Chereads / Hight And Zero / Chapter 14 - Teringat hal terakhir yang Gabriel perlihatkan

Chapter 14 - Teringat hal terakhir yang Gabriel perlihatkan

Satu bulan kemudian.

" Mas ! Aku merasa bisikan gaib yang mengganggu berkurang ! " Kata Reihan

" Tetaplah tenang meski begitu ! " Jawab Algo sebelum melanjutkan

" Nanti ketika kultivasimu masuk lebih dalam, bisikan itu akan lebih terdengar jelas ! "

" Eh ? Terus ? "

" Bisikan itu keluar karena frekuensimu sendiri atau frekuensi dari alam luar ! Jadi, Jangan heran ! yang penting kuatkan jiwamu dan ketenanganmu ! nanti juga tidak jadi masalah soal itu ! "

" Oh, begitu ! "

Setelah sedikit pembicaraan, Reihan diam sejenak sebelum lanjut.

" Huft ! Tapi, tetap saja aku masih belum bisa berkultivasi dengan benar ! "

" Tenang ! Jangan dipaksakan ! "

" Aku bisa saja meningkatkan keterampilanmu dengan cepat ! Dan paling ujung-ujungnya kamu jadi kultivator rata-rata orang ! " Lanjut Algo

Reihan merenungkan dirinya sendiri setelah mendengar penjelasan Algo.

' Mungkin, memang pencapaian yang besar perlu usaha yang besar juga ! ' Gumam Reihan sebelum lanjut bicara mengenai dirinya.

" Baiklah ! Aku sendiri juga memahami sedikit demi sedikit lebih dalam soal diriku ! "

Sedangkan Algo yang mendengar perkataannya memutuskan untuk angkat bicara.

" Rei, Apa kau paham siapa dirimu ? "

" Em ? "

Reihan sempat diam sedikit lebih lama memikirkan jawabannya.

" Aku Manusia ! "

" Apa kau sungguh sadar jika dirimu manusia ? " Tanya Algo lagi

" Dan untuk apa manusia diciptakan ? " lanjut Algo

Lagi-lagi Reihan diam lama memikirkan jawabannya.dia berpikir, Jika menurut kitab suci, manusia diciptakan untuk menyembah tuhannya. Namun, setelah aku menjawabnya sesuai menurut kitab suci, Algo bertanya lagi.

" sejauh yang kutahu untuk menyembah tuhan yang menciptakan kita ! "

" Kau menjawabnya karena pernah mengetahui dari kitab suci kan ?! " Tanya Algo sebelum melanjutkan pertanyaan selanjutnya

" Pernahkah kamu, ketika kamu sedang rajin-rajinnya shalat, kamu merasa benar-benar sudah menghadap tuhanmu ? "

Ketika itu, Reihan ingin menjawab pernah karena takut dengan tuhannya. Sedangkan dia sejujurnya belum pernah dan masih memiliki keraguan. Namun, Algo nyengir dengan lamanya aku berpikir dan belum menjawabnya.

" haah, pertanyaan sederhana namun kamu begitu lama menjawabnya ! " kata Algo

" Aku tidak tahu! "

" Benar tapi belum tepat! "

" kalau begitu, aku akan Tanya lagi ! " lanjut Algo

" Apa itu ? "

" Apa yang ada di belakangmu saat ini ? " Tanya Algo

Namun, lagi-lagi Reihan lama menjawabnya karena memikirkan dan mencari tahu apa yang ada dibelakangnya. Dia berpikir ' Di belakangku tidak ada apa-apa kurasa? Tapi jika pertanyaan itu bermaksud adalah mahluk gaib, aku tidak bisa melihatnya.' Sesaat kemudian Algo ngeledek Reihan lagi yang lama menjawab.

" Haah, pertanyaan super simple jawabannya juga lama banget jawabnya ! " kata Algo

" Aku tidak tahu ! " Jawab Reihan setelahnya

Namun kemudian Algo malah mengatakan itu jika jawabanku benar. Sebagai gantinya dia berkata.

" Nah ! Itu simple kan jawabannya ? "

" Tetaplah logis ! " Lanjut Algo.

Meski demikian, aku menjadi teringat ketika Nabi belum mendapatkan wahyu. Dan seperti mulai memahami sedikit demi sedikit mengapa sebelum Nabi mendapatkan wahyu, Beliau sempat menyendiri lama di Goa Hira.

Dan dengan mengakui diri sendiri belum pernah benar-benar menghadap tuhan kita, Namun kita tetap memperjuangkan keyakinan kita bahwa tuhan kita memang benar-benar ada. Itu akan membantu meningkatkan iman kita, dan itulah pejuang ke jalan tuhan.

Memerangi keraguan yang menghalangi diri sendiri dengan keyakinan. Meskipun tidak bisa dipaksakan, jika ada niat untuk mendekat dan mencari tahu tuhan yang menciptakan kita. Pastinya Tuhan akan memberi petunjuk. ( maksudnya mengenal diluar sifat-sifatnya yang sudah tertulis di kitab suci)

Aku memiliki pemikiran, mungkin juga karena Beliau ingin mengetahui sebenarnya siapa dirinya sebenarnya saat itu. Dan ketika aku memikirkan hal itu, Algo berkata.

" Kita beruntung, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu ! Hingga kita hanya perlu mengikuti ajarannya ! "

" Namun, akan menjadi nilai lebih jika kamu benar-benar memahami perjalanannya ! "

" sedangkan kamu mengeluh baru sebulan belum bisa berkultivasi ? " Kata Algo beruntun sebelum membiarkan Reihan menjawab.

Apapun yang dia katakana bertujuan agar Reihan tidak lupa selalu berpikir logis. Dan agar tidak mudah tertipu atau terjebak dengan setiap sumber berita yang belum terbukti betul kebenarannya.

Sesaat kemudian Reihan bertanya

" Mas, Berarti Nabi Muhammad begitu berat dan pedih sekali perjuangannya ? Karena Beliau bahkan tidak bisa menulis dan tidak juga bisa membaca ? "

" Tentu ! " Jawab Algo singkat

Kita masih beruntung sudah bisa membaca dan menulis, semoga kita selalu memanfaatkan apa yang kita miliki kepada hal yang baik.

" Ingat ! Manusia diberi dua anugrah yang paling berharga ! " Jelas Algo

" Em,, Hati dan Pikiran !? " Jawab Reihan

" iya ! "

Kemudian setelah beberapa saat ketika sedang tidak ada hal yang ingin dibicarakan. Reihan memiliki kesimpulan, untuk memahami hal-hal tentang diriku 'kejujuran' adalah sebuah kunci. Kejujuran kepada diri sendiri, jika kita enggan mengakui kelemahan dan kekurangan diri kita, bagaimana kita akan menjadi lebih baik dan memperbaiki kekurangan itu.

Namun, bagaimanapun kita adalah manusia yang seringkali terlena dan tidak sempurna. Meskipun begitu, hal itu tidak menjadi batasan untuk terus belajar dan belajar.

Tidak lama kemudian, hal baru dan masih asing dan juga misterius baginya menghampiri kawasan tempat tinggal Algo. Yang mana hal itu adalah api spiritual tapi bersifat jahat yang di tembakan seseorang untuk mencelakakan Algo.

" Cetarr! "

Api itu meledak sebelum mendekati rumah Algo. Sedangkan Reihan hanya melihat itu seperti kilatan cahaya.

" Eh, apa itu barusan ? "

" Hanya semut iseng ! " Jelas Algo

" Oh, magic ya ? "

" Iya bisa dibilang seperti itu ! "

Algo berpikir saat itu, ' Ternyata masih ada saja orang yang memusuhiku? Hah, tapi entah siapa dia, itu tidak penting selagi tidak keterlaluan '

Sementara orang yang melakukan serangan sihir itu terpental di tempat dia melakukan ritualnya.

" Uhk ! "

" Sialan ! Barier dirumahnya begitu kuat ! " Kata orang yang menembakan sihir

Reihan yang baru pertama kali mengalami hal aneh ini di beri nasihat oleh Algo.

" Tidak usah heran dengan hal seperti itu ! Jagalah dirimu tetap tenang ketika melihat atau mendengar sesuatu yang misterius ! semua orang bisa melakukan hal seperti itu, hanya orang itu dengan cara yang benar atau salah ! "

" Em, iya Mas ! "

Ketika waktu sudah menunjukan jam 02.00 pagi, Reihan memutuskan untuk pamit pulang ke rumahnya. Karena keesokan harinya harus melakukan aktivitas rutin.

Namun, ketika dia sampai di rumah, dia tidak langsung tidur.

Sebagai gantinya dia berlatih kultivasi. Meskipun sebenarnya Algo sudah memperingatkannya jangan memaksakan diri dan redamlah ambisi dirinya. Namun, Reihan masih saja bandel. Dan hal itu yang membuatnya lama memahami langkah yang benar.

Rajin dan giat adalah hal yang bagus, Namun jika berlebihan akan merugikan diri sendiri. Itu seperti melatih diri untuk bijak kepada diri sendiri.

Sementar Algo masih berbaring di teras rumah sambil menatap langit. Namun ketika itu dia teringat kejadian terakhir yang diperlihatkan oleh Gabriel, Di mana kejadian perang para kultivator yang beragam ras.

' Kira-kira masih tiga tahun sampai hari itu tiba ! Semoga saja dampaknya tidak begitu jauh ! ' Pikir Algo

Selanjutnya, dia kedatangan tamu yang mana adalah jiwa seorang pejuang. Ketika jiwa itu datang, Algo sudah merasakan aura positifnya dan hanya mengamatinya saja.

Sosok jiwa itu berkata kepada Algo ramah

" Hai Pejuang ! kau terlihat sangat menikmati malam yang cerah ini ya ! "

" Iya begitulah ! "

Selanjutnya jiwa itu tiba-tiba mengatakan sesuatu menyangkut keamanan pulau yang dia jaga beserta teman-temannya.

" Sejauh ini, pulau masih terkendali dan aman dari serangan para Iblis ! "

" Begitukah ? Itu bagus ! " Jawab Algo selalu singkat

" Tapi suatu saat, mungkin kamu akan terlibat juga ! "

" Mungkin, tapi itu masih lama ! "

" Kau mengatakan hal yang seakan-akan kau tahu saja Nak ! "

" Yah, sedikit ! kau bermaksud memberitahuku untuk perang yang akan tiba sekitar tiga tahun lagi kan ?! "

Setelah Algo menjelaskan hal itu, Sosok jiwa yang menghampiri Algo terkejut karena tidak mengira bahwa algo mengetahui rahasia itu. Bagaimanapun dia mengira hanya mahluk alam lain yang mengetahuinya.

" Bagaimana kau bisa tahu ? " Tanya Jiwa itu

" Yah, Aku hanya mendapat petunjuk saja ! "

Sosok jiwa pejuang itu pun hanya diam setelah mendengar jawaban Algo, meskipun jawabannya tidak memuaskan. Selanjutnya dia pamit untuk pergi.

" Kalau begitu aku pergi dulu ! Selamat tinggal Nak ! "

" Okay ! " Jawab singkat Algo sebelum bergumam

' Huft, kenapa mahluk alam lain selalu menyebutku dengan panggilan ' Nak' ? Aku ini sudah paruh baya ! '

Namun, si Jiwa yang sebenarnya belum pergi jauh mendengarnya.

" Itu karena jiwamu terlihat muda Nak ! Meskipun Ragamu tua Bangka ! Hahaha ! " Kata si Jiwa sambil bercanda

" Eh, dia masih mendengarku ternya ? kirain sudah jauh ! "

Selanjutnya Algo bergegas untuk tidur, bagaimanapun waktu sudah menunjukan jam tiga pagi lebih.