Chereads / Hight And Zero / Chapter 9 - Di kawasan neraka

Chapter 9 - Di kawasan neraka

Ketika Aldan dan Reihan sampai di rumah algo.

Reihan segera memeriksa keadaan Algo, Yang sebenarnya dia tidak tahu apa-apa, Meskipun dia mencoba untuk mengetahui-apa yang terjadi kepada Algo. Namun, Ketika Reihan mengamati seluruhnya, Dia melihat ada bekas darah di sekitar mulutnya dan di baju sekitar dadanya.

" Dan ? Apa kau tidak mengamatinya sebelumnya ? "

" Ti, Tidak, memangnya kenapa ?

" Dasar bodoh ! Lihat ! Ada bekas darah di mulut dan di bajunya ! "

" Benarkah ? Sesungguhnya aku takut untuk memeriksanya tadi, makanya aku memanggilmu ! "

Reihan yang mendengar penjelasan Aldan menjadi bertanya-tanya. ' Apa yang dia pikirkan ? Hanya memeriksa kondisi kakaknya saja takut. Bagaimana jika dia kehilangan kakaknya ? seharusnya itu lebih menakutkan dari pada tidak melakukan tindakan.' Bagaimanapun, Reihan tidak mau menyalahkan Aldan. Sebagai gantinya, Dia berkata.

" Baiklah, kalau begitu aku akan memanggil dokter lebih dulu! "

" Ta, tapi, aku ! "

" Sudahlah! Kau mau bilang jika kau tidak punya uang kan ? " Potong Reihan, karena dia paham apa yang Aldan pikirkan.

Selanjutnya, Reihan pun segera bergegas untuk memanggil dokter. Sedangkan Aldan membersihkan bekas darah yang ada pada kakaknya.

Tidak lama kemudian dokter pun tiba di rumah Algo bersama Reihan.

" Kemari Dok ! Pasien ada di kamarnya ! " Jelas Reihan

Dokter pun mengikuti arahan Reihan dan masuk ke kamar. Yang mana di sana ada Algo yang berbaring dan ditemani Aldan di dekatnya. Aldan terlihat murung ketika itu. Mungkin karena aku tidak sengaja mengatakan dia ' bodoh ' tadi.

Reihan pun menepuk bahu Aldan yang terlihat murung sambil berkata.

" Sudahlah ! Kakakmu pasti baik-baik saja ! "

" … "

Tidak lama kemudian, Dokter selesai memeriksa Algo. Dan menjelaskan apa yang di alami Algo.

" Tenanglah ! Dia mungkin hanya kelelahan, Namun setelah dia bangun, katakana padanya untuk memperhatikan jantungnya ! "

" Apa Kakakku punya penyakit jantung ? " Tanya Aldan

" yah, kurasa begitu ! Yang pasti saat ini jantungnya sangat lemah ! "

" Dok ? Apakah mungkin itu karena dia sering tidur tidak normal akhir-akhir ini ? "

" Maksudmu, dia insomnia ? "

" Bukan, Minggu lalu dia tidur selama satu minggu ! Dan kali ini sudah tiga hari ! " Jelas Aldan Dokter.

Dokter pun tertegun oleh penjelasan Aldan. Hingga membuat dia bertanya-tanya ' Apa mungkin orang seumuran empat puluh tahun mengalami Hypersomnia '.

" Kalau begitu, aku juga belum tahu apa penyebabnya ! Tapi, karena kau berkata begitu, Aku putuskan untuk memberinya infus ! " Kata Dokter

Namun Aldan hanya terdiam mendengar perkataan Dokter. Untungnya Reihan Tanggap, mengerti apa yang dipikirkan Aldan hingga dia hanya terdiam dan murung. Yang tidak lainm, hanya karena tidak memiliki sedikit uang pun.

" Lakukan saja yang terbaik Dokter ! " Jawab Reihan sebagai pengganti Aldan yang diam.

*

Sementara itu, di langit kediaman para malaikat.

" hemm, sungguh mengejutkan jika teringat pertarungan Algo melawan Iblis tiga hari yang lalu ! " Kata Gabriel

Yang mana saat ini dia sedang bersama Malik.

" Iya, begitu juga aku, aku terkejut dia memiliki skill yang aneh ! " Jawab Malik

" Sekarang kau percaya kan ? Mengapa satu tanganku bisa lenyap ! " Kata Gabriel dengan nada nyengir

Bagaimanapun, sebelum mereka menyaksikan sendiri kekuatan Algo. Dia menjadi bahan tawaan teman-temannya.

" Iya iya ! " Jawab Malik

Mereka berdua terdiam setelah melakukan sedikit pembicaraan. Masing-masing dari mereka berpikir.

' Kenapa aku merindukan untuk bertemu dengan Algo ? ' Pikir Gabriel

Sedangkan Malik

' Aku sungguh penasaran, siapa yang menang jika aku bertarung melawan Algo ? '

Mereka teringat kembali saat-saat Algo terlihat tenang menghadapi Iblis yang kuat. Bahkan sambil memperdulikan orang-orang di sekitarnya. Ketika mereka memikirkan hal-hal itu, mereka tanpa sengaja mengepalkan tangannya. Seakan-akan ingin ikut bertarung.

Setelah itu, mereka berdua berpisah tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada satu sama lain. Terlihat mereka merenungkan sesuatu. Namun, sebelum mereka benar-benar berpisah. Gabriel memulai untuk angkat bicara.

" Malik ! " Teriak Gabriel.

" Hem ? " Jawab gabriel sambil memalingkan kepalanya kepada Gabriel.

" Ayo ! Bertarunglah denganku ! "

Gabriel mengatakan hal itu terlihat dengan sangat bersemangat.

Sementara Malik yang sebenarnya juga gatal ingin bertarung karena teringat pertarungan Algo, merasa tidak bisa untuk menolak. Bagaimanapun, mereka berpikir ini adalah ide yang bagus untuk menghilangkan kebosanan.

" heh, kurasa kita memikirkan hal yang sama ! "

Setelah mereka sepakat untuk melakukan pertarungan, mereka pun tertawa riang bersama tiba-tiba.

" Hahahaha… "

" Ayo kita cari tempat yang tepat untuk bertarung ! "

" kalau begitu, ikuti aku ! " Perintah Malik kepada Gabriel

Sesaat ketika mereka terbang untuk pergi ke tempat di mana mereka akan bertarung. Jibril kebetulan melihat ke mana arah mereka akan pergi.

" Neraka ? "

Gumam Jibril yang melihat mereka berdua terbang ke arah Neraka.

" Apa yang akan mereka lakukan ? "

Jibril merasa sangat penasaran ketika itu entah mengapa. Meskipun seharusnya itu adalah hal yang wajar jika mereka punya urusan tersendiri. Namun, karena dia sungguh penasaran kali ini. Dia memutuskan untuk menggunakan layar bioskop lagi untuk mencari tahu apa yang akan mereka lakukan.

Sementara itu, Gabriel dan Malik tidak lama kemudian sampai di kawasan neraka.

" Eh, kenapa kita di sini ? " Tanya Gabriel

" Bukankah, seharusnya ini tempat yang tepat untuk bertarung ? " Jawab Malik

Di daratan neraka yang luas, di mana tempat itu sangat panas dan gersang, berlahar, dan juga terlihat mahluk-mahluk yang sedang di siksa akibat perbuatan mereka di masa hidupnya. Mereka berdua akan bertarung di sana.

" Tunggu, apa kau bermaksud untuk bertarung sehingga dampak pertarungan kita akan membantu pekerjaanmu sebagai tukang menyiksa mereka ? " Tanya Gabriel sambil menunjuk mereka yang sedang di siksa.

" Hehe, itu hanya salah satunya ! Lagian, aku kan hanya bertugas menjaga, bukan menyiksa ! " Jelas Malik yang saat ini sungguh terlihat seperti psikopat

" Kau sungguh kejam ! Aku jadi takut bertarung denganmu ! " Ujar Gabriel dengan horror di wajahnya.

" Kita jadi bertarung tidak ?! " Teriak Malik

" Hoho, tentu saja ! "

Seketika, setelah pembicaraan konyol mereka yang seperti sedang main-main. Tanpa segan-segan Gabriel langsung menyerang dengan serangan jarak dekat.

" Eh ? "

Malik yang terkejut oleh serangan tiba-tiba Gabriel, tidak cukup waktu untuk menghindar dan.

" BAM ! "

Pukulan hook Gabriel menghantam tepat pada pipi Malik. Hingga membuat malik terlempar pada kerumunan penghuni neraka yang sedang bekerja membawa batu-baru besar dipunggung mereka.

" Boom ! "

Suara terjatuhnya Malik yang membuat para pekerja di sekitar terkejut.

" Waaa ! "

" Apa itu ? "

" .. "

" Itu Sipir ! Bukankah dia Sipir neraka ? "

Heboh para pekerja saat itu ketika mereka terkejut melihat Malik yang tiba-tiba terjatuh dari langit. Namun, para pekerja lanjut dikejutkan oleh suara tawa yang mereka dengar setelahnya.

" Hahahaha ! "

Tertawa Gabriel setelah menjatuhkan Malik dengan serangan kejutan jarak dekat, Sebelum dia lanjut mengolok-olok Malik.

" Algo bahkan bisa menghindari itu! "

Malik yang sedang bangkit akibat serangan Gabriel. Terlihat kesal dan malu dengan apa yang dilakukan Gabriel.

" Kau sungguh licik ! Apa kau takut kalah hingga menyerang tiba-tiba seperti pengecut ? "

Provokasi Malik yang kesal kepada Gabriel.

" Eh ? Tentu saja aku tidak takut ! "

Jawab Gabriel sambil bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya.

" Dasssh ! "

Gabriel melesat dari udara menuju Malik yang masih berada di permukaan tanah. Tepat ketika sudah berada di muka Malik, Dia dengan cepat dan lincah, menghilang di belakang Malik. Sedangkan Malik yang telah menyilangkan tangannya di depan dadanya untuk menghalau serangan sebelumnya, terkecoh olehnya.

" Kau lambat ! "

Gabriel mengatakannya sebelum melepaskan pukulannya dari belakang Malik. Namun, hal yang tidak terduga mengejutkan Gabriel. Tepat ketika pukulan Gabriel akan mengenai bagian belakang Malik.

" BAMM ! "

Malik menggunakan skillnya, yang mana skill itu adalah meledakan satu lapisan tubuhnya. Sebernarnya tubuh malik terbentuk dengan tujuh lapis tubuh. Setiap lapisan yang dia lepaskan mempunyai efek yang berbeda, dan hanya Malik sendiri yang tahu efeknya. Sedangkan efek yang saat ini adalah ledakan dengan hanya radius seratus meter.

Namun dampak kerusakannya sungguh parah hingga menghancurkan seluruhnya yang berada dalam radius itu, hingga menjadikan kawah di permukaan akibatnya.

Gabriel beruntung masih hidup, dia tidak hanya terlempar dan terkapar akibat ledakan mendadak itu, namun jubah yang dia pakai hancur berkeping-keping. Sedangkan wajahnya bonyok, cahaya malikatnya pun menjadi redup, Seakan-akan padam karena dampak ledakan yang Malik sebabkan.

" Hahahaha ! "

Tawa Malik sangat puas dengan apa yang dia lakukan hingga membuat Gabriel sungguh terlihat bonyok.

" Itulah akibat menjadi seorang pecundang ! " lanjut Malik.

Namun, beberapa saat setelah Malik mengatakan hal itu. Gabriel tak kunjung bangkit atau bahkan menjawab perkataannya. Yang membuat malik menjadi gelisah, dan bertanya-tanya.

" Eh ? Woi…apa kau sudah selesai ? Jangan bercanda ! " Teriak Malik untuk memastikan jika Gabriel pasti masih sadar.

Tetapi, tidak ada jawaban dari Gabriel yang membuatnya lebih panic. Di tambah, dia mendengar pembicaraan para pekerja neraka yang saat itu menyaksikan apa yang terjadi, Dan membuatnya makin panic.

" Bukankah mereka sama-sama malaikat ? "

" Mereka saling membunuh ? "

" Lihat ! Cahayanya sangat redup ! "

" Apakah itu pertanda jika dia akan mati? "

" Mungkinkah sedang ada kekacauan di antara para malaikat ? "

" Mungkinkah kita akan terbebas karenanya? "

" Kalau kita terbebas, memangnya kita bisa hidup lagi ? "

"…"

"…"

"…"