Pov Monalisa
"Tuan, aku sudah menuruti dan memberimu banyak kesenangan. Tapi sampai kapan aku terus menjadi simpananmu?" aku merengek seraya memohon seakan seperti seorang budak pada Tuannya.
"Sayangku Monalisa, apa yang kau inginkan lagi dariku? Katakan saja? Kau sangat berarti untukku." Tuan Tander terus membelai rambutku setelah beberapa menit yang lalu aku di buat kesal olehnya, sejujurnya aku mulai bosan harus menjadi budak nafsunya yang begitu menggila.
Akan tetapi, untuk meninggalkannya saat ini aku masih sangat membutuhkannya. Sesuatu yang harus aku katakan padanya saat ini, terlebih untuk masa depan yang sudah dia janjikan untukku.
"Aku mau rumah pribadi."
"So what? Oh my God, ini konyol, Nona! Sangat konyol!" Tuan Tander tampak tidak senang mendengar apa yang aku pinta barusan.
"AKu tau itu permintaan yang sangat besar, tapi aku harus mendapatkan tempat yang layak untuk membesarkan anak kita nanti."