Chereads / DATING HOT NEWS! [INDONESIA] / Chapter 9 - BANDARA

Chapter 9 - BANDARA

"Helen, kau hebat!"

Helena hanya dapat tersenyum mendengar Chaeyeon yang memujinya. Bahkan baru saja, supir yang sedang menyetir mobil mengantar Helen pulang, juga mengucapkan berbagai pujian.

"Saya pasti akan memasukkan semua lagu Anda ke dalam playits lagu kesukaan. Semuanya sangat bagus! Kemarin saja, saya memutar semua lagu Anda berulang kali. Entah hingga berapa kali saya memutarnya," ucap supir dari kursi pengemudi. Terlihat sangat mengebu-ngebu dan antusias.

"Terimakasih," ucap Helena malu-malu.

Supir baru yang menggantikan Hyun Seok hari ini terlihat cukup muda. Mungkin umurnya dua puluh empat tahun. Wajahnya juga tampan. Mungkin, jika ingin menjadi model, ia bisa. Dia tadi juga sempat memperkenalkan diri. Namanya, El.

"El Oppa benar sekali. Lihat, aku sudah memasukkan lagumu ke playits, Helen." Chaeyeon menunjukkan handhponenya di depan wajah Helena. Membuat wanita itu dapat melihat dengan jelas bagaimana staf–nya yang sangat jujur. Semua lagu yang Helena rilis ada di sana.

"Terimakasih, Chaeyeon Eonnie." Helena terkekeh pelan. Sungguh, dia bahagia dikelilingi orang-orang baik.

Ya, hari ini berjalan lancar. Meski, ada sedikit hambatan di acara Performance Music.

Penggemar Helena memang banyak. Namun, penggemar Planetary Lords juga tidaklah sedikit. Mereka memberikan tatapan kebencian terhadap Helena. Menatap tajam, seolah-olah Helena adalah sebuah aib atau penjahat yang kabur dari penjara.

Ketika akan memasuki mobil pun, salah seorang wanita hampir menjambak rambut Helena. Ia terlihat marah, dan dapat dipastikan dia merupakan penggemar dari Planetary Lords. Boygroup tersebut memang terkenal dengan fangirl–nya yang sangat totalitas.

Jika diingat-ingat lagi, Helena merasa dirinya takut. Solois tersebut bahkan hampir berpikiran tidak ingin keluar rumah atau berhadapan dengan publik.

"Helen? Sudah, hal tadi tidak perlu dipikirkan." Chaeyeon menepuk lembut bahu Helena. Keduanya duduk berdampingan di kursi tengah.

Sedang, di depan, El hanya dapat melihat keadaan Helena yang melamun dari kaca mobil. Supir yang hanya menggantikan Hyun Seok selama sehari tersebut tidak berani mengurusi masalah artis YX Entertainment.

"Helen?"

Teguran Chaeyeon yang kedua kalinya berhasil membawa Helena kembali pada keadaan semula. Wanita itu tersentak, setengah terkejut. "Y–ya, Eonnie?"

"Ah, kau tak mendengarnya. Tidak, tidak apa-apa," ucap Chaeyeon lembut. Helen pasti memikirkan tentang periswitiwa tadi.

"Maaf, tadi saya melamun, Eonnie."

"Tidak perlu minta maaf. Saya hanya ingin menjelaskan tentang jadwal selanjutnya, Helen."

***

Hembusan angin beberapa kali menerpa rambut blone Helena. Setelah empat minggu berpromosi di Korea Selatan, solois tersebut berpindah ke Amerika Serikat.

Bukan tanpa alasan. Helena diundang oleh beberapa acara di sana, sehingga agensi mengizinkan untuk datang.

Wanita itu telah mendapat banyak sambutan dari para penggemar, bahkan saat dirinya baru saja keluar di bandara. Tentu, Helena memberikan senyuman ramah. Ini adalah salah satu kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang mendukungnya.

"Helen, kau akan istirahat di salah satu apartment. Mungkin, sekitar tiga jam," jelas Kwang Soo selaku manager.

Helena mengangguk mengerti, dengan pandangan yang masih setia menatap ke arah banyak penggemar yang mengerumuni. Ia melambaikan kedua tangan tinggi-tinggi, "I love you and tank you!"

Sorakan banyak orang pun terdengar, membuat hati Helena berdebar-debar kencang. Ini, jauh lebih menyenangkan daripada jatuh cinta. Oh, wanita itu tidak pernah jatuh cinta.

Hyun Seok tersenyum lembut, memaklumi atas tingkah laku Helena. Pria bertubuh kekar tersebut kemudian membisikkan sesuatu pada salah seorang boyguard.

"Helen, ayo. Waktu istirahatmu akan menipis jika selalu membuang waktu."

Terlihat raut wajah Helena yang sedikit tertekuk. Ia kesal saat orang lain mengingatkan waktu, pada saat sedang bertemu dengan penggemar. Meski pun itu Hyun Seok.

"Iya, Oppa. Aku tahu," lirih Helena. Namun, detik kemudian, wajahnya kembali ceria sembari terus menyapa para penggemar. Tak henti-hentinya ia berhenti melakukan aktivitas tersebut, walau pun sedang berjalan membelah banyaknya khalayak.

Helena menghentikkan langkahnya. Ia berbalik, menatap banyaknya penggemar yang senantiasa menemani dan menyambut di bandara. "See you!"

Wanita itu kemudian kembali menghadap depan, ia melanjutkan jalannya menuju mobil hitam yang siap mengantar ke apartemen. Tak lupa, tetap melambaikan tangan.

Seorang bodyguard membukakan pintu mobil untuk Helena, yang tentunya langsung dimasuki oleh wanita tersebut. Ia menurunkan kaca jendela, berucap, "Terimakasih atas waktunya hari ini." Lalu, kembali menaikkan kaca tersebut perlahan-lahan.

"Sepertinya, ini adalah hari yang menyenangkan untuk Anda."

Helena mengangguk mendengar penuturan dari supirnya. "Ya, saya merasa senang. "Eh, di mana Hyun Seok Oppa?"

"Beliau langsung ke tempat syuting acara."

"Ah, begitu." Tatapan Helena kini terfokus pada seorang wanita yang tengah dikeroyoki beberapa orang. "Ada apa?" gumamnya pelan.

Namun, sebuah kertas besar yang dipegang oleh wanita tersebut membuat kedua bola mata Helena membesar sempurna. Kertas putih dengan tulisan 'I HATE YOU, GREEDY WOMAN! WHY DON'T YOU KILL YOURSELF?' berhasil membuat detak jantung Helena berdetak cepat. Seakan, ia hampir berada di ujung hidupnya.

"Helena?"

"... j-jalan saja.*

Helena mengalihkan pandangannya, tidak ingin menatap kebencian yang jelas-jelas ditunjukkan padanya. Ia membuka benda pipih yang senantiasa menemani, menekan nomor salah seorang bodyguard. Tadi, ia sempat meminta.

Mengetikkan sebuah pesan, 'Tolong, leraikan seorang wanita yang memegang poster dari para penggemarku. Sepertinya dia terluka, tolong juga untuk diobati. Terimakasih.'

Waktu berjalan cepat, sehingga mobil hitam yang ditumpangi Helena telah sampai di depan apartemen megah bertingkat. Mungkin, karena sedari tadi solois tersebut hanya diam melamun.

Pintu mobil dibukakan, Helena langsung mengambil benda pipih yang sangat penting dan tas kecilnya. Ia kemudian keluar, disambut udara perkotaan yang begitu jernih tanpa adanya pencemaran udara. Ia menghirup dalam-dalam, terlalu lama di mobil membuatnya seperti orang kehabisan oksigen. Padahal, AC selalu menyala.

"Akan saya antar."

Helena mengangguk. "Terimakasih."

***

"Ada rencana membuat koreografi, Kai?" Jackson menepuk bahu temannya.

"Saya sedikit sibuk, mungkin lain kali. Hasilnya tidak akan memuaskan jika saya membuatnya dalam keadaan terpaksa, Hyung." jawab Kai.

*Hyung merupakan sebutan yang dipakai laki-laki pada pria yang lebih tua. Semacam, kakak laki-laki.

"Dia selalu membuat koreografi jika mau saja, Hyung." Leon menimpali.

Jackson terkekeh pelan mendengarnya. "Aku suka koreografi Kai. Jadi, selalu tidak sabar untuk menantinya."

Ketiga pria itu tengah makan malam bersama. Tidak ada acara khusus, sebatas teman mengobrol saja. Ya, ada beberapa waktu luang.

Lagipula, Jackson juga ingin mengucapkan selamat atas comeback Planetary Lords. Ketiganya juga berencana untuk bertukaran album, hal yang biasa para artis lakukan.

"Aku lebih menantikan, comeback Jackson Hyung selanjutnya," ungkap Kai.

"Haha. Sepertinya masih lama. Oh, apakah kalian ada jadwal collaboration?"

Leon mengangguk. "Hanya pemotretan, dengan Lee Chawoon, Hyung."

"Bagaimana dengan Jackson Hyung?" Kai bertanya.

"Mungkin, beberapa artis se–agensiku. Termasuk, solois yang baru saja merilis album pertamanya." Jackson tersenyum sebelum akhirnya meneguk minuman yang sedari tadi menarik perhatian.