Hari berganti hari sudah satu bulan lamanya aku dan Keysa bekerja. Hari pertamaku mendapatkan gaji bulanan yang selama sebulan terakhir ini aku memikirkannya serta menjadikannya khayalan. Aku menerima sebuah amplop putih yang berisikan beberapa lembar uang kertas di dalam nya.
Aku sudah tidak sabar menunggu jam pulang untuk memamerkannya di depan kakek dan nenek tentang gaji pertamaku ini. Aku tersenyum sendiri di ruanganku, menatap layar komputer di depanku. Aku sudah mulai terbiasa dan nyaman dalam keseharianku dalam bekerja di perusahaan ini.
Aku bahkan sudah melupakan dan ikhlas meski gagal di tengah jalan untuk mendapatkan gelar sarjana seperti impianku. Aku bersandar pada punggung kursi di belakangku, sembari menggigiti ujung pulpen di tanganku. Sesaat aku termenung, mengingat usaha mas Erwin yang menjadikanku sebagai karyawan tetap disini, apa yang harus aku lakukan sebagai bentuk terima kasihku padanya?
Tok tok tok…