Danny terbiasa mendengar informasi yang sedang dia selidiki di setiap restoran, klub atau tempat-tempat lain di daerah terdekat dengan lokasi kejadian.
Meskipun kali ini yang dia dengar hanya sedikit, karena kejadian itu sudah beberapa bulan berlalu. Tetapi baginya itu sudah termasuk keuntungan.
" Apa kau masih ingat beberapa bulan lalu tentang tragedi banyak anggota di perguruan beladiri yang mati hanya dalam satu malam ? "
" Tentu, itu hal yang paling tidak masuk akal juga lagi pula ! "
" Benar ! "
" Coba kau pikirkan ! lima perguruan ada satu perguruan yang murid-muridnya tidak ada yang mati satupun, sedangkan yang lain sebagian mati tanpa luka fisik ? "
" … "
Danny mendengar obrolan mereka dan memiringkan mulutnya, seperti dia menemukan hal yang menarik dan mengetahui kemana dia harus pergi selanjutnya.
" Prisa ! "
" Ng ? "
" Kurasa aku tahu ke mana kita akan langsung pergi tanpa membuang banyak waktu ! "
" Kau yakin ? "
" Cih, apa kau lupa siapa aku ? "
" Hem, menarik ! baiklah, aku hanya akan mengikutimu dan membantu sebisaku ! "
Selanjutnya mereka bersantai di restoran itu sambil menyantap hidangan di sana, sebelum melanjutkan perjalanan yang sudah dekat dengan tujuan mereka.
*
Sementara Algo, kali ini dia baru pulang dari mencari beberapa uang.
" syukurlah, tetap mendapat uang hari ini ! "
Seperti biasa, setelah melakukan aktivitasnya, dia bersantai bersama secangkir kopi hitam dan rokok.
Ketika itu dia berulangkali merasakan firasat bahaya yang akan datang. Awalnya dia mengabaikannya, tapi berita akan firasat itu seperti mengabarkannya berulangkali, hingga dia menyadari jika firasat itu bukan main-main.
" Hah, apa lagi yang akan terjadi kali ini ? "
Dia tetap menjaga ketenangan dan keyakinannya jika seburuk apapun situasinya, dia akan bertahan dan menghadapinya. Hingga dia teringat hari yang lalu ketika seorang dengan aura Iblis tiba-tiba menyerangnya.
' mungkinkah ? ' Dia menebak jika bahaya yang akan datang ada hubungannya dengan Iblis kemarin.
" Sruut "
" Fyuuh "
Algo menikmati pikirannya yang ditemani kopi dan rokok. Dia menanggapi masalah yang akan datang tidak akan menjadi bahaya serius. Sebagai antisipasi, dia berkata kepada Aldan.
" Aldan ! "
" Ng ? Iya Kak ? "
" Jangan keluar mala mini ! Tetaplah di rumah, dan tidurlah lebih awal ! "
" Eh ? Baiklah, lagian aku sedikit lelah hari ini ! "
****
Di sisi lain, Danny tiba di depan gerbang perguruan Jarot.
Terlihat nama perguruan itu tertulis ' Perguruan Sepiritual Guru Jarot '
' Ck, nama yang aneh dan membanggakan diri. '
Katanya dalam benaknya, sebelum segera masuk. Ketika dia mulai masuk, Prisa berkata pelan kepada Danny.
" Danny ! "
Danny meliriknya yang saat ini berjalan di sampingnya
" Ada apa ? "
" Benda itu, bereaksi ! "
" Ng ? "
Jantungnya sempat berdetak lebih kencang karena terkejut. Sebelum dia mulai lebih bersemangat kepada kasus ini.
" Ayo ! "
Jawabnya singkat sambil berjalan menatap ke depan. Hingga ketika dia tiba di depan rumah pemilik perguruan, seorang pemuda menyambutnya.
" Permisi, saya dari lembaga Intelligent pusat yang akan menyelidiki kasus beberapa bulan lalu ! "
Sambil memperlihatkan lencananya, Danny mengatakan hal itu.
" Eh, si-silahkan masuk ! "
Setelah beberapa saat, Danny meminta untuk melihat ruangan Jarot yang sebagai guru di perguruan ini untuk mengumpulkan lebih informasi. Hingga ketika dia berada di ruangan Jarot, dia melihat ruangan itu biasa saja pada awalnya.
Namun, sebagai detektif, dia tidak berhenti dan masuk dengan berjalan pelan-pelan mengitari tempat itu sambil mengamatinya dengan kebiasaannya sebagai Detektif. Dia mengamati setiap sudut dan poin-poin kecil yang tidak dicermati oleh intelligent biasa, namun ketika dia berjalan sedikit menengah, suara langkah kakinya menunjukan suara yang berbeda dan hanya dia sendiri yang menyadarinya.
Dia lanjut mengetuk pelan lantai yang dia injak dengan tangannya. Setelah memastikan bahwa di bawah itu terdapat sebuah ruangan, dia mencari tombola tau sumber untuk membuka ruang bawah itu.
Namun, ketika dia menemukannya.
" Syaat! "
Pemuda yang merupakan murid perguruan itu menyerang Danny tiba-tiba. Sebenarnya Danny sudah memprediksi hal ini dengan logikanya, dan hal seperti ini sudah biasa, lagian sudah ada yang akan mengurusnya.
" Dizzt ! "
Pemuda itu dilumpuhkan dengan pistol yang dilengkapi barrel, yang mana digunakan oleh Prisa.
" Aku heran, banyak sekali orang-orang bodoh melakukan hal seperti ini ? Bukankah mereka sudah melihat lencanamu ? "
Kata Prisa kepada Danny sambil menyimpan lagi pistolnya dan minghiraukan pemuda yang tergeletak tak bernyawa setelah lehernya tertembak. Bagaimanapun, mereka diijinkan oleh Negara melakukan hal ini jika jelas mereka mengganggu pekerjaan mereka, selagi tidak menyalahgunakan izin tersebut.
" Buka ruang bawah tanah ini ! " Kata Danny kepada Prisa sambil menunjuk pada saklar ruangan.
" Ng ? Jadi di saklarnya ? "
Namun setelah Prisa menekan tombolnya, hanya lampu ruangan yang menyala, sedangkan lantainya juga tidak segera terbuka. Hingga dia memandang pada Danny yang juga memandangnya, namun dengan ekspresi seperti mengolok-oloknya.
" Cih, Sialan ! " Geram Prisa
Selanjutnya dia kembali menarik pistolnya dan mengarahkannya pada Danny sebentar sebagai ganti perkataan ' bisakah kau tidak mengejekku ' sebelum menembakan beberapa tembakan ke arah saklar tadi.
Akhirnya, Lantai mulai sedikit bergetar dan terbuka.
" Sudah lama masih saja lambat ! " Kata Danny menyindir Prisa, tanpa memandang Prisa juga saat mengatakan hal itu.
Yang mana membuat Prisa menunduk malu dan geram.
" Ih, Berhentilah mengejekku Bangsat ! "
" Hahaha ! Kau hiburanku ketika melakukan misi ! Kau tahu ? "
" Ah, Brengsek ! "
Mereka masuk kedalam ruangan sambil bercanda, sebelum hal yang mereka lihat dan rasakan membuat bulu kuduk mereka merinding di sertai suasana horror dan aura negative yang pekat menekan mental mereka.
" Uhk ! Ini gila ! " Kata Prisa tiba-tiba, dan tidak tahu mengapa tiba-tiba dadanya terasa sangat sesak
" Tenanglah ! Aku juga sedikit takut sebenarnya ! "
Begitu juga dengan Danny, dia merasakan hal yang sama. Meskipun dia merasa tekanan yang kali ini berbeda dari tekanan yang pernah dia rasakan saat menemukan benda misterius saat misinya dahulu.
Dia menyalakan senternya untuk mengeksplorasi ruangngan itu.
Kemudian, dia menemukan gambar seperti Logo di lantai. Namun sebenarnya itu adalah gambar susunan untuk melakukan ritual orang-orang tertentu.
Dia berjongkok dan menelitinya, mengusapnya dan menemukan ada bekas sedikit darah yang mongering. Hingga dia terpikirkan suatu yang menyeramkan.
" Prisa ! Jelajahi ruangan ini ! Temukan tempat penyimpanan yang tersembunyi di ruangan ini ! "
Prisa sedikit terkejut dengan apa yang dikatakannya, namun segera bertindak dengan apa yang diperintahkan Danny.
Waktu saat ini menunjukan jam 05.30 pm yang artinya sebentar lagi mulai gelap. Danny menyadari setiap hal mistery seperti ini selalu lebih bereaksi ketika malam, sebenarnya dia tidak peduli jika sudah mulai gelap.
Namun, perasaan buruk yang ia rasakan kali ini sungguh membuatnya takut. Sehingga dia memutuskan untuk memasang kamera di setiap sudut ruangan ini untuk melihat apa yang akan terjadi ketika malam.
Tidak lama kemudian, hari sudah gelap. Untungnya Prisa sudah selesai dengan pekerjaannya dan yang dia temukan sungguh mengejutkan.
" Aku menemukan mereka ! "
" What the fuck ?! "
Danny terkejut dengan hal gila yang ditemukan Prisa, Dan memutuskan untuk segera keluar dari tempat ini.
Ketika dia keluar dari tempat itu, suasana di sana sangat sunyi. Bagaimanapun setelah guru di perguruan ini mati. Hanya pemuda tadi yang bertahan di sini dan istri almarhum.
Mereka berdua pergi begitu saja dan tanpa pamit kepada siapapun, bagaimanapun mereka bisa dijadikan tersangka atas perbuatan keji guru mereka.
Saat ini, Danny ingin memastikan apa yang akan terjadi ketika malam. Sebelum Danny meninggalkan tempat itu, dia sempat menaruh mayat pemuda tadi yang tertembak oleh Prisa di lingkaran susunan yang seperti logo itu. Dia ingin memastikan apa yang terjadi jika darah dari mayat itu membasahi bagian susunan itu.
Bagaimanapun, biasanya setiap hal sesat tidak lepas dari darah dan korban atau tumbal. Hal seperti ini sudah tidak asing di Negara ini, bahkan juga di luar negri.
Ketika mereka sudah berada di dalam mobil Danny berkata.
" Kau sudah memesan hotel kan ? "
" Tentu saja sudah ! Cuma lokasinya agak jauh dari sini ! "
" hanya itu satu-satunya hotel yang cocok di kota terpencil ini ! " Lanjut Prisa.
Perjalanan mereka berdua untuk sampai ke hotel membutuhkan waktu tiga puluh menit. Setelah mereka sampai di hotel yang sudah mereka pesan. Di mana hotel itu terletak di bukit dan kelilingi ladang padi.
" Tempat yang menakjubkan ! "
" Bagaimana ? Cocok bukan, untuk pekerjaan kita ? "
" Kerja Bagus ! " Puji Danny sambil mengacak rambut Prisa, yang membuat Prisa terlihat tersipu dan memerah.
Ketika di hotel, Danny dan Prisa mulai membahas kasus yang mereka selidiki tadi di teras ruangan sambil menikmati pemandangan malam di sana.
" Laporkan apa yang kau temukan tadi ! Termasuk yang kita simpan sebagai barang bukti ! "
" Aku menemukan beberapa mayat yang semuanya wanita di sana ! "
Prisa mengatakannya sambil mengeluarkan hasil foto saat mengekplorasi tempat itu tadi. Danny pun segera mengambilnya untuk melihatnya yang mana akan menambah kesimpulan yang telah ia pikirkan.
Sesat jelas ini merupakan kasus orang-orang sesat seperti pemuja setan.
" Tidak salah lagi ! " Gumam Danny, sebelum menanyakan kondisi mereka sendiri di wilayah terpencil yang asing ini bagi mereka.
" Bagaimana situasi kita menurutmu ? "
" Apa maksudmu bantuan jika kita dalam keadaan terburuk ? "
" Iya ! "
Untungnya Prisa sudah melakukan semua pekerjaannya, namun, hasilnya tidak banyak membantu.
" Di kota Temanggung yang terpencil ini, kita hanya memiliki para intel biasa ! Tidak ada yang berpangkat tinggi dan masih amatir ! Sedangkan pangkat yang agak tinggi sudah tidak layak untuk ikut "
" Begitukah ? Apa boleh buat, serahkan saja situasi kita pada Agency pusat ! Biar mereka yang mengurus soal itu ! Kita fokus saja dengan misi kita, bagaimanapun aku memiliki firasat buruk ! " Perintah Danny
Bagaimanapun, Prisa sudah pernah mengalami ketika Danny mengatakan firasat buruk. Meskipun dia dan Danny tidak tahu apa yang akan terjadi, Namun tidak terpungkiri memang biasanya terjadi hal yang berbahanya di depan yang akan melibatkan mereka.
Dan itu sudah menjadi resiko mereka bekerja di bidang itu.