Hari mulai pagi sang Anak terbangun dari tidurnya dia melihat di meja ada kotak hadiah, saat dia melihat kotak hadiah Ibunya menyampiri
"cuci mukamu dulu setelah bangun."
ketika sudah membasahi mukanya di ke meja makan dan melihat Ayahnya dimeja makan yang sudah pulang dari tadi pagi sekali.
Saat sudah duduk di meja makan sang Ayah berkata.
"selamat ulang tahun nak Ayah hanya bisa memberi hadiah kecil di kotak itu saja semoga kamu tidak kecewa."
"tidak Ayah semua hadiah yang Ayah beri akan ku gunakan dengan baik." Setelah itu mereka bertiga makan.
Setelah mereka makan mereka keluar dari rumah mereka Ibunya berkata. Untuk merasakan Elemen mu ikutilah seperti yang ibu bicarakan.
"coba duduklah di lapangan rumput kosong itu konsentrasi lah lihatlah dalam pikiranmu sihir apa yang kamu bisa."
Saat berkosentrasi dia melihat dalam pikirannya dia melihat genangan air yang luas dan ada yang aneh di atas airnya ada angin yang berputar seperti tornado.
Lalu dia membuka matanya berkata kepada sang Ibu
"Ibu aku melihat genangan air yang luas." Bilang ke Ibunya.
"Selamat nak kamu bisa menggunakan elemen air."
"tapi ibu melihat sesuatu yang aneh di atas air seperti Angin Tornado yang besar!"
Ibunya terkejut dan langsung bilang "coba angkat tanganmu Nak dan ikuti ibu ketika merapalkan mantra.
"baik bu."
Sang anak mulai mengikuti Mantra yang Ibunya bilang dengan satu persatu kata, setelah hampir 10 menit mengikuti keluarlah 'Air' di sebelah tangan kanannya dan Sebelah kirinya 'Angin'.
Setelah cukup lama dia di luar Rumah Ayah membawa kotak hadiah menyuruh untuk membukanya, saat dia membukanya dia melihat buku mantra jenis-jenis Sihir. dan berkata kepada Ayahnya
"terimakasih Ayah ini sangat penting untukku." Ekspresi wajahnya yang ceria sambil memegang erat itu buku.
"tidak nak itu hal wajar karena kamu mulai bisa menggunakan sihir jadi perlu menggunakan mantra untuk Sihirmu, kamu tunggu sebentar Ayah masih mempunyai Satu hadiah lagi untuk Mu nak!"
"iya Ayah."
Ayah lalu datang kembali
"ini pedang kayu kecil untuk kamu."
"Terimakasih Ayah aku juga mau belajar Pedang seperti Ayah."