Hari ini, seorang solois rookie meluncurkan album pertamanya. Tepat tiga minggu setelah salah satu boygroup populer melakukan comeback.
Sebenarnya, album Helena ini hampir ditunda oleh agensi. Dikarenakan, terlalu bersebelahan dengan jadwal boygroup yang saat ini sedang kembali meroket, Planetary Lords.
Bukan karena agensi takut Helena tidak akan bisa mengalahkan boygroup tersebut. Namun, di mata sebagian publik dan media, salah seorang member Planetary Lords adalah mantan Helena. Tentu saja. Agensi berpikir beberapa kali untuk menemukan keputusan yang tepat.
Di sisi lain, semua rencana YX Entertainment akan meleset jika peluncuran album tersebut ditunda. Menkonfirmasi Helena benar-benar tidak memiliki hubungan dengan seorang Center Planetary Lords juga tidak bisa sepenuhnya diandalkan.
Akhirnya, Helena ikut menyampaikan pendapat pada Baek Hyeon, untuk tetap menjalankan jadwal sesuai rencana awal. Salah satu alasan mengusulkannya, karena Helena ingin segera menyapa dan bertemu dengan para penggemar.
Tantu saja. Wanita itu tidak suka menunda pekerjaan, apalagi dengan menunda perilisan album. Tidak peduli dengan apa yang akan publik katakan. Helena tetap ingin merilis album pertamanya.
Bersyukur. Pendapat yang Helena berikan kala itu, diterima dengan baik oleh Direktur Utama. Sehingga, kini, solois tersebut resmi meluncurkan album pertamanya!
Terdiri dari beberapa lagu pilihan, album berjudul 'Helena' tersebut terbukti telah memecahkan beberapa rekor hanya dalam waktu dua belas jam. Semua lagu memiliki kualitas baik, dan selalu membuat banyak orang tak tahan untuk tidak memutarnya.
Helena, solois pendatang baru tersebut memiliki segudang prestasi. Meski pun, belum lama terjun di dunia Entertainment.
Di balik prestasi Helena yang tersebar di mana-mana, wanita itu kini tengah merasa gelisah. Di balik panggung acara Performance Music, ia juga tengah melirik ke arah sekitar dengan cemas.
Alasan pertama. Helena masih canggung bila harus bertemu langsung dengan para penggemar. Itu pun, jika memang mereka datang ke acara Performance Music–nya hari ini. Jujur saja, wanita tersebut merasa takut. Karena selama ini, yang selalu mendukung dan ada untuknya, adalah para penggemar.
Alasan kedua. Promosinya kali ini bertepatan dengan jadwal promosi Planetary Lords. Berarti, Helena akan bertemu dengan Kai. Media menganggap bahwa tidak ada hubungan antar–Helena dan Main Dancer tersebut. Namun, jika wanita itu harus berkata jujur, sebenarnya Kai merupakan mantan. Ya, hanya sebuah masa lalu. Lalu, bagaimana Helena harus bersikap? Wanita itu sedang sangat bingung. Di dalam hati, Helena menyemangati dirinya berkali-kali untuk bersikap biasa-biasa saja pada Kai. Singkatnya, pura-pura mengabaikan dan tidak kenal.
"Ini membuatku pusing," gumam Helena pelan.
Sebentar lagi acara akan dimulai, para idol yang memiliki jadwal promosi yang sama akan dikumpulkan di atas panggung. Masalahnya, Helena belum siap. Hyun Seok yang selalu berada di sisinya pun saat ini sedang sibuk. Digantikan oleh Chaeyeon yang merupakan salah satu staf Helena.
"Helen, ada waktu sekitar sepuluh menit lagi sebelum naik ke atas panggung," ujar Chaeyeon, kembali menatap jam tangan yang terpampang di lengan kiri, memastikan bahwa yang dikatakannya tadi benar. "Penampilanmu sudah baik. Jika ada yang kurang nyaman, segera katakan, ya, Helen," lanjutnya.
Helena mengangguk mengerti. "Terimakasih, Eonnie. Tidak ada masalah, tenang saja."
*Eonnie merupakan panggilan yang digunakan perempuan pada wanita yang lebih tua. Seperti hal–nya dengan kakak perempuan.
"Bagus jika begitu. Jangan takut, oke?"
Kembali Helena mengangguk. Setidaknya, ada beberapa orang yang masih mendukungnya.
"Aku akan segera kembali. Mungkin, dengan membawa trophy." Helena terkekeh sendiri dengan ucapannya. Wanita itu segera melangkah pergi ke tangga, menuju panggung. Ada beberapa idol lain. Namun, Helena tidak begitu mengenalnya.
Sedangkan Chaeyeon, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Dia terlalu percaya diri."
***
Oh?
Helena tanpa sengaja bertatapan mata dengan Kai. Sungguh, salah satu dari mereka tidak ada yang ingin saling bertemu. Ini hanyalah sebuah kesalahan semata. Di mana, kedua pasang mata berbeda gender tersebut beradu.
Satu detik, keduanya langsung mengalihkan netra mata. Ke mana saja, yang terpenting tidak saling berhadapan.
Malu karena mereka mantan?
Tidak. Helena dan Kai hanya takut jika ada orang atau media yang melihat. Mereka pasti akan membuat skandal baru lagi. Sedangkan, skandal yang sempat dilabeli slogan merah saja masih belum benar-benat hilang.
"Silakan naik ke atas panggung."
Begitulah perintah beberapa staf acara. Tentu saja, mendapat sambutan baik oleh beberapa idol yang hendak naik ke atas panggung dengan ukuran yang dapat dikatakan 'luas'.
Sampai di panggung, Helena memilih untuk berdiri di dekat MC acara. Wanita itu terus menatap ke arah para penggemar yang berkumpul di atas dan depan panggung. Mereka semua membawa lighstik yang merupakan simbol fandom.
Daripada mendengarkan MC acara, Helena lebih memilih mendengarkan teriakan dukungan dari penggemarnya yang datang. Jika saja ini bukanlah tempat umum. Dapat dipastikan, Helena akan menangis dan mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya, pada penggemar yang senantiasa menemani.
Belakang ini, Helena terus berpikir bahwa tidak ada lagi yang mendukungnya. Semua komentar, adalah negatif.
Namun, kini, pendapatnya itu salah. Masih banyak orang yang mau mendukung dan menyayangi Helena.
Wanita itu melambai-lambai kecil pada penggemar. Ia tersenyum, memberi isyarat seolah-olah mengucapkan 'Terimakasih'.
"Yash! Mari kita hitung penilaian poin dari ketiga lagu ini!"
"Oh, waw! Ketiga-tiganya dari satu artis yang sama."
"Ini sangat sengit."
Ucapan-ucapan yang dilontarkan oleh ketiga MC acara ini terdengar sangat menarik. Namun, tetap saja tidak dapat membuat Helena menoleh. Para penggemar lebih menarik perhatian. Terutama, terlihat ada beberapa fanboys yang datang.
"Terima–"
Hujan confetti dari atas langsung turun membanjiri panggung. Helena yang mudah terkejut, tentu saja langsung melonjak kaget. Awalnya ingin mengucapkan terimakasih pada salah seorang penggemar yang begitu antusias, tapi malah terhalang oleh semburan kejutan confetti.
"Ya, persilakan pemenang kali ini, Helena, untuk memberikan ucapannya!"
Sebuah mic melintas di kedua penglihatan Helena, ini sangat mengejutkan. Ia menatap seorang MC yang memegang mic tersebut, lalu tersenyum lembut. "Terimakasih," ucapnya lirih yang setelahnya mengambil alih mic.
Helena beberapa kali menetralkan rasa gugupnya, berdehem pelan agar semuanya terasa baik-baik saja. "Ouh ...."
Tiba-tiba disuguhkan mic? Ya, Helena bahkan tidak tahu harus mengatakan apa.
"Sebelumnya, saya ingin mengucapkan banyak-banyak terimakasih pada para penggemar. Mereka telah memberikan begitu banyak cinta dan dukungan kepada saya! Terimakasih pula untuk Direktur YX Entertainment, karena beliau telah mendidik saya. Lalu, para manager dan staf. Saya juga ingin mengucapkan terimakasih pada mereka semua. Juga, dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman yang tak henti-hentinya memberikan dukungan. Saya mencintai kalian semua, terimakasih telah menunggu lama!"
Kai menatap layar di depannya, melihat Helena yang tengah berpidato dengan diakhiri aegyo–nya yang imut. Lalu, pandangannya memutar, teralih entah ke lain arah.