang di samping pinggangnya dan tangan Bos bandit tanpa di sadari sudah terputus. Darah yang keluar dari tangan yang terputus langsung berceceran.

"Akhhhhhhkkkkkrhhrhr." Teriak bos bandit kesakitan akibat tangannya terputus.

"BoSss!" Teriak anak buahnya.

"Apakah kamu tau aku sudah lama tidak mengayunkan pedang kepada manusia, ini adalah waktu yang pas sekalian menguji pedang baru." Bilang Leon.

"Banjingan, beraninya kau. Serang!" menyuruh anak buahnya maju.

Anak buahnya maju menyerang, saat secara bersamaan. Leon menangkis serangan di didepannya, Leon yang tidak menyadari serangan belakang. Tiba-tiba tebasan dari belakangnya Leon.

"Sayang!" Teriak istrinya.

Nami istrinya mengarahkan busurnya kearah bandit yang menyerang Leon dari arah belakang.

Iky yang penasaran akibat teriakan ibunya dia menuju ke depan arah gerobak dan mengintip apa yang terjadi. Iky melihat ayahnya yang sedang bertarung, dia terkagum dengan gerakan pedang ayahnya.

"Sayang lindungi ku dari belakang dengan panahnya!" Teriak Leon.

Para bandit terus jatuh satu persatu, Leon terus maju membersihkan para bandit dengan pedangnya Katananya.

"Dasar payah mengurusi dua orang tidak becus." Teriak Bos bandit.

Karena panah membuat para bandit kesusahan, bara bandit pun mulai menyerang maju menyerang Mina. Leon yang mulai mulai menyadari para bandit mulai menyerang istrinya, Leon pun mundur kebelakang ketempat istrinya.

Leon yang berdiri di depan istrinya menyuruh istrinya menggunakan mantra tingkat tinggi.

"Gunakan sihir angin tingkat tinggi aku akan mengulur waktu, cepat!" Teriak Leon sambil melawan musuhnya.

"Tapi...."

"Cepatlah, tidak ada waktu untuk berpikir, aku akan menahan, cepat!"

Leon mengulur waktu untuk istrinya menggunakan sihir tingkat tinggi untuk sekali serang, saat menahan musuh dari beberapa arah Leon terkena tebasan di tangan kanannya.

"Sekarang!" teriak Leon.

Setelah istrinya melepaskan sihir tinggi tersebut, Leon menghindar dan melompat kearah istrinya dan memeluknya. Leon menahan efek ledakan supaya tidak terkena istrinya.

Setelah ledakan tersebut para bandit pun banyak yang mati dan tak sadarkan diri. Bos bandit yang terbaring kesakitan akibat ledakan tidak bisa apa-apa.

Leon menghampiri Bos bandit tersebut. Bos bandit dengan keadaannya yang hampir sekarat.

"Tidak jangan bunuh aku." ucap Bos bandit.

"Ketika kamu melakukan sesuatu yang merugikan orang lain kamu juga harus siap menerima konsekuensinya." Ucap Leon

"Tidak jangan....!"

Pedang Leon pun memotong kepala bos bandit, sisa bandit yang tersisa yang pingsan semuanya di ikat oleh Leon dan biarkan.

Leon dan Istrinya kembali ke Gerobaknya untuk ke kota untuk melanjutkan perjalanannya. Istrinya yang melihat luka tebasan pedang di tangan kanannya langsung merobek baju lengannya dan membalut lukanya. Setelah membalutnya Mina istrinya berniat menggunakan sihir 'Penyembuh.'

Leon sadar kalau istrinya sudah kehabisan banyak tenaga dan mana langsung menghentikannya.

"Sudah tidak apa-apa ini cuman luka kecil." Ucap Leon menghentikannya.

Leon dan Istrinya kembali ke gerobaknya, Iky yang dari tadi melihat pertarungan hebat mereka.

"Ayah Ibu itu sangat keren!" Ucap Iky.

Leon dan Mina yang sampai gerobak pun tersenyum melihat anaknya yang tidak apa-apa,

"Baiklah mari kita lanjutkan perjalanan ke Kota." Ucap Leon sambil tersenyum.

Setelah menghabisi para bandit mereka melanjutkan perjalanannya ke Kota kerajaan. Iky maju ke depan gerobak!

"Ayah, bisakah mengajari teknik pedang seperti itu?" Ucap Iky.

"Iya, Ayah janji."

Perjalanan ke Kota sampai, sampainya di gerbang dua penjaga menghampiri mereka, dua penjaga gerbang tersebut ternyata masih sama penjaga yang dulu Leon temui. Dua penjaga gerbang melihat Leon yang terluka di tangannya dan seluruh badannya kotor.

"Kenapa tuan bisa terluka begini!" Ucap penjaga itu.

"Kami bertemu para bandit di tengah perjalanan." Jawab Leon.

"Apa....!"

"Ya, kami sudah menyelesaikannya." Jawab Leon memotong pembicaraan.

Karena mereka pernah bertemu dulu Leon dan gerobaknya di persilahkan masuk ke Kota.

Selamat datang di Kerajaan Manusia, Kerajaan Carovia.