Shota, Techno-Man, Saibo, dan Lightning Mask telah berhasil mengalahkan Ardgu. Sementara Mei dan Big Bro dengan dibantu oleh Lightning Mask juga berhasil mengalahkan Cida. Kini tinggal tersisa dua jendral lagi, yaitu Kine yg sedang berhadapan dengan Ryuzaki dan Versil yg berhadapan dengan Fire God.
Kine melempari Ryuzaki dengan reruntuhan bangunan yg berserakan disekitarnya menggunakan kekuatan telekinesis nya, tapi Ryuzaki masih bisa menghindari semua reruntuhan bangunan yg dilemparkan oleh Kine.
"Hehe.. apa kau hanya bisa melemparkan rongsokan itu? Kalau begitu, aku akan dengan mudah mengalahkanmu," ucap Ryuzaki dengan percaya diri.
"Kecepatanmu, kuakui memang luar biasa. Tapi apa yg bisa kau lakukan hanyalah menghindar seperti orang bodoh?" ucap Kine yg kembali melempari Ryuzaki dengan reruntuhan.
"Heh.. aku sudah hebat bahkan tanpa pengakuan darimu."
Braak.. Braak.. Bruuk..
Kine terus melempari Ryuzaki dengan reruntuhan bangunan, bahkan sekarang mulai dari berbagai arah. Ryuzaki mulai sedikit kerepotan dengan serangan beruntun yg diarahkan oleh Kine.
"Cih."
"Kekeke.. Ada apa? Sudah mulai kelelahan, monyet tanpa bulu?" ucap Kine yg terus melempari Ryuzaki.
Ryuzaki yg daritadi menghindari serangan Kine melompat mundur untuk menjaga jarak. Dia mulai bersiap untuk melakukan serangan.
"Hmm.. tidak adil jika kau terus yg menyerang, sekarang giliranku! Fire Charge!"
Ryuzaki mengeluarkan api besar dari dalam mulutnya yg langsung mengarah ke wajah Kine. Tapi Kine bahkan tidak bergerak untuk menepis serangan itu.
"Kekeke.. serangan seperti itu tidak akan mempan terhadapku.. Hmm, dia menghilang?"
Syuush..
Ryuzaki dengan sangat cepat sudah berada di belakang Kine. Kine yg menyadari Ryuzaki yg mencoba menyerangnya langsung menggunakan kekuatan telekinesis nya ke Ryuzaki dan melemparnya sejauh beberapa meter.
Braak..
Ryuzaki menghantam reruntuhan bangunan yg sudah hancur, tapi dia tidak bergeming dan langsung bersiap untuk melancarkan serangan selanjutnya.
Ryuzaki memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam. Dia kemudian berkonsentrasi untuk mengumpulkan energi alam yg ada disekitarnya.
"Hmm? Aura disekelilingnya berubah, apa dia akan melakukan sesuatu yg berbeda?" tanya Kine kepada dirinya sendiri.
Ryuzaki membuka matanya, "Speed of Lightning!"
Swuuushh..
Ryuzaki berada kira-kira tiga meter di depan Kine dan bersiap untuk melancarkan serangan selanjutnya.
"Mud Wall! Spear of Water!"
Ryuzaki membuat sebuah dinding tanah yg memiliki tinggi kira-kira 3 meter lalu menembakkan beberapa tombak air dari berbagai arah menuju Kine.
"Sudah kubilang itu percuma, dasar keras kepala!"
Kine berputar dan membuat pusaran angin yg menghalau setiap tombak air yg dilancarkan oleh Ryuzaki.
"Dia menghilang lagi? Kalau begitu.."
Braakk..
Kine menghancurkan dinding tanah yg berada dibelakangnya dan menduga kalau Ryuzaki bersembunyi disitu sebelum menyerangnya.
"Tidak ada?!"
Sruk.. Sruk.. Kraak..
Ryuzaki keluar dari dalam tanah dan langsung memukul dagu Kine dengan yg membuatnya sedikit terkejut. Lalu Ryuzaki langsung melancarkan serangan berikutnya ke Kine.
"Consecutive Wind Slash!"
Swuushh.. Swuush.. Swuushh..
Tebasan angin bertubi-tubi yg mengarah langsung kearah Kine dari jarak yg sangat dekat membuat Ryuzaki dapat mendengar sedikit suara kesakitan dari Kine.
"Dasar kurang ajar!"
Kine mementalkan Ryuzaki yg berada sangat dekat dengannya kira-kira sejauh lima meter. Ryuzaki yg terpental meski sempat kesakitan, dia langsung berdiri dan kembali memasang posisi bertarung.
"Ada apa? Apa kau tertipu dengan trik murahan milikku itu? Hehe.. sungguh kasihan," ucap Ryuzaki mengejek Kine.
"Oi.. kau membuatku marah, dasar makhluk rendahan," ucap Kine.
Aura disekitar Kine berubah. Auranya menjadi lebih kelam dan menakutkan. Dia benar-benar marah karena apa yg sudah dilakukan oleh Ryuzaki.
"Heh.. Auramu berubah, kau benar-benar marah ya? Apa kau mencoba untuk membunuhku sekarang?"
Syuush.. Braak.. Braak..
Kine kembali melempar reruntuhan bangunan disekitarnya, kali ini dia melemparnya dengan sangat banyak dan cepat. Kine mulai menggunakan kekuatan telekinesis nya untuk membuatnya terbang dan mengarah ke Ryuzaki sambil melemparkan reruntuhan bangunan.
Ryuzaki masih bisa menghindari lemparan yg dilakukan oleh Kine. Tapi saat dia melihat Kine terbang kearahnya, dia jadi mulai sedikit waspada. Kine sudah berada kira-kira lima meter di depan Ryuzaki sambil tetap melemparkan reruntuhan bangunan.
"Gravity of Sun."
Tiba-tiba Ryuzaki terlutut ke bawah seakan-akan ada yg memaksanya untuk berlutut.
"A-Apa?"
Bruuk.. Bruuk.. Bruuk..
Reruntuhan bangunan terbang kearahnya dan Ryuzaki tidak dapat menghindarinya karena masih dalam posisi terlutut. Reruntuhan bangunan lain juga ikut menimbun Ryuzaki yg masih belum bisa berbuat apa-apa.
"Apa kau menyukainya? Itu adalah gravitasi yg dimiliki oleh pusat tata suryamu,"
ucap Kine yg telah berhenti melemparkan reruntuhan bangunan setelah cukup tinggi tertimbun.
Pertarungan Ryuzaki dengan Kine masih berlangsung. Ryuzaki sedang dalam kondisi terdesak karena tertimpa reruntuhan bangunan dalam kondisi tak bisa bergerak.
Bersambung...