Chapter : 5
Di langit kediaman para malaikat
" Oi oi, Aku punya berita bagus untuk kalian " Kata Jibril kepada teman-temannya
" Berita soal apa itu? Kenapa kau sangat bersemangat? " Tanya Malik
" Ho ho, ini tentang manusia yang kemarin sempat mempermainkan Gabriel ! " jawab Jibril dengan ekspresi gembira
Teman-temannya yang lain pun sekitika langsung memberi perhatian kepada Jibril.
" Serius? "
" Apa yang terjadi memangnya? "
" Apa menarik ? "
" Perlihatkan pada kami! "
" Apa dia ingin bertempur? "
".."
".."
Saut para malaikat yang membanjiri Jibril dengan berbagai pertanyaan. Jibril merasa terhibur dengan semangat mereka dan berkata. " Tunggu sebentar, Apa kalian ingin spoiler? "
" JANGAN!!! " Jawab teman-temannya dengan serentak
" Hahahaha..Kalau begitu sebelum kita melihat pertunjukannya! Panggil dulu Gabriel sebagai pembawa acara kali ini! " Candaan Jibril
Teman-temannya pun setuju dengan usulan Jibril dan bergegas memanggil Gabriel.
Setelah Gabriel dipanggil dan tiba pada kerumunan di mana Jibril akan menunjukan layaknya Theater. Gabriel bertanya-tanya. ' Apa-apan ini sebenarnya hingga begitu ramai pada berkumpul seperti ini? Tumben sekali! '. Dia yang penasaran karena merasa datang paling akhir pun memutuskan untuk bertanya.
" Jibril, Ada apa ini ? Kenapa kalian memanggilku ? " Tanya Gabriel pada Jibril dan teman-temannya. Namun dia malah ditertawakan oleh teman-temannya
" Hahahaha " Tawa kerumunan temannya
" Kenapa kalian malah menertawakanku ? Oi ada apa sebenarnya ? " Tanya Gabriel dengan ekspresi bodoh dan wajah memerah.
Jibril yang tidak ingin teman-teman yang lain terus menggoda Gabriel. Memutuskan untuk angkat bicara " Semuanya tenang !, Ingatlah! Dia adalah pembawa acara kita sekarang! "
Namun kata-kata Jibril justru malah membuat yang lain makin tertawa. " Huahahahaha "
" Apa? Apa hubungannya denganku? " Tanya Gabriel
" Mau aku beri spoiler tidak? " kata Jibril menggoda Gabriel. Sebelum langsung terpotong oleh keputusan kerumunan.
" Tiiidaaaakkk! " kata kerumunan dengan serentak dan sangat kompak seperti pasukan militer. Yang membuat ekspresi Gabril makin menyedihkan. Dan membuat dirinya merasa disudutkan, hingga dia perbaling ke sudut tembok aula untuk mengasingkan diri.
" Huhuhu, apa salah ku sebenarnya " Protes Gabriel dengan nada konyol.
Karena Jibril tidak mau membuang waktu Live yang menarik akan terlewat. Dia pun segera angkat bicara.
" Cukup! Cukup kawan! Dia sudah sangat dipermalukan oleh bintang Live kita kali ini! Kasihanilah dia! " kata Jibril yang ramah, namun tetap saja membuat Gabriel tidak nyaman karena kata-katanya.
Selanjutnya, Jibril segera memperlihatkan kejadian Live di mana Algo akan di serang oleh kawanan musuhnya yang berjumlah 1:100. Belum di tambah lima petinggi termasuk Diego.
" Apa itu? Bukankah itu musuh-musuh Algo? Apa yang sedang mereka lakukan? Jangan bilang?! " kata Gabriel yang terkejut seakan-akan lupa pada sesaat sebelumnya yang menjadi bahan tawaan teman-temannya.
"Emm, Itulah mengapa kami mengundangmu sebagai pembawa acara Live di sini! " Jelas Jibril
" Hahahaha " lagi-lagi kerumunan tertawa
" Eh? Tu, Tunggu! Ah, Kalian sungguh tidak percaya pada apa yang aku ceritakan sebelumnya? " kata Gabriel sebelum lanjut berkata " Kalau begitu, Ayo pasang taruhan! "
" Malaikat dapat apa kalau taruhan memangnya? " Tanya malik sedikit bercanda.
" Te, Ah, Tentu saja untuk lebih menghibur ! " Jawab Gabriel
" Setuju! "
" Okay "
" Ide bagus! "
" Boleh "
" .. "
" .. " suara kerumunan
" Kalau begitu, kita taruhan siapa yang akan menang! " kata salah satu kerumunan yang bernama Ignis
" Bodoh! Kalau itu sudah jelas siapa yang menang! " Jelas Malik
" Apa kau percaya dengan cerita Gabriel Malik? " kata Ilyas kerumunan yang lain
" Belum tentu juga dia menang, Meskipun yang dikatakan Gabriel benar, Bukan ?! kata Julius
Pendapat satu persatu bermunculan untuk membuat taruhan yang tepat. Tak lama kemu Jibril angkat bicara
" Mungkin kita akan membuat taruhan antara ' cukupkah dalam waktu hingga matahari terbit pertarungan akan selesai dan apakah dia akan membantai semua musuhnya! ' Mungkin itu lebih tepat! " Usul Jibril
Kerumunan diam sejenak hingga akhirnya setuju pada ujulan Jibril. Selanjutnya mereka kembali focus pada layar untuk menikmati pertunjukan yang sedang berlangsung.
" Haha seperti ini kah rasanya jika manusia sedang nonton bersama ketika berada dalam theatre? "
" Kau bicara seakan akan ingin merasakan kehidupan seorang manusia? "
"Em..entahlah! Tapi dua malaikat yang protes karena manusia dan akhirnya turun sebagai manusia berakhir di Matahari itu! "
" Benar, mungkin memang berat menjadi manusia! "
" Diam! Jangan berisik! "
Perbincangan mereka sambil menonton rekaman Live.
Tentunya di antara mereka yang paling bersemangat adalah Gabriel. Dia terlihat begitu focus dan tidak sabar. Namun setelah melihat apa yang Algo lakukan membuatnya berteriak " Bajingan!!! Apa yang sedang dilakukannya? Oh..sungguh berani atau bodoh sebenarnya dia?! " Teriaknya menunjuk Algo yang Nampak sedang tidur dikamarnya.
Sementara musuh-musuhnya sibuk mencari keberadaan Algo dan rumahnya.
Di rekaman terlihat Diego yang sedang mendeteksi keberadaan Algo bergumam. ' Bocah sialan! Kau tidak akan lepas dari indraku! ' sebelum lanjut berkata kepada teman-temannya yang juga seorang guru dan petinggi yang ikut serta pada operasinya.
" Hei! Bantu aku mencarinya! Untuk mempercepat waktu kita menyelesaikannya sebelum fajar! "
Temannya hanya berkata sambil mengolok-oloknya " Kau bahkan tidak bisa menemukan seekor semut? Sampah! " jawab Jarot
Tak lama kemudian mereka pun bersedia membantunya mencari. Bagaimanpun sebenarnya mereka juga penasaran. Namun mereka dikejutkan dengan kejadian yang tak terduga.
" Slaasshh! " Suara tebasan pedang murid satu persatu yang saling menyerang satu sama lain terdengar. Yang lebih mengejutkan lagi mereka mengatakan.
" Mati kau Algo! Ini untuk temanku yang kau bunuh! " kata beberapa murid yang saling menyerang satu sama lain.
Sebenarnya mereka terjebak pada array yang telah Algo susun. Membuat mereka melihat hal yang ada jauh dalam pikirannya seakan-akan nyata, mereka terjebak walaupun mereka dalam kondisi menggunakan kesadaran jiwa mereka saat ini.
Semakin lama itu berlangsung, semakin menyebar juga pengaruh dan dampak dari array. Rencana yang awalnya sudah teratur mulai hancur berantakan, Yang membuat Diego kesal dengan apa yang dia lihat.
" Kalian Hentikan! " Teriak Diego pada pasukan muridnya
" Boom! " Namun Diego malah disambut dengan tembakan sihir dari muridnya
" Ini akhir hidupmu Algo! " kata seorang murid yang menembakan Sihir pada Diego
Diego yang terkejut dengan perubahan peristiwa ini Nampak menjadi semakin gelap. Meskipun dia Berakhir tanpa terluka karena serangan tiba-tiba salah satu pasukannya.
" Bodoh! Segera sadarkan mereka! Paksa mereka kembali ke tubuh mereka sebelum semakin buruk! " Potong Jarot yang lebih tanggap dengan keadaan ini. Sementara Diego yang masih terkejut semakin dibuat pusing dan makin gelap karena merasa dipermainkan oleh Algo hingga terjebak dalam rencana Algo.
Ini semua akibat dari meremehkan Algo dan perasaan percaya diri tanpa sebuah kenyataan. Melainkan hanya khayalannya sendiri. Alhasil, Bahkan serangga bisa membuat seseorang kwalahan karena meremehkannya.
Para petinggi dan guru beserta murid yang tak terpengaruh memutuskan untuk menangani anggota yang terjebak ilusi terlebih dahulu. Walaupun hal itu sudah memakan banyak korban pada akhirnya.
Sementara anggota yang tersisa hanya sekitar lima puluh persen dari seratus.
" Tidak bisa dibiarkan! Kita harus segera mengakhiri ini! " Perintah Jarot kesal dengan semua ini hingga kebencian makin tak tertahankan lagi. Dia menunjukan skill aslinya yang sebenarnya tidak ingin dia tunjukan kepada Teman seanggotanya. Karena itu adalah kekuatan yang bersumber dari membuat kontrak dengan Iblis.
" BRaaAASSShHHHHkkK " Aura jahat nan gelap mulai menyebar akibat skill yang yang Jarot keluarkan. Sosoknya yang menyatu dengan Iblis pun terlihat berpenampilan yang sungguh berbeda.
Sosoknya dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya, Dua tanduk hitam di dahi, kedua matanya hitam dengan pupilnya berwarna merah darah, Rambut panjang berantakan, Tulang runcing keluar dari sikunya dan di setai aura gelap nan jahat.
Meskipun hal itu membuat teman-temannya terkejut dan heran. ' Sungguh menakutkan dan gila! Dia ternyata membuat kontrak dengan Iblis selama ini ?! ' Pikir Diego sebelum melirik para petinggi yang lain sebagai meminta keputusan untuk masalah Jarot.
Bagaimanapun, membuat kontrak dengan Iblis adalah hal yang sangat menyimpang dan harus dimusnahkan. Namun sebelum Diego dan yang lain bertindak untuk menghadapi Jarot, Jarot berkata.
" Apa yang ingin kalian lakukan? Sungguh membuang waktu untuk bertarung bersama kalian! Tetapi sebelum itu, Aku lebih tertarik untuk mengurus penyusun susunan ini terlebih dahulu! "
Diego yang merasa diremehkan segera bersiap menyerang, Namun sebelum dia bertindak, Norman menepuk bahunya dan berbisik " Tunggu! Ada baiknya kita biarkan dia mengurusnya terlebih dahulu ! Kau lihat energy dan auranya begitu kuat bukan? Kali ini bahkan kita berempat akan kerepotan menghadapi pengikut Iblis ! "
" Idemu tidak buruk juga ! " Jawab Diego
Tidak seperti Diego dan petinggi lain. Murid-murid yang menyaksikan penampilan dan suara Jarot saat ini ketakukan dan kebanyakan dari mereka segera kebur. Namun sebelum mereka memiliki kesempatan untuk kabur. Ketakutan mereka sudah terdeteksi oleh Jarot.
" Swoosshhh "
" Brasshh "
" Boom! Boom! "
" .. "
" .. "
Tak segan-segan Jarot membunuh mereka semua yang ingin kabur.
" Hentikan ! " potong Dorje salah satu petinggi yang tidak tahan dengan semua ini.
" Semua yang ketakutakan hanya dengan melihat penampilanku harus mati! Bagaimanapun mereka pasti mengekspost identidas asliku nanti ! " jelas Jarot
Tak berhenti di situ, Jarot mulai melanjutkan lagi untuk membunuh semua murid yang tersisa, Untungnya ke empat petinggi segera tanggap untuk menghentikannya dan mengelilingi Jarot. Sebelum Diego berkata.
" kalian segera kembalilah ! ini sudah berbeda dari rencana kita! "
Para murid yang tersisa hanya dua puluh orang pun segera mamakai kesempatan yang sudah diberikan Diego untuk segera kembali ke tubuh mereka.
Ketika mereka kembali ke tubuh mereka, Mereka menyadari banyak di antara tubuh masing-masing anggota sudah tak bernyawa.
" I..ini, Tidak mungkin! Bagaimana kita akan menjelaskan semua ini kepada lingkungan masyarakat? Bahkan kepada Polisi? " kata seorang murid kepada teman-temannya yang selamat
" Entahlah ! kita masih harus menunggu guru terlebih dahulu ! "
Kembali kepada dimana para petinggi yang sedang menghadapi Jarot.
" Dorje! Brama! Norman! Sepertinya kita harus menanganinya terlebih dahulu! " Usul Diego