"Amelie, apa kau baik-baik saja?" kak Yogi mengusap punggungku seperti dia memperlakukan seorang anak kecil yang tengah tersedak makanan.
Sungguh konyol. Akh, aku malu sehingga tidak mampu mengerluarkan suara dari mulutku sendiri. Aku bahkan tidak berani melebarkan pandanganku ke arah manapun, aku merasa semua pandangan tertuju padaku saat ini diantara sekian banyak para staff yang sedang menikmati makan siangnya.
"Kak, aku mau sebotol air mineral lagi." Aku berbicara dengan terbata-bata.
Bergegas kak Yogi pergi menuju meja kasir yang sudah tentu untuk mengambilkanku sebotol air mineral lagi. Secepat kilat kak Yogi kembali ke hadapanku lalu memberikan sebotol air mineral. Segera aku meraihnya lalu meneguknya sampai setengah botol tersisa.
"Terima kasih," ucapku pada kak Yogi.
"Kau sudah baik-baik saja? Jam istirahat sudah hampir habis, apa kita perlu ke dokter?"
"Tidak, tidak perlu. Kita langsung saja kembali bekerja," sahutku sambil beranjak bangun dari dudukku.