Perpisahan dengan rumah yang di mereka tinggali selama bertahun-tahun memang membawa kenangan.
Perjalanan ke kota pun di mulai.
"Nak pakailah gelang ini, gelang ini akan bisa menutupi mana mu ke jumlah tertentu." Suruh ibunya.
"Baik Bu." Jawab Iky.
"Ingat jangan melepas gelang ini!" Bilang ibunya.
Pembicaraan di dalam gerobak terus berlanjut. Iky melihatnya ke belakang gerobak dan mengeluarkan kepalanya.
"Lihat Bu itu sangat indah!" dia menunjukkan kepada ibunya.
Ibunya berpikir memang sudah saatnya dia mengenal dunia luar, dia sudah hidup sendirian di hutan.
"hmmm...." Ibunya tersenyum.
Iky terus menunjukkan pemandangan indah itu kepada Ibunya. Setelah dia selesai dia mulai duduk kembali disamping ibunya."
"Bagaimana ibu dan ayah dulu bertemu?"
"hmmmm...!" Ibunya.
"Ibu dulu bertemu dengannya, 'Ayahmu' menolong Ibu tanpa pikir panjang, dia langsung menyelematkan ibu yang hampir terbunuh oleh binatang buas. Ayahmu merawat Ibu yang terluka tanpa imbalan apapun, saat itulah Ibu jantuh cinta kepadanya. Benarkan sayang?" Tanya pada suaminya yang sedang mengendarai kuda gerobak.
"Iya itu benar, pada saat itulah Ibumu memutuskan tinggal bersama Ayah untuk tinggal bersama." Jawab Leon sambil teriak.
"Ibu sangat mencintai Ayahmu, walaupun umurnya tidak sama dengan dengan Ibu, Ibu akan tetap menyayangi Ayah. Ketika kamu sudah menemukan orang yang kamu sayang kamu harus mencintainya dengan sepenuhnya." Bilang Ibunya.
"Iya Bu."
Beberapa jam perjalanan Anaknya tertidur pulas di paha Ibunya. Ibunya mengulas rambutnya sambil tersenyum.
Gerobak pun berhenti sejenak untuk beristirahat Ibunya membangunkan Anaknya yang tertidur pulas.
"Bangun kita makan dulu, lalu kita lanjutkan perjalanan, ayo ibu sudah menyiapkan makan cepat nanti kita bisa terlambat ke Kota." Bilang Ibunya sambil membangunkannya tidur.
"Baik bu." sambil mengusap matanya.
Setelah mereka makan mereka mulai melanjutkan perjalanannya ke kota.
Dua jam lamanya perjalanan menuju ke kota setelah mereka 'istirahat', Iky pun sudah tertidur pulas kembali.
Leon melihat dari jauh di tengah jalan ada seseorang yang berbaring di jalan, ketika sudah sampai di tempat orang yang berbaring dia menghentikan gerobaknya.
Iky yang tertidur pun terbangun.
"Ayah apakah sudah sampai?" bertanya kepada ayahnya, Iky yang masih mengantuk.
"Sayang kamu tinggallah sebentar di gerobak aku akan memeriksa sebentar!" Bilang kepada istrinya.
"Baik, hati-hatilah, ini 'Katananya' untuk berjaga-jaga." Sambil menyerahkan Katananya.
Leon pun datang memeriksa orang yang berbaring
"Hei kau tidak apa-apa."
Leon membalikkan tubuhnya, orang yang berbaring tersebut pun menyerang Leon dengan 'pisau' dan mengarahkan ke lehernya.
Leon dengan cepat menghindarinya serangan pisau tersebut yang mengarah ke 'lehernya'.
"Fiuhhh, hampir saja!" Leon saat menghindari yang pisau tersebut yang menancap di lehernya.
Orang yang berbaring itu pun berdiri, para bandit yang bersembunyi pun keluar mereka semuanya menggunakan pedang.